Penderita HIV/AIDS Bertambah, Didominasi Seks Antar-lelaki, PSK, Waria Hingga Pengguna Narkoba
Aktivitas seks menyimpang ini paling rentan dalam penularan HIV/AIDS, sehingga tidak mengherankan jumlah penderitanya terus meningkat
SERAMBINEWS.COM - Penderita HIV/AIDS Bertambah, Didominasi Seks Antar-lelaki, PSK, Waria Hingga Pengguna Narkoba
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus bertambah dari waktu ke waktu.
Kurun lima tahun terakhir, trennya meningkat.
Data pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menunjukkan, jumlah penderita HIV/AIDS tahun ini naik dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari 140 orang menjadi 158 orang hingga Oktober.
• Penembakan Terjadi di Areal Freeport, TNI/Polri Waspada Jelang HUT OPM, 5 Pejabat Tinggi ke Papua
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Cianjur, Rostiani Dewi menyebutkan, kalangan LSL ( lelaki seks lelaki) mendominasi jumlah ODHA (orang dengan HIV/AIDS) tahun ini, yakni sebanyak 71 orang.
"Sisanya dari kalangan wanita penjaja seks (PSK), waria, pengguna narkoba jarum suntik dan masyarakat umum, termasuk ibu rumah tangga, anak-anak dan juga balita,” tutur Rostiani kepada Kompas.com, Sabtu (30/11/2019).
Menurut dia, dominasi ODHA dari kaum biseksual tersebut tidak terlepas dari fenomena seks antarlelaki di Kabupaten Cianjur yang merebak dalam beberapa tahun terakhir ini.
• BREAKINGNEWS - Pecahkan Kaca Mobil Ketua MPTT-I Pusat di Abdya, Maling Bawa Kabur Uang Rp 200 juta
“Aktivitas seks menyimpang ini paling rentan dalam penularan HIV/AIDS, sehingga tidak mengherankan jumlah penderitanya terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata dia.
Oleh karena itu, ODHA dari kalangan LSL saat ditemukan (diperiksa) banyak yang sudah stadium AIDS.
Pihak dinas sendiri mengaku kesulitan untuk menjangkau komunitas mereka karena tertutup.
"Karenanya, bersama KPA (Komisi Penanggulangan Aids) kami gandeng NGO-NGO agar bisa menjangkau komunitas tersebut.
Ternyata saat dilakukan tes terhadap mereka, banyak yang sudah positif (HIV/AIDS),” ucap dia.
• Siswa SMAN 5 di Lhokseumawe Ditemukan Meninggal, Jarak 1 Mil dari Lokasi Tenggelam, Ini Prosesnya
Menurut Rostiani, ada banyak faktor yang memicu maraknya perilaku seks antarlelaki di Kabupaten Cianjur.
Selain soal orientasi seksual, gaya hidup dan tuntutan ekonomi juga turut menjadi faktor pemicu.
"Ada juga karena broken home. Mencari pelarian hingga bergabung dengan komunitas itu yang dirasa lebih memberikan rasa nyaman, termasuk juga ada yang diakibatkan pengalaman masa lalu yang buruk, seperti pernah menjadi korban sodomi," terang dia.