5 Fakta Brimob Tewas Diamuk Massa di Papua, Seorang Polisi Ikut Terluka hingga 2 Motor Dibakar
Brigadir Hendra Saut Sibarani meninggal dunia setelah menjadi korban amuk massa di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua.
SERAMBINEWS.COM - Sekelompok massa tak dikenal menyerang pos penjagaan Polres Yahukimo, Papua, pada Rabu (18/12/2019).
Akibat kejadian tersebut, satu personel Brimob dari Kepolisian Daerah Riau yang ditugaskan ke Papua, bernama Brigadir Hendra Saut Sibarani, tewas dengan kondisi memprihatinkan.
Brigadir Hendra Saut Sibarani meninggal dunia setelah menjadi korban amuk massa di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua.
Brigadir Hendra tewas saat terjadi kerusuhan di kawasan Pasar Lama, Yahukimo.
Saat itu, ia sedang melewati permukiman jalur satu hendak ke arah pos Brimob dianiaya massa di depan toko Cahaya Yahukimo.
Selain anggota Brimob yang tewas, ada seorang anggota polisi yang juga menderita luka, yakni Bripda Agustinus Nabu (19) dan warga sipil bernama Nikolaus Ribo Situr (31).
Selain itu, massa juga membakar dua unit sepeda motor milik warga, saat ini polisi masih mencari pelaku kerusuhan yang menyebabkan anggota Brimob asal Riau tewas.
Pasca-kejadian tersebut, situsasi di Kabupaten Yahukimo sudah aman dan kondusif.
Berikut ini fakta selengkapnya:
1. Kronologi kejadian
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal mengatakan, peristiwa penyerangan pos penjagaan Polres Yahukimo berawal saat petugas penjaga bernama Bernard Jek melihat ada warga yang buang air kecil di samping penjagaan Mapolres Yahukimo.
Melihat itu, ia pun kemudian menegur warga tersebut.
Namun, saat ditegur pemuda itu menjawab dengan kasar dan memaki anggota dengan hinaan.
Akibatnya, cekcok pun terjadi antara petugas jaga dengan pemuda tersebut.
Tak lama kemudian, salah satu masyarakat memanggil masyarkat lain yang ada di sekitar pos penjagaan.
Warga yang ada di pinggir jalan langsung menyerang penjagaan Mapolres Yahukimo, polisi berusaha menenangkan warga.
Namun, massa yang anarkis langsung melakukan tindakan brutal dengan memukul KSPKT Bripka Toniwi Pareme, dan melempari petugas dengan batu.
Kerusuhan pecah saat polisi hendak mencari sekelompok orang yang sebelumnya menyerang Polres Yahukimo, polisi mendapat serangan dari masyarakat yang berada di seputaran pasar lama hingga petugas terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan.
Massa kemudian melawan dan melakukan tindak kekerasan secara membabi buta kepada masyarakat yang berada di jalan jalur satu.
2. Satu anggota Brimob tewas

Saat kerusuhan terjadi, sambung Kamal, sekitar pukul 12.30 WIT, Brigadir Hendra yang melewati permukiman jalur satu hendak ke arah pos Brimob dianiaya massa di depan toko Cahaya Yahukimo.
Masih dikatakan Kamal, Brigadir Hendra sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai.
Namun, pada pukul 14.20 WIT, oleh pihak rumah sakit Brigadir Hendra dinyatakan meninggal dunia.
“Korban meninggal setelah sempat mendapat penanganan medis di RSUD Dekai,” kata Kamal, seperti dikutip dari Antara.
3. Polisi buru pelaku kerusuhan
Kamal mengatakan, selain menyebabkan satu anggota Brimob tewas, ada seorang anggota polisi yang juga menderita luka yakni Bripda Agustinus Nabu (19), dan warga sipil bernama Nikolaus Ribo Situr (31).
“Masih didalami terkait pelaku".
"Sedangkan anggota Polres Yahukimo yang juga dikeroyok atas nama Bripda Agustinus Nabu (mengalami luka pada bagian telinga sebelah kanan akibat dari terkena lemparan batu dari masyarakat)".
"Sedangkan masyarakat yang luka-luka atas nama Nikolaus Ribo Situr,” tuturnya.
Tak hanya itu, massa juga membakar dua unit sepeda motor milik warga.
Saat ini polisi masih mencari pelaku kerusuhan yang menewaskan Brigadir Hendra.
"Kasus ini telah ditangani Polres Yahukimo," kata Kamal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
4. Situasi aman dan kondusif
Pasca-kerusuhan tersebut, Kamal mengatakan, situasi di Kabupaten Yahukimo aman dan kondusif.
Sambungnya, saat ini personel gabungan TNI dan Polri terus berpatroli untuk mengantisipasi terjadinya ganguan keamanan.
Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Yahukimo agar tetap tenang dan tidak terpancing provokasi.
Hingga kini pelaku pengeroyokan masih dalam penyelidikan.
Saat ini kata Kamal, untuk menenangkan situasi, pihaknya sedang melakukan pendekatan keadaan para tokoh-tokoh di Yahukimo.
Hingga kini pelaku pengeroyokan masih dalam penyelidikan.
“Dihimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Yahukimo agar tetap tenang, jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak benar yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan diantara anak bangsa,” ucapnya.
5. Brigadir Hendra Saut Sibarani dapatkan kenaikan pangkat
“Korban meninggal setelah sempat mendapat penanganan medis di RSUD Dekai,” kata Kamal, seperti dikutip dari Antara.
Korban tewas bakal di evakuasi ke Jayapura, Kamis (19/12/2019) untuk selanjutnya diterbangkan ke Riau.
“Korban juga mendapatkan kenaikan pangkat. Ia meninggal karena sedang menjalankan tugas,”ujarnya.
(*)
• Kanker Mata yang Diderita Abdullah Berawal dari Tahi Lalat yang Dicungkil, Ini Pengakuan Istrinya
• Cara Mudah dan Benar untuk Mencegah dan Mengusir Ular Masuk Rumah, Bukan dengan Garam
• Kisah Bocah Fazzilun Terkurung di Kerangkeng Kayu, Ini Kata Kadis Sosial Aceh Barat
• Petugas Satpol PP/WH Gayo Lues akan Gencarkan Patroli Keliling, Ini Sasaran Utamanya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Anggota Brimob Tewas di Yahukimo Papua, Berawal dari Tegur Warga Buang Air Kecil hingga Polisi Buru Pelaku"