Joki dari Malaysia Tampil di Langsa, Promosikan Wisata Melalui Olahraga Berkuda

Kegiatan yang baru pertama kali di Aceh ini diharapkan menjadi ajang meningkatkan promosi Kota Langsa sebagai salah satu kota destinasi

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ZUBIR
Para rider berkuda saat pelepasan di Pendopo Wali Kota Langsa, Sabtu (30/11/2019). 

Kegiatan yang baru pertama kali di Aceh ini diharapkan menjadi ajang meningkatkan promosi Kota Langsa sebagai salah satu kota destinasi wisata di Bumi Serambi Mekkah.

Sebanyak 30 joki dari sejumlah provinsi di Indonesia dan mancanegara, Sabtu (30/11/2019) dilepas mengikuti event Langsa Berkuda yang digelar Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Langsa. Para penunggang pacuan kuda ini dilepas Wali Kota Langsa, Usman Abdullah SE, bersama Kapolres Langsa, AKBP Andy Hermawan SIK MSc, di pendopo setempat menuju Ruang Terbuka Hijau (RTH) Hutan Kota Langsa.

Hadir juga Danlanal Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) M Sjamsul Rizal, Wakil Wali Kota, Dr H Marzuki Hamid, Ketua KONI Langsa, M Zulfri, Ketua Fopkra, Fadzlun Hasan, Komisari PKLE, Nazaruddin IB, dan sejumlah tamu undangan lainnya. Langsa Berkuda yang pertama di Aceh dan Sumbagut ini diikuti 30 Joki dari Malaysia, Yogyakarta, Lampung, Pekanbaru, Palembang, Padang, Medan, Takengon, Benar Meriah, Langsa, dan Kualasimpang.

Kegiatan itu berlangsung hingga Minggu (1/12/2019) hari ini. Pada hari pertama kemarin, dipertandingkan kelas Fun Endurance Ride (marathon berkuda), dan hari kedua sebagu puncak acara akan memperlombakan kelas Panahan Berkuda (Horseback Archery).

Wali Kota Langsa, Usman Abdullah, di sela-sela pelepasan peserta kegiatan itu, menyampaikan, event Langsa Berkuda yang baru pertama kali digelar itu diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk terus berolahraga. Dengan adanya event ini, sambungnya, masyarakat juga diharapkan lebih mengenal olahraga berkuda. Sehingga, ke depan bukan tidak mungkin akan lahir atlet-atlet berkuda dari daerah ini.  "Apalagi, olahraga berkuda serta memanah juga sangat diajurkan dalam Islam dan merupakan sunnah Rasul," ujarnya.

Pelindung Pordasi Langsa, AKBP Andy Hermawan SIK MSc, mengatakan, kegiatan yang baru pertama kali di Aceh ini diharapkan menjadi ajang meningkatkan promosi Kota Langsa sebagai salah satu kota destinasi wisata di Bumi Serambi Mekkah. Kapolres Langsa mengucapkan syukur karena atas dukungan semua pihak sehingga event tersebut berjalan dengan lancar.

Kemarin, Wali Kota dan Kapolres, juga ikut mencoba naik kuda dari rumah dinas Kapolres menuju Pendopo untuk acara pelepasan peserta menuju Hutan Kota melalui Jalan A Yani. Iringan 30 kuda yang ditunggangi joki sambil melakukan parade di Jalan Protokol, menjadi tontonan menarik bagi masyarakat yang saat itu berada di Lapangan Merdeka dan yang melintas di Jalan A Yani.

Secara terpisah, Ketua Pordasi Kota Langsa, Apriansyah Vrya ST, menyampaikan, event Panahan Berkuda (Langsa Berkuda) dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT Ke-18 Kota Langsa. Bahkan, menurut Apriansyah, sebelumnya kegiatan seperti ini baru digelar pada 4 kota di Indonesia yaitu Pekanbaru (Riau), Temboro (Jawa Timur), Malang (Jawa Tengah), dan Padang (Sumatera Barat). 

Dikatakan, dalam event itu pihaknya juga sengaja menghadirkan berbagai jenis kuda untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Langsa dan sekitarnya. Di Indonesia, jelas Apriansyah, ada banyak jenis kuda seperti kuda keturunan Arab, Australia, Jerman, dan kuda asli Padang, kuda asli asal tanah Gayo yang sekarang lagi dibudidayakan. 

"Event Langsa Berkuda berkuda 2019 ini dibuka dengan Fun Endurance Ride atau parade berkuda, dan malam ini (tadi malam-red), semua peserta akan dijamu makan malam di Pendopo oleh Wali Kota," ujarnya. Sementara besok (hari ini-red) merupakan puncak acara di RTH Hutan Kota, yakni akan dilangsungkan Lomba Panahan Berkuda (Horseback Archery). Masyarakat diperbolehkan datang untuk melihatnya.

Pada lomba panahan berkuda itu akan ada dua kelas yakni kelas internal (khusus peserta lokal) dengan hadiah uang pembinaan total Rp 5 juta plus piagam. Kemudian, untuk kelas open atau kelas bebas panahan berkuda yang juga disediakan uang pembinaan total Rp 5 juta ditambah piagam, trofi, dan medali. 

Dalam lomba panahan berkuda ini dinilai ketepatan memanah target sambil berkuda, dengan kecepatan lari kuda sesuai yang ditentukan. "Lomba panahan berkuda ini harus dilakukan oleh profesional, karena peserta memanah sambil menunggang kuda," tutup Apriansyah. (zb)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved