Gerhana Matahari Cincin Lewati Simeulue dan Sebagian Singkil

Fenomena alam ini hanya dapat dilihat di tujuh provinsi, termasuk Aceh, tepatnya di Simeulue dan sebagian Aceh Singkil

Editor: bakri
SERAMBI/HENDRI
Kanwil Kemenag Provinsi Aceh melakukan sosialisasi tentang gerhana matahari total kepada pelajar di Aceh Besar dan Banda Aceh, Selasa (19/11/2019). 

BANDA ACEH - Berdasarkan perhitungan astronomi, Indonesia akan mengalami gerhana matahari cincin pada 26 Desember 2019. Munculnya gerhana matahari ini juga bertepatan dengan peringatan 15 tahun tsunami Aceh.

Fenomena alam ini hanya dapat dilihat di tujuh provinsi, termasuk Aceh, tepatnya di Simeulue dan sebagian Aceh Singkil. Kedua kabupaten ini termasuk daerah yang akan dilewati gerhana matahari cincin. Enam provinsi lainnya yaitu Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Aceh, Drs HM Daud Pakeh disela 'Sosialisasi tentang Proses Terjadinya Gerhana serta Ibadah Shalat Sunnat Kusuf' yang diikuti 50 siswa Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah Atas se-Banda Aceh dan Aceh Besar, di Kanwil Kemenag Aceh, Selasa (19/11/2019).

"Dalam rangka menghadapi peristiwa gerhana matahari cincin, kami dari Kanwil Kemenag menginisiasi untuk melakukan sosialisasi kepada para siswa yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar," katanya.

Menurut Daud Pakeh, sosialisasi ini penting dilaksanakan untuk memberikan pemahaman bagi  para siswa. Satu sisi sebagai ilmu pengetahuan mengapa gerhana matahari ini terjadi, sekaligus juga untuk mengetahui apa yang harus dilakukan saat gerhana terjadi, baik itu gerhana bulan maupun gerhana matahari.

"Saat gerhana terjadi, kita harus memperbanyak istighfar, sedekah, dan disunahkan untuk shalat gerhana, yang dilanjutkan dengan sedikit khutbah gerhana," imbuhnya. Selain itu juga dianjurkan melaksanakan shalat gerhana serentak secara berjamaah, setelah shalat zuhur berjamaah pada 26 Desember mendatang di masjid-masjid, mushalla maupun meunasah.

Ia juga mengimbau agar tidak mengaitkan gerhana matahari dengan kematian, musibah atau hal buruk lainnya karena gerhana matahari merupakan fenomena alam untuk menegaskan keagungan dan kebesaran Allah.

Terkait pemantauan gerhana matahari cincin yang akan terjadi lebih kurang 37 hari lagi, Daud Pakeh mengatakan pihaknya akan memusatkan pemantauannya di Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

3 Jam 47 Menit

Kanwil Kemenag Aceh melalui Observatorium Pengamatan Tgk Chiek Kuta Karang akan menyiapkan 10 unit teleskop atau teropong bintang untuk melihat gerhana matahari tersebut. Disamping itu juga disiapkan 500 kacamata gerhana dengan filter ND5, yaitu filter khusus untuk pengamatan matahari.

Sementara Peneliti Falak pada Tim Falakiyah Observatorium  Tgk Chiek Kuta Karang Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra menyampaikan durasi gerhana akan terjadi selama 3 jam 47 menit 52 detik, dengan durasi gerhana total cincin 2 menit 53 detik.

Ia menyebutkan, lokasi gerhana total akan terlihat di tujuh provinsi, sementara lokasi gerhana sebagian terjadi hampir di seluruh Indonesia termasuk Aceh, dengan keadaan gerhana yang berbeda di setiap lokasi berkisar antara 80 hingga 100 persen.

Dirincikan, waktu terjadi gerhana kontak pertama pukul 10:08:28 WIB, awal gerhana total pukul 11:55:37, akhir gerhana total pukul 11:58:30 WIB, dan kontak keempat pukul 13:56:20 WIB. "Data tersebut untuk seluruh wilayah provinsi Aceh, khususnya yang dilewati oleh gerhana matahari total yaitu Simeulue dan sebagian Aceh Singkil," sebutnya.(una)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved