Oknum Polisi Berpangkat Bripka Ditembak, Bekingi Pengeboran Sumur Minyak Ilegal, Sabu Ikut Disita
Oknum polisi berpangkat Bripka tersebut ditangkap tim gabungan dari Ditreskrimsus, Ditreskrimum dan Ditresnarkoba Polda Jambi.
Kaki Bripka ES ditembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap petugas.
Dirnarkoba Polda Jambi, Kombes Pol Eka Wahyudianta, mengatakan saat diamankan dan digeledah di-camp miliknya, ternyata juga ditemukan narkoba jenis sabu-sabu.
"Beratnya sekitar 0,20 gram," jelasnya, Jumat (27/12).
Polisi masih akan mendalami terkait ditemukannya sabu-sabu tersebut.
"Kita pasti akan kembangkan ini, apakah pelaku hanya pemakai atau juga sebagai bandar narkoba," ucapnya.
ES merupakan oknum polisi yang bertugas di Polres Batanghari dan masih berstatus aktif.
"Namum pelaku sudah lama tidak masuk kerja.
Apakah ke depannya akan di PTDH, itu kita serahkan ke Propram Polda," jelas Dirkrimsus Kombes Pol Edi Faryadi.
1.813 sumur ilegal Ditutup
Bertempat di Mapolda Jambi Senin (16/12), Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS memimpin Apel Konsolidasi Satgas Ops Illegal Drilling.
Ops Illegal Drilling telah dilaksanakan selama 20 hari, dari 26-15 Desember 2019.
Hasilnya, 1.813 sumur ilegal ditutup. Itu terdiri dari 1.658 sumur di Kabupaten Batanghari dan 155 sumur ilegal di Kabupaten Sarolangun.
Kapolda mengatakan adanya Satgas ini agar dapat membuat para pelaku illegal driling dapat jera dan meninggalkan pekerjaannya.
"Berakhirnya satgas ini, bukan berarti kita berhenti membasmi illegal driling, kita akan terus melakukan pengawasan," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa ke depannya di lokasi-lokasi illegal drilling akan dibangun pos pemantauan yang akan diisi oleh Satgas Ops Illegal Drilling gabungan sebagai tindak lanjutnya.