Breaking News

Said Aqil Kritik Pemerintahan Jokowi: Ini Negara Dikuasai Oleh Orang-Orang Yang Punya Duit

Kyai Said menyebut Negara Republik Indonesia saat ini dikuasai oleh segelintir orang yang hanya punya duit.

Editor: Amirullah
Pesantren Bina Insan Mulia/Istimewa
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj ketika menyampaikan ceramah di acara Haul KH Anas Sirojudin di Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon. 

Ketum PBNU dua periode ini menyebut para pemain di ekonomi digital hanya akan melahirkan kapitalis baru.

"Apalagi nanti dengan bisnis online, digital, Bukalapak, Lazada, apalagi-apalagi? Itu akan melahirkan kapitalis-kapitalis baru. Ayooo yang punya Bukalapak kira-kira orang Cisaat bukan? Ya bukan. Yang punya Lazada orang Cisaat bukan? Yang menguasai online orang Cirebon bukan? Ya bukan. Akan melahirkan kapitalis-kapitalis baru," katanya.

Lamborghini Tersangka Penodong Senjata Ternyata Atas Nama Pekerja Serabutan, Mobil Pakai Pelat Palsu

Kapitalisme ini dinilai Kyai Said sangat tidak memberikan rasa adil kepada Rakyat Indonesia.

Dia juga menyinggung sila kelima dari Pancasila yang menurutnya masih jauh panggang dari api.

"Pancasila yang jauh panggang dari api adalah sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adil tidak? Wong cilik pergi ke pengadilan kalah pasti, walaupun kita benar seribu persen menang ga kira-kira? Walau pengacaranya pinter tapi tidak punya duit tetap kalah," katanya.

"Mau hutang ke bank wong cilik mau masuk aja pasti ragu-ragu. Tapi kalau orang kaya yang mau hutang, bank malah yang nawari butuh duit ga? ada di bank banyak, kalau konglomerat ditawari tapi kalau wong cilik, diperiksa bolak-balik jaminannya, ini namanya sistem oligarch. Faham?," lanjut Kyai Said.

Meski demikian, Kyai Said menyebut organisasi yang dipimpinnya bukan berarti anti dengan para konglomerat.

"Alhamdulillah, NU punya prinsip, NU punya mabda', kita tidak anti konglomerat tapi konglomerat harus nyangking mengangkat kelas menengah. Kelas menengah harus nyangking kelas kecil, kelas kecil buka lahan kerja-kerja kelas rakyat kecil, faham mboten?," katanya.

Eksploitasi kekayaan alam Indonesia yang berlebihan juga diwanti-wanti oleh Kyai Said.

Menurutnya, ini melanggar apa yang pernah disampaikan junjungan umat Islam, Nabi Muhammad SAW.

"Banyak hal-hal yang dilanggar oleh kita, Rasulullah mengatakan 15 abad yang lalu, tiga hal kekayaan alam tidak boleh dibisniskan; pertama air. Air tidak boleh dibisniskan sebab air adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Kalau kita beli air kemasan ada harganya 2 ribu atau 3 ribu, niat beli botol atau buat ongkos kirim. Air sekarang sudah dibisniskan dimonopoli oleh pabrik-pabrik air minum," katanya

Kyai Said mencontohkan di Sukabumi sumber-sumber air yang bersih dan bagus sudah dikuasai asing.

()

Ribuan jamaah menghadiri Haul KH Anas Sirojudin di Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon. (Pesantren Bina Insan Mulia/Istimewa)

"Yang kedua adalah energi. Apa energi itu? Gas, minyak, batubara, listrik tidak boleh dibisniskan. Batubara punya kita bersama, minyak punya seluruh rakyat Indonesia, gas juga punya kita bersama," katanya.

"Yang namanya minyak masih dikuasai oleh sekelompok orang mafia minyak, dulu namanya Petral, sekarang dibuabarkan. Pertamina, yang namanya Pertamina punya anak perusahaan 167 atau 164, itu artinya apa? Monopoli bisnis di Pertamina oleh orang-orang itu itu saja," lanjut Kyai Said.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved