Gadis Bercadar Lahirkan Bayi di Baskom, Sang Bayi Tewas, Tidak Mau Mengaku Siapa Pria Menghamilinya
wanita bercadar melahirkan bayi di baskom, enggan mengaku ke polisi siapa lelaki menghamili wanita muda bercadar tersebut.
SERAMBINEWS.COM - Masyarakat digegerkan dengan adanya gadis bercadar melahirkan bayi di baskom, namun kini membuat polisi kelimpungan.
Pasalnya, wanita bercadar melahirkan bayi di baskom, enggan mengaku ke polisi siapa lelaki menghamili wanita muda bercadar tersebut.
Selain gadis muda bercadar melahirkan di baskom ini tak mau mengaku siapa sosok pria yang menghamilinya, turut polisi kesulitan minta gadis bercadar buka cadar saat diminta untuk foto.
Berikut ialah penjelasan polisi, soal perempuan muda bercadar melahirkan di baskom yang diduga baru belajar agama 6 bulan.
Polisi masih kesulitan mengorek keterangan dari AF (20), gadis bercadar melahirkan bayi laki-laki di baskom yang ada di kamar mandi.
Pihak Polres Magetan juga belum mendapatkan informasi ayah dari bayi yang dilahirkan gadis bercadar tersebut.
Polisi hanya mendapatkan sedikit informasi terkait nama dan asal gadis itu.
Penyidik dari Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polres Magetan mengaku sudah bertanya banyak kepada gadis itu, namun hanya dijawab nama, umur dan tempat lahir saja.

"Ditanya beberapa pertanyaan, yang dijawab hanya nama, umur dan tempat lahir"
"Oiya, pasien ini juga mengaku warga Jember dan menuntut ilmu di Ngrandu, Sumberagung, Plaosan, Magetan baru enam bulan lalu," jelas Kanit PPA Mimin, Sabtu (21/12/2019).
Gadis yang lahir pada 10 Desember 1999 di Jember ini tidak mau mengaku bapak dari bayi yang dilahirkan itu.
Bahkan penyidik dari Polisi Wanita (Polwan) pun kesulitan meminta pasien melepas cadarnya itu untuk difoto.
"Saya bingung ditanya hanya dijawab nama, tanggal lahir dan asal. Disuruh buka cadar, untuk di foto, meski sesama perempuan gak mau. Jadi ya sabar," katanya.

Sementara Kapolsek Plaosan AKP Muhammad Munir Falevi yang dikonfirmasi juga mengaku kesulitan mengorek informasi.
Ia belum berhasil menginterogasi ibu dari bayi malang itu.
Saat ini masih dilakukan penyelidikan setelah dilakukan pembersihan rahim gadis bercadar yang melahirkan itu.
"Kami masih terus mencari, mudah-mudahan bisa segera ditemukan atau terungkap siapa dalang kasus penelantaran anak," jelas AKP Munir Palevi.
Sekitar pukul 12.00, pasien ini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk dikuret di Rumah Sakit Bhayangkara.
Selain dilakukan kuret, gadis itu juga akan diperiksa liang kelahirannya.
Pingsan di kamar mandi
Selain menuntut ilmu agama, AF juga menjadi pengurus di sekolah agama itu.
Dia ditemukan tergeletak di kamar mandi dan bersimbah darah setelah melahirkan seorang bayi laki-laki di baskom.
Tidak jauh dari tempat AF pingsan itu, terlihat bayi merah dalam keadaan sudah tak bernyawa.
"Kemarin awal masuk ke Klinik Muhammadiyah, Desa Pacalan, Plaosan, Magetan. Pasien tidak mengakui kalau habis melahirkan.
Begitu juga pengantarnya Nur Azizah. Jadi kita hanya tangani sakitnya.
Makanya kita infus,"kata salah seorang tenaga medis yang tidak mau disebutkan namanya kepada SURYA.co.id, Sabtu (21/12/2019).
Ia menambahkan, pihak sekolah baru lapor polisi dan berterus terang kepada pihak klinik, bahwa gadis itu baru melahirkan bayi pada Jumat (20/12/2019).
"Makanya, kejadian ini seperti ditutupi dan pihak sekolah baru melapor hari ini setelah dirawat di kamar Shofa klas 1, Klinik Muhammadiyah," jelasnya.
Sementara jenazah bayi sudah dibawa ke RSUD dr Sayidiman, Kabupaten Magetan.
Kasus Serupa, Siswi SMK di Madiun melahirkan bayi di kamar mandi
Seorang Siswi SMK negeri di Kabupaten Madiun berinisial MS ketahuan melahirkan bayi perempuan di kamar mandi rumahnya pada Sabtu (30/11/2019).
Bayi perempuan ini dibungkus dalam plastik kresek, kemudian dimasukkan ke dalam tas punggung milik MS.
Kapolsek Mejayan, Kompol Pujiyono, ketika dikonfirmasi, Senin (2/12/2019) membenarkan.
Dia menuturkan, peristiwa ini pertama kali diketahui ibu kandung MS.
Diduga bayi yang dilahirkan MS ini merupakan hasil hubungan gelap, sebab MS secara diam-diam melahirkan darah dagingnya itu di kamar mandi, hingga akhirnya bayinya meninggal.
Berdasarkan keterangan dari warga sekitar rumah MS, bayi ini dilahirkan pada Sabtu (30/11/2019), sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat itu, seorang warga mendengar suara seperti orang sedang mandi dan menyiram air secara terus menerus di kamar mandi milik MS.
Selain mendengar suara seperti orang sedang mandi, warga juga mencium bau amis darah.
"Awalnya, ada seorang warga mendengar orang menyiram air, seperti orang mandi, tapi lama lebih sekitar satu jam lebih," kata Pujiyono saat dikonfirmasi.
Warga yang curiga, kemudian menggedor-gedor pintu rumah MS.
Beberapa menit kemudian, ibu MS berinisial YD, membukakan pintu rumahnya.
"Warga kemudian masuk dan melihat MS sudah dalam kondisi lemas tergeletak di kamar mandi," kata Pujiyono.
Warga yang masuk ke dalam rumah YD, melihat wajah MS tampak pucat dengan posisi badan bersandar di dinding kamar mandi.
Siswi kelas XI SMK itu ternyata mengalami pendarahan pasca melahirkan.
MS kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
MS akhirnya mengakui dirinya baru saja melahirkan seorang bayi perempuan.
MS mengatakan, bayi yang baru dilahirkan itu dibungkus plastik kresek berwarna hitam dan dimasukkan ke dalam tas punggung sekolahnya dan ditaruh di dalam kamar mandi.
"Setelah mendengar keterangan dari pelaku itu, warga melihat bayi perempuan yang baru saja dilahirkan MS di dalam plastik kresek di tas punggung warna biru tua," jelasnya.
Saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian bayi malang itu.
Belum diketahui, apakah bayi MS meninggal sebelum atau sesudah dilahirkan.
Pujiyono menambahkan, diduga karena masih berstatus pelajar, MS sengaja melahirkan sendiri anaknya karena malu.
Diduga juga MS ingin menyembunyikan keberadaan bayi tersebut, hingga akhirnya bayi itu meninggal dunia.
"Dimungkinkan dikarenakan orang tua korban malu dan ingin menutupi keberadaan bayi tersebut, karena belum terikat pernikahan dan masih pelajar," imbuhnya.
Saat ini, pihak kepolisian sudah mengantongi ayah biologis dari bayi yang dilahirkan siswi berinisial MS itu.
Kapolsek Mejayan, Kompol Pujiyono, ketika dikonfirmasi, Selasa (10/12/2019), mengatakan kasus ini masih dalam proses penyelidikan.
Status ibu bayi berinisial MS masih terlapor.
Polisi belum menentukan siapa tersangka yang harus bertanggung jawab atas kematian bayi itu.
Dia mengatakan, polisi belum menetapkan tersangka karena belum memiliki bukti yang cukup.
"Penyelidikan masih berjalan. Atas peristiwa itu, kami sudah meminta keterangan beberapa saksi, termasuk ibu yang melahirkan bayi itu," kata Pujiyono.
Meski demikian, polisi telah mengantongi nama ayah biologis bayi tersebut.
Sesuai keterangan MS, dan sudah tertuang dalam BAP atau berita acara pemeriksaan, ayah dari bayi itu merupakan teman dekat MS.
MS yang sebelumnya mengalami pendarahan pscamelahirkan telah diperbolehkan pulang dari RSUD Caruban sejak Rabu (4/12/2019).
Kini siswi kelas XI SMKN di Madiun ini masih menjalani rawat jalan dan kondisinya semakin membaik.
Dari pemeriksaan sementara, MS menggugurkan bayi kandungnya lantaran malu hamil di luar hubungan pernikahan.
MS melahirkan bayinya sendiri di kamar mandi rumahnya tanpa bantuan dari orang lain.
Sementara orangtuanya, mengaku tidak tahu bahwa anaknya sedang hamil, hingga melahirkan sendiri di kamar mandi.
Sedangkan untuk penyebab kematian, polisi belum memberikan keterangan.
"Sudah dilakukan otopsi tetapi hasil tidak dapat dipublikasikan. Hasil otopsi hanya untuk penyidik dan peradilan," jelasnya.
• Cut Dhea Safira, Penyanyi yang Video Klipnya Viral di Youtube, Ingin Jadi Entrepreneur
• Trafik Data akan Naik, Telkomsel Tingkatkan Jaringan Jelang Libur Tahun Baru
• Ibu dan Anak Tewas Ditabrak Mobil Dinas APV Berplat Merah, Ternyata Sopirnya Remaja 16 Tahun
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Lahirkan Bayi di Baskom, ternyata Gadis Bercadar Ini Baru 6 Bulan Belajar Agama di Plaosan Magetan"