Pengakuan Wanita yang Didatangi Hakim Jamaluddin Sebelum Dibunuh, Ada Sejumlah Pria Berbadan Tegap

Maimunah yang merasa tak punya kepentingan dengan Hakim Jamaluddin, tidak membukakan pintu bahkan hingga tiga kali pemanggilan.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun Medan / Victory
Hakim Jamaluddin dan Zuraida Hanum 

"Karena belakangan ini sering orang lewat di depan rumah naik mobil Honda Jazz dan Toyota Camry habis itu kayak ditungguin, kalau saya mau pergi kerja pagi itu ada di depan rumah pakai mobil Honda Jazz, saya udah berangkat kerja baru pergi. Lalu sejak 2 minggu sebelum kematian mobil itu pantau-pantau saya. Saya cuma lihat toyotanya aja yang didepan, warna hitam," jelasnya.

Bahkan, Maimunah menjelaskan bahwa belakang rumahnya sering dilemparin benda padat, hingga akhirnya ia merasa terancam keselamatannya. Bahkan setelah memberikan kesaksian tersebut.

"Makanya saya takut juga karena merasa terancam juga, kalau dia enggak datang kerumah saya, saya tidak berpikir sampai situ. Rumah saya dilempari dari belakang, dari Senin kemarin, sampai lah saya berikan kesaksian. Bahkan dua hari yang lalu yang ikut sama bapak (Jamaluddin) malam itu lewat depan rumah saya naik kereta revo orangnya tinggi besar," ungkapnya.

S
Humas PN Medan, Jamaluddin ditemukan tewas di areal kebun sawit warga di Dausun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Jumat (29/11/2019). (TRIBUN MEDAN/HO)

Terakhir, Maimunah berharap bisa mendapatkan perlindungan hukum baik dari kepolisian maupun Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terkait masih adanya pihak-pihak yang mencoba mengintimidasinya.

Serta Maimunah berharap kasus ini segara diselesaikan hingga terungkap pelakunya. 

"Di tingkat Polda saya sudah berikan kronologi semuanya udah bisa mereka ambil tindakan, tidak perlu lagi diajarin untuk melakukan ini itu, karena saya percaya mereka sudah ahlinya," pungkasnya.

Sementara, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi menegaskan pihaknya sudah mendapatkan informasi saksi Maimunah ini dan sudah mengirimkan tim untuk melakukan perlindungan kepada dirinya.

"Iya kalau ada saksi dalam peristiwa pembunuhan hakim itu memiliki keterangan yang bisa mengungkap keterangan dan mendapatkan ancaman, intimidasi atau teror. LPSK siap memberikan perlindungan. Sudah ada tim LPSK yang sudah kita kirim kesana untuk memberikan perlindungan, jadi untuk saksi sudah bisa langsung berkoordinasi," tutupnya.

Sebelumnya, Jamaluddin, hakim PN Medan yang ditemukan meninggal dunia dalam mobil Toyota Land Cruiser (LC) Prado warna hitam BK 77 HD, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, diduga merupakan korban pembunuhan.

Korban ditemukan warga dalam jurang di areal kebun sawit Dusun II, Desa Namo Rambe, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Saat ditemukan, tubuh korban terbujur kaku di kursi mobil bagian tengah. Setelah dilakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh polisi, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diautopsi.

Setelah proses autopsi selesai, jenazah Jamaluddin dibawa pulang ke kampung istrinya di Desa Suak Bilie, Nagan Raya, dan kemudian dikebumikan di tanah kelahirannya Desa Nigan, Kecamatan Seunagan, Nagan Raya, Sabtu (30/11/2019) lalu.  (vic/tribunmedan.com)

Daftar Tim yang Lolos ke 32 Besar Liga Europa, Ada 8 Tim Buangan dari Liga Champions

Seorang Warga Simeulue Meninggal Tertimbun di Lokasi Pengambilan Material

Diterjang Banjir, Kerusakan Tanggul Telukhalban Mencapai 60 Meter

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul EKSKLUSIF Pengakuan Wanita Misterius yang Didatangi Hakim Jamaluddin Sebelum Tewas Dibunuh

Penulis: Victory Arrival Hutauruk

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved