Berita Aceh Barat
Warga Keluhkan Suplai Air Bersih Sering Macet, Ini Tanggapan Kepala PDAM Tirta Meulaboh
Warga kawasan Peribu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat mengeluh kondisi air bersih yang sering macet
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Warga kawasan Peribu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat mengeluh kondisi air bersih yang sering macet.
Kondisi ini menyebabkan kebutuhan untuk mandi dan menyuci tidak mencukupi.
Suplai air bersih sering macet secara tidak teratur, sehingga menyebabkan setiap harinya warga mengalami kekurangan air.
Sedangkan sebelumnya warga setempat memanfaatkan air sungai dengan menggunakan pompa air masing-masing.
Sementara setelah adanya PDAM, warga beralih ke air PDAM karena tidak harus dilakukan penyaringan lagi, sehingga semua pipa air dari sungai diputuskan.
• Plt Bupati Aceh Selatan Lantik 18 Pejabat Eselon II dan III
“Kita sangat keluhkan kondisi air bersih sejak 5 hari terakhir ini. Kita berharap hal ini menjadi perhatian penanggung jawab pihak PDAM, sehingga warga tidak terus kecewa dengan pelayanan yang belum memadai itu,” jelas Amiruddin, warga Peribu, Kecamatan Arongan Lambalek kepada Serambi, Senin (30/12/2019).
Ia menambahkan, suplai air bersih setiap harinya disebutkan hanya sekitar dua ember saja, sehingga sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan mandi dan menyuci.
Warga berharap agar pihak PDAM memperhatikan kebutuhan warga sesuai dengan hak dan kewajibannya.
Sebab air yang dimanfaatkan tersebut setiap bulanya harus membayarnya.
“Sejak lima hari terakhir ini kami sangat kesulitan memperoleh air bersih. Sementara suplai air tidak menentu dan menyebabkan kesulitan untuk mandi dan menyuci,” ujar Ruzaimah, salah satu pelanggan air PDAM.
• Polri Tegaskan Penyerang Novel Baswedan Ditangkap Bukan Menyerahkan Diri, Ini Peran Pelaku RM dan RB
Kepala PDAM Tirta Meulaboh, Mukhtar Ali Muddin menanggapi hal tersebut mengatakan, suplai air bersih di daerah Arongan Lambalek tidak beroperasi 1x24 jam.
Hal itu disebabkan karena masih terbatasnya pelanngan.
Karena saat ini jumlah pelanggan hanya sekitar 160 orang, dan jumlah tersebut belum mencukupi untuk memperoleh biaya operasional.
Sementara menyangkut dengan kemacetan suplai air bersih, hal itu disebabkan sering terjadinya padamnya listrik.