Jalan Lamno-Jantho Masih Curam , Kemiringan Capai 45 Derajat

Asisten II Setda Aceh, H T Ahmad Dadek bersama anggota tim Percepatan dan Pengendalian (P2K) APBA yang meninjau jalan tembus Lamno

Editor: bakri
DOK/HUMAS PEMERINTAH ACEH
Asisten II Setda Aceh, HT Ahmad Dadek meninjau pekerjaan pengerukan bukit pada lintasan Jalan Lamno perbatasan Aceh Besar (Jantho), Senin (9/12/2019) 

LAMNO - Asisten II Setda Aceh, H T Ahmad Dadek bersama anggota tim Percepatan dan Pengendalian (P2K) APBA yang meninjau jalan tembus Lamno (Aceh Jaya)-perbatasan Jantho, Aceh Besar, Senin (9/12/2019), menemukan kondisi badan jalan yang curam dengan kemiringan mencapai 45 derajat. "Kalau badan jalan yang curam tidak diturunkan sampai batas normalnya, mobil penumpang, truk barang, dan mobil tanki, tidak akan bisa melewati ruas jalan Lamno-Jantho ini. Jadi badan jalan yang curam ini harus diturunkan lagi gradenya " HT Ahmad Dadek kepada Serambi melalui pesan WhatsApp, Senin (9/12/2019).

Ia menyebutkan, panjang badan jalan Lamno-sampai perbatasan Aceh Besar (Jantho) yang telah dibuka sekitar 25 Km. Dari jumlah itu, bebernya, sekitar 15 Km sudah diaspal dan ada 10 Km lagi sedang pelebaran badan jalan. “Dari 10 Km badan jalan yang sedang dilebarkan itu, ada sepanjang 5 Km yang kondisi badan jalannya masih curam sehingga perlu direndahkan atau dikeruk sampai kedalaman 30 meter lagi,” bebernya.

Menurut Ahmad Dadek, pada tahun ini sebenarnya ada pekerjaan pengerukan jalan hingga kedalaman 20 meter. Namun, setelah dikeruk ternyata kondisi badan jalan masih tinggi dan curam, sehingga perlu dikeruk lagi sampai kedalaman 30 meter. “Bila badan jalannya landai baru bisa dilalui truk penumpang, mobil barang, dan mobil tanki,” tukasnya.

Di sisi lain, beber HT Ahmad Dadek, pada tahun 2019 ini, di lokasi ruas jalan tembus lintas tengah Lamno-Jantho itu ada pekerjaan peningkatan badan jalan dengan nilai kontrak Rp 24,38 miliar. Kondisi pekerjaannya saat ini, terang Dadek, untuk pekerjaan pengaspalan baru selesai 700 meter x 3 meter dari target pekerjaan 1.200 meter x 6 meter serta galian tanah 2.175 meter x11 meter, baru selesai 95 persen.

“Untuk pengerukan badan jalan baru selesai 1.350 meter dari targetnya 1.475 meter, sedangkan pembangunan saluran sepanjang 1.700 meter sudah selesai. Demikian juga pembuatan box culver di 5 lokasi sudah selesai, dan penurunan ketinggian bukit untuk badan jalan sampai kedalaman 20 meter juga sudah selesai,” papar dia.

Pada bagian lain, Asisten II Setda Aceh, HT Ahmad Dadek mengungkapkan, untuk pekerjakan pengaspalan badan jalan, menurut penjelasan dari pihak kontraktor akan diselesaikan pada 12 Desember dan penggalian urpil rampung 15 Desember 2019. Hanya saja, ucapnya, menurut laporan kontraktor mereka sedikit terkendala di lokasi proyek karena saat ini sering hujan yang diikuti dengan peristiwa tanah longsor.

“Setiap ada hujan lebat,beberapa jam kemudian kemudian diikuti degan peristiwa tanah longso, sehingga 12 unit beko dan 4 unit buldozer yang terdapat di lokasi proyek waktunya paling banyak tersita untuk membersihkan tumpukan tanah yang jatuh dari tebing gunung,” ungkap Dadek. “Inilah yang mengekibatkan pekerjaan pengerukan dan pembuatan parit di pinggiran jalan yang sudah dilebarkan terlambat selesai,” imbuhnya.

Karena kendala itu, urai Dadek, jalan tembus lintas tengah ruas Lamno-Jantho tersebut baru bisa fungsional tahun 2022 mendatang. Itu pun dengan catatan rampungnya pembangunan lima unit lagi jembatan rangka baja dengan bentangan 50-60 m dari jalur Jantho ke perbatasan Aceh Jaya (Lamno) pada tahun 2020 dan pengaspalan 9 Km badan jalan.

“Sedangkan dari jalur Lamno ke perbatasan Aceh Besar, masih ada 10 Km badan jalan yang belum diaspal dan 2 jembatan yang belum dibangun. Untuk pembangunan 2 unit jembatan rangka baja itu akan diusul pada tahun 2021, bersamaan penurunan grade badan jalan dan pengaspalannya 10 Km,” pungkas dia.(her)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved