HIV/AIDS Ancaman Serius Bagi Aceh  

Setiap tahun, kasus HIV/AIDS di Aceh terus meningkat. Penyakit mematikan ini merupakan ancaman serius buat Aceh

Editor: bakri
zoom-inlihat foto HIV/AIDS Ancaman Serius Bagi Aceh   
IST
SAHIDAL KASTRI, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh

BANDA ACEH - Setiap tahun, kasus HIV/AIDS di Aceh terus meningkat. Penyakit mematikan ini merupakan ancaman serius buat Aceh jika akar masalah terjangkitnya virus itu tidak dicari solusinya dan ditangani dengan cepat secara bersama-sama. Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd kepada Serambi di Banda Aceh, Rabu (4/12/2019).

Penderita HIV/AIDS di Aceh, sebutnya, tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota. Untuk itu, sambung Sahidal, BKKBN bisa mengambil peran untuk membantu mengatasi penyebaran virus tersebut melalui program pembangunan keluarga dengan substansi program Generasi Berencana (GenRe) dan kelompok Bina Keluarga Remaja  (BKR).

Selain itu, kata Sahidal, pihaknya juga membina remaja dan keluarga yang memiliki remaja di Aceh tentang bahaya virus HIV/AIDS yang bisa terjangkit melalui seks bebas atau pra-nikah.

"Remaja merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap resiko triad (tiga masalah pokok) kesehatan reproduksi remaja atau KRR yakni seksualitas (pergaulan seks bebas), HIV/AIDS, dan penyalahgunaan narkoba," jelasnya.  

Terkait hal itu, menurut Sahidal, pihaknya berpartisipasi dalam peringatan Hari AIDS Sedunia di Lhokseumawe pada 1 Desember 2019 lalu. Maksud dan tujuan BKKBN mengikuti acara itu, tambahnya, adalah untuk memberi peringatan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa kasus HIV/AIDS di Aceh seperti fenomena gunung es. "Jumlah kasusnya sangat meresahkan kita, setiap tahun meningkat. Ibu rumah tangga dan janin dalam kandungan ikut terjangkit virus ini. Untuk itu, BKKBN yang memiliki program ketahanan keluarga agar keluarga dan remaja terhindar dari HIV/AIDS," ulasnya.

Data dari Dinas Kesehatan Aceh, sebut Sahidal, menunjukkan dari 2004 hingga Oktober 2019, sudah ada 924 kasus HIV/AIDS di Aceh. Dari jumlah tersebut, 347 korban meninggal dunia. "Harapan kita, semua lapisan masyarakat, stakeholder baik pemerintah dan LSM bisa terus menyuarakan di masyarakat bahwa virus HIV/AIDS sangat mengancam kehidupan kita,” timpal Sahidal Kastri. 

Ia menambahkan, BKKBN sudah menyampaikan bagaimana menciptakan ketahanan keluarga di tengah masyarakat. Di antaranya, dengan mengaktifkan delapan fungsi keluarga seperti fungsi agama, cinta dan kasih sayang, dan fungsi lainnya. Sehingga ketahanan keluarga di Aceh makin baik dan semoga virus itu bisa dihindari. "Kami mengajak masyarakat untuk menghindari virusnya, tapi dekati orang yang memiliki gejala HIV/AIDS dengan memberikan kasih sayang kepada mereka,” pungkas Kepala Perwakilan BKKBN Aceh.(rel/jal)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved