Komentari Kebijakan Nadiem Makarim Bakal Hapus UN, Fahri Hamzah: Katanya Enggak Ada Visi Menteri?
Melalui laman media sosialnya, Fahri Hamzah tampak heran dengan kebijakan yang akan dilakukan oleh Nadiem Makarim berkenaan dengan UN.
SERAMBINEWS.COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengomentari kabar soal Menteri Nadiem Makarim akan menghapus Ujian Nasional (UN) di tahun 2021.
Melalui laman media sosialnya, Fahri Hamzah tampak heran dengan kebijakan yang akan dilakukan oleh Nadiem Makarim berkenaan dengan UN.
Sebab, kebijakan yang akan diambil Nadiem Makarim itu dilakukan di era kepemimpinan Presiden Jokowi.
Fahri Hamzah lantas bertanya, mengapa dengan sosok Presiden yang sama, kebijakan terkait pendidikan bisa berbeda di periode selanjutnya ?
Pertanyaan tersebut dilayangkan Fahri Hamzah guna menanggapi kabar Nadiem Makarim akan menghapus Ujian Nasional.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim mengurai programnya terkait Ujian Nasional.
• BREAKING NEWS: Mendikbud Nadiem Makarim Hapus Ujian Nasional (UN), Apa Penggantinya?
• Nadiem Makarim Bakal Hapus Ujian Nasional, Jusuf Kalla Sebut Dampaknya Tidak Sepele
Mengenai UN, Nadiem Makarim menegaskan tahun 2020 merupakan pelaksanaan UN untuk terakhir kalinya.
"Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter," ujar Nadiem Makarim dilansir dari Kompas.com.
Mendengar kabar tersebutm Fahri Hamzah melalui laman Twitter-nya yang sudah terverifikasi pun memberikan tanggapan.
Sambil membagikan sebuah artikel dari laman berita online, Fahri Hamzah tampak melayangkan beberapa pertanyaan.
"Pertanyaan saya,
Bagaimana presiden yang sama mengambil 2 keputusan yang berbeda? Katanya gak ada visi menteri? Yg ada hanya visi presiden...nah presiden kan sama?" tanya Fahri Hamzah dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat (13/12/2019).
• Bocah Enam Tahun Hanyut di Sungai Lumut, Aceh Tengah, Korban belum Ditemukan, Begini Kronologisnya
Lebih lanjut, Fahri Hamzah pun mengungkap soal nasihat yang ia berikan kepada Nadiem Makarim.
Yakni terkait dengan fokus apa yang harusnya dilakukan Nadiem Makarim selaku Mendikbud.
"Sejak awal menteri pendidikan baru dilantik saya hanya punya 1 nasehat: fokus pada aplikasi jangan ubah konsep. Sebab saya bayangkan sebelumnya menterinya orang dari sektor pendidikan. Konsep sudah ok tapi aplikasi dan implementasi butuh dukungan teknologi. Ini tantangan," ungkap Fahri Hamzah.
Dalam cuitannya itu, Fahri Hamzah pun memberikan pesan untuk Nadiem Makarim.
Fahri Hamzah meminta kepada Nadiem Makarim agar berkonsultasi dengan Mendikbud yang lama guna berdiskusi.
"Pada hari ke-54 pemerintahan ini, sebelum terlambat, menteri pendidikan harus segera kembali pada apa alasan presiden memilihnya. Menteri pendidikan yang lama masih ada dalam kabinet bahkan jadi Menko. Konsultasilah. Lalu rancangkan sebuah rencana: MODERNISASI," tulis Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah juga menyinggung soal kinerja Nadiem Makarim saat memimpin Gojek.
• Prabowo Negosiasikan Ulang Kerja Sama Pembuatan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
• 7 Fakta Pembunuhan Wina yang Mayatnya Dikubur di Belakang Kos, Pelaku Marah Korban Minta Ganti Rugi
Fahri Hamzah ingin agar Nadiem Makarim bisa menjadikan inovasi teknologi sebagai jalan menuju modernisasi pendidikan.
"Seperti gojek yang anda jadikan wabah di kalangan pemilik kendaraan, jadikanlah inovasi dalam aplikasi dan implementasi pendidikan menjadi wabah modernisasi pendidikan di negeri yang terlalu luas ini. Lihat India, lihat China yg penduduknya lebih besar, mereka bisa," imbuh Fahri Hamzah.
Terakhir, Fahri Hamzah mengaku optimis bahwa Nadiem Makarim bisa melakukan perubahan baik untuk negeri.
"Saya yakin pak menteri dan jajaranya sebagai tim bisa. Karena saya orang kampung, menulis ini di kampung. Di depan sebuah sekolah yang nampak rapuh karena tak datang kabar baik dan hawa segar kepada mereka. “Perdebatan kalian di pusat bikin pesimis”, itu suara hari mereka," ucap Fahri Hamzah dalam cuitan.
Nadiem Makarim Klarifikasi, UN Tidak Dihapus, Hanya Diganti Jadi . . .
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang menyebut dirinya mewacanakan menghapus Ujian Nasional ( UN) pada tahun 2021 mendatang.
Ia menegaskan, kata yang lebih tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti UN dengan sistem penilaian baru.
"Beberapa hal agar tidak ada mispersepsi, UN itu tidak dihapuskan. Mohon maaf, kata dihapus itu hanya headline di media agar diklik, karena itu yang paling laku. Jadinya, UN itu diganti jadi asesmen kompetensi," kata Nadiem Makarim dalam rapat bersama Komisi X DPR di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Selain dengan asesmen kompetensi, UN juga akan diganti dengan survei karakter.
Menurut Nadiem Makarim, kedua penilaian itu merupakan penyederhanaan dari UN.
Ia pun menegaskan sekali lagi bahwa bahasa yang tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti sistem UN.
"Yang dihapus itu adalah format seperti yang sekarang. Yang dihapus itu adalah format per mata pelajaran mengikuti kelengkapan silabus daripada kurikulum," papar dia.
"Diganti, tapi dengan asesmen kompetensi minimum, yaitu hampir mirip-mirip seperti PISA, yaitu literasi, numerasi, plus ada satu survei karakter," sambung Nadiem Makarim.
Mengenai asesmen kompetensi minimum dan survei karakter itu, Nadiem Makarim telah menjelaskannya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Fahri Hamzah Komentari Kabar Nadiem Makarim Bakal Hapus UN : Katanya Enggak Ada Visi Menteri ?