Aceh Protes Hasil Pra-PON Futsal, Unggul Agregat Gol Tapi Tak Lolos  

Asosiasi Futsal Aceh (AFA) melayangkan surat protes kepada Federasi Futsal Indonesia (FFI) terkait hasil kualifikasi Pekan Olahraga Nasional

Editor: bakri
For Serambinews.com
Manajer Tim Pra-PON Futsal Aceh, Fakhrurazi H Cut (tengah) didampingi Plt Ketua AFA, Khaidir TM dan Coach Pinsa, foto bersama dengan pemain di Sushi Rooftoop & Hotel, Banda Aceh 

BANDA ACEH - Asosiasi Futsal Aceh (AFA) melayangkan surat protes kepada Federasi Futsal Indonesia (FFI) terkait hasil kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di GOR Jatinangor, Jawa Barat. Pasalnya, Aceh yang tergabung dalam Grup A bersama Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Jambi, justru batal lolos meski di klasemen akhir grup unggul agregat gol dari Sumut dan Sumbar, walau sama-sama membukukan 6 poin.

Untuk diketahui, pada Pra-PON yang berlangsung sejak 16 Desember itu, Aceh berhasil meraih poin 6 usai menang 3-2 dari Sumut dan 9-5 atas Jambi, serta kalah 1-2 dari Sumbar. Sedangkan Sumut juga meraup 6 angka setelah menang 4-2 dari Jambi serta mengungguli Sumbar 4-3, namun kalah 2-3 dari Aceh. Di sisi lain, Sumbar yang menang 2-0 dari Jambi dan 2-1 dari Aceh serta kalah 3-4 dari Sumut, juga membukukan poin 6.

Dari hasil pertandingan itu, Aceh yang menoreh poin 6 mempunyai agregat gol +4 (13-9), disusul Sumut dengan agregat +2 (10-8), dan Sumbar +2 (7-5), serta Jambi dengan -8 (7-15).

Dari hitung-hitungan ini, semestinya Aceh berhak memuncaki Grup A dan lolos ke PON XX/2020 di Papua karena sesuai aturan juara grup langsung melaju. Cabor Futsal sendiri hanya memperebutkan 8 tiket di Pra-PON 2019, karena tuan rumah Papua dan juara bertahan Jawa Barat lolos otomatis. Namun ternyata mimpi Futsal Aceh lolos ke PON tahun depan, buyar lantaran sistem perangkingan yang digunakan hanya menghitung agregat gol dari tiga tim yang poinnya sama yakni Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Praktis, sistem ini menguntungkan Sumut yang membukukan agregat gol 0 (6-6). Sedangkan Sumbar dengan agregat 0 (5-5), serta Aceh 0 (4-4), harus gigit jari lantaran Sumut dianggap lebih produktif karena mampu mencetak 6 gol.

Sistem inilah yang diprotes Aceh, lantaran menafikan hasil pertandingan melawan Jambi. Sebab, biasanya penentuan agregat gol itu melibatkan semua hasil pertandingan di grup. Oleh sebab itu, melalui surat dengan nomor 118/AFA/XII/2019 tertanggal 18 Desember 2019 dan ditandatangi Khaidir TM selaku Plt Ketua AFA, Aceh menggugat hasil Pra-PON yang sangat merugikan tim Tanah Rencong.

Menurut Khaidir TM, cukup aneh jika panitia Pra-PON menafikan jumlah gol saat melawan Jambi, tapi menggunakan poinnya untuk menentukan peringkat. “Ini kan aneh, semua gol lawan Jambi tidak dianggap, tapi poin hasil pertandingan lawan Jambi diambil. Apalagi, sistem perangkingan dengan hanya menghitung agregat gol dari tim yang poinnya sama juga tidak lumrah, karena biasanya pada sistem grup peringkat dihitung dengan merangkum hasil semua pertandingan. Makanya kita ajukan protes,” paparnya kepada Serambi, Kamis (18/12/2019) sore.

Ia menjelaskan, surat protes itu sudah diajukan ke FFI c/q Sekjen FFI dan Ketua Panitia Disiplin (Pandis) Pra PON Futsal 2019, dengan tembusan kepada PSSI, KONI, dan Kemenpora, serta instansi terkait lainnya. “Kita berharap, protes kita itu diakomodir dan diterima,” harapnya.

Sementara itu, Manajer Tim Pra-PON Futsal Aceh, Fakhrurazi H Cut mengaku bangga dengan perjuangan seluruh pemain dan tim pelatih yang sudah bekerja keras membela nama besar Aceh di pentas nasional. Meski saat ini tiket lolos PON yang sempat disebutkan jadi milik Aceh usai laga terakhir Grup A, Rabu 918/12/2019) siang, namun sorenya dianulir dan menjadi milik Sumatera Utara (Sumut), tapi dedikasi tim asuhan Coach Pinsa yang bertempur habis-habisan patut diberi acungi jempol.

“Para pemain telah berjuang mati-matian dan all-out, walau dalam serba kekurangan. Kita tahu, Tim Pra-PON Futsal Aceh hanya mendapat jatah TC satu bulan dari KONI, itu pun tak ditanggung akomodasi dan konsumsi. Tapi mereka menafikan itu semua dan tetap berjuang habis-habisan demi marwah Aceh,” papar anggota DPRA ini.

Apresiasi yang sama diucapkan Plt Ketua AFA, Khaidir TM. “Rasa bangga dan beribu terima kasih saya ucapkan kepada semua pemain dan tim pelatih yang telah mati-matian berjuang membela marwah Aceh di Pra-PON. Meski serba kekurangan dan keterbatasan, kalian telah menunjukkan jati diri orang Aceh yang pantang mundur di medan perang,” pungkasnya.(pon)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved