Berita Aceh Besar
Tu Sop Serahkan Kunci Rumah Ummi Sakdiah Guru TPA di Aceh Besar
Kontruksi rumah Aceh itu, dengan berlantai tanah ukuran 3x5 M tanpa pemisah kamar dengan dapur dengan kondisi sangat memprihatinkan.
Kontruksi rumah Aceh itu, dengan berlantai tanah ukuran 3x5 M tanpa pemisah kamar dengan dapur dengan kondisi sangat memprihatinkan.
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR -- Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk H M Yusuf A Wahab atau Tu Sop kembali menyerahkan kunci rumah layak huni kepada janda miskin guru balai pengajian di Kecamatan Ingin Jaya pada Minggu, (15/12/2019) sore.
Hal ini disampaikan Humas BMU Al Fadhal.
Proses penyerahan kunci diserahkan oleh Imam Besar BMU Tu Sop kepada Ummi Sakdiah (49) warga Gampong Ateuk Angguk Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.
Turut disaksikan Sekcam Ingin Jaya, Babinsa, masyarakat dan perangkat Gampong setempat.
• VIDEO - Kebakaran Rumah di Aceh Barat, Ibu dan Tiga Anaknya yang Tertidur Pulas Berhasil Selamat
• VIDEO - “Tanah Retak” Cara Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh Mengingatkan Gempa dan Tsunami 2004
• VIDEO - Suami Hilang Kontak di Malaysia, Kondisi Ibu Tiga Anak di Aceh Timur Ini Memprihatinkan
Ummi Sakdiah sebelumnya tinggal di rumah berkonstruksi papan dan seng bekas.
Rumahnya itu merupakan rumah Aceh peninggalan orang tuanya yang telah dibongkar.
Kontruksi rumah Aceh itu, dengan berlantai tanah ukuran 3x5 M tanpa pemisah kamar dengan dapur dengan kondisi sangat memprihatinkan.
Dan di rumah ini pula Sakdiah mengajar Al Qur'an untuk anak-anak tetangganya.
Ketum BMU Tgk M Yusuf Nasir atau Abiya Jeunieb menyebut pembangunan rumah dengan Kode BMU 038 tersebut dibangun dengan anggaran Rp 31.823.000.
"Alhamdulillah pada hari ini telah kita serahkan kunci rumah kepada Ummi Sakdiah, turut disaksikan oleh salah satu Donatur tetap BMU yang sengaja pulang langsung dari Malaysia Mukhtar Abdullah," tutup Abiya.
Sementara itu Ketua BMU Peduli Murtala, ST yang didampingi Bendahara Fitriadi, S. Hut mengatakan BMU Peduli mulai membuka donasi Rumah BMU 038 pada tanggal 15 - 25 Oktober 2019 selama 10 Hari, Fitriadi menyebut total dana yang masuk Rp 33.769.000 dari 217 orang donatur.
Sementara dana yang dibutuhkan Rp. 31.823.000.- sisanya Rp 1.946.000 akan digunakan untuk pembangunan rumah selanjutnya. (*)