Petir Sambar Subulussalam
Satu Rumah Hangus Disambar Petir di Subulussalam, Berikut Deretan Korbannya dari Tahun ke Tahun
Selain melukai warga, satu unit rumah di desa tersebut musnah terbakar setelah diambar petir yang terjadi di tengah hujan deras.
Penulis: Khalidin | Editor: Safriadi Syahbuddin
“Kami langsung menolong dengan cara menanam korban di dalam lumpur. Setelah itu korban diboyong ke Puskesmas Penanggalan untuk penanganan medis,” kata Darwin
Masih di 2012, hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Kota Subulussalam, Rabu (1/2/2012) sore tadi membawa petaka bagi Zulkifli (25), penduduk Jalan Sultan Daulat, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Pemuda yangsehari-hari bekerja di Kantor Kesbangpol dan Linmas Kota Subulussalam itu kritis akibat disambar petir saat sedang mengendarai sepeda motornya di Jalan Pertemuan.
Salah seorang saksi mata, Medan Rayali (33) kepada Serambinews.com mengatakan, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 16.40 WIB ketika hujan deras mengguyur Subulussalam.
Saat kejadian,korban tengah mengendarai sepmor dari arah Jalan Teuku Umar menuju Jalan Malikussaleh.Namun ketika sedang melintas di Jalan Pertemuan, menjelang Kantor DPRK Subulussalam tiba-tiba petir menyambar korban.
Melihat kejadian tersebut, Medan bersama sejumlah wargalangsung mengejar memberikan pertolongan dengan melumpuri tubuh korban ke halaman rumahpenduduk setempat. Tubuh korban pun dilumuri dengan lumpur.
Hal itu dilakukan untukmenghilangkan rasa panas yang menyengat tubuh korban akibat sambaran petir.
Masih di tahun 2012, nasib tragis menimpa pasangan suami istri Rusman Banurea (40) dan Megawati bru Samosir (36) Penduduk Jalan Sosor, Lorong At Taubah, Desa Penanggalan Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Keduanya tewas mendadak disambar petir saat sedang memperbaiki parabola di belakang rumahnya, Kamis (27/12/2012) sekitar pukul 17.10 WIB.
2010, Hujan deras disertai petir yang mengguyur wilayahKota Subulussalam, Jum’at (14/5/2010) silam membawa malapetaka. Tiga warga Desa Cipare-Pare, Kecamatan Sultan Daulat tersambar petir.
Satu korban yakni Dijan (42) dilaporkan meninggal dunia.Sementara dua warga lainnya masing-masing Lala (50) danNurhasanah (30) mengalami cedera ringan sehingga terpaksa dirawatdi rumah sakit.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, menuturkanperistiwa naas itu terjadi sekira pukul 17.00 WIb saat warga sedangaberistirahat di rumah. “Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB saat itupetir kuat menyambar,” ujar Alim, salah seorang warga
Upaya tanggap darurat langsung dilakukan, terhadap ketiga korbannamun satu diantaranya tidak dapat diselamatkan. Usai kejadian,kedua korban selamat langsung dilarikan warga ke rumah sakit diSubulussalam. Menurut warga, dalam sebulan terakhir ini cuaca burukseperti hujan deras disertai angin kencang dan petir melanda KotaSubulussalam.
Maret 2010, puluhan santri yang mondok di Dayah Raudhatul Jannah, Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Selasa (16/3/2010) petang sekira pukul 17.00 WIB, disambar petir. Kendati tidak ada korban jiwa dalam insiden ini namun para korban dilaporkan trauma.
Pimpinan Dayah Raudhatul Jannah, Ust Amrullah yang dikonfirmasi Serambi membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Amrullah sedikitnya 23 santri putri dan seorang putra terkena sambaran petir. Pihak dayah menuruit Ust Amrullah langsung memberikan pertolongan secara tradissional terhadap para korban dengan cara mengubur tubuhnya ke dalam lumpur.