Banjir di Jakarta
Kronologi Lengkap Camat Ciledug Marahi Relawan Banjir Sampai Dipisahkan Polisi
Media sosial diramaikan viral Camat Ciledug Syarifudin memarahi relawan banjir di kawasan Wisma Tajur, Ciledug, Kota Tangerang.
SERAMBINEWS.COM, CILEDUG - Media sosial diramaikan viral Camat Ciledug Syarifudin memarahi relawan banjir di kawasan Wisma Tajur, Ciledug, Kota Tangerang.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari kedua banjir di kawasan Wisma Tajur pada Kamis (4/1/2020).
Video tersebut memperlihatkan sang camat memarahi seorang relawan yang sedang mendata korban banjir yang belum dievakuasi dan mendapatkan bantuan.
TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta mengenai kasus tersebut.
Dipisahkan Polisi dan Warga
Cekcon sang Camat terlihat saat membentak sambil menunjuk ke arah relawan yang diketahui bernama Raja.
Dari informasi yang didapatkan, pria bernama Raja tersebut sedang mendata warga Wisma Tajur yang terdampak banjir namum belum mendapatkan bantuan dan evakuasi.
Walau bukan warga Wisma Tajur, mertua Raja diketahui tinggal di sana dan menjadi korban banjir.
"Siapa kamu? Datang malah ngatur-ngatur!" kata Camat Ciledug Syarifudin yang terekam dalam video amatir tersebut.
Terpantau, pemuda yang menggunakan baju berwarna merah muda tersebut hanya membisu tanpa membalas sepatah kata pun.
Bibirnya bak terkunci amarah Syarifudin saat itu.
"Ini pak lurah di sini, semua perangkat pemerintah semua sudah di sini basah-basahan dari kemarin. Kamu siapa? Datang-datang bawa data doang enggak bawa alat bantuan," marah Syarifudin.
Ribut antar keduanya pun dipisahkan oleh petugas kepolisian dan warga sekitar yang terekam dalam video berdurasi 39 detik.
Permintaan Maaf Camat Ciledug
Camat Ciledug, Syarifudin saat ditemui di Puri Kartika, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (4/2/2020). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)
Dari surat yang beredar, Camat Ciledug Syarifudin meminta maaf atas miskomunikasi yang terjadi di lapangan, saat proses penanganan banjir.
"Saya meminta maaf atas miskomunikasi tersebut. Saat itu, dengan segala keterbatasan, tim sedang fokus mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir, yang tidak hanya terjadi di Tajur. Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada warga, relawan, masyarakat dalam membantu penanganan banjir di wilayah kami," tulis Syarifudin dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2020).
Ia pun menuturkan rasa terimakasihnya, kepada seluruh personil lapangan, relawan, jajaran TNI, Polri dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Terlebih, bagi mereka yang telah mengulurkan bantuannya kepada seluruh warga Kota Tangerang.
"Kita berdoa dan kembali menyatukan barisan, untuk membantu seluruh korban banjir. Serta, mempercepat proses pemulihan kondisi Kota Tangerang, sama-sama kita memberikan yang terbaik untuk warga Kota Tangerang," katanya.
Kronologi
Camat Ciledug, Syarifudin, yang kala itu sedang meninjau kawasan Wisma Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang hari Kamis (2/1/2020).
Saat ditemui di Komplek Kartika, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Syarifudin menjelaskan kronologis video viral dirinya membentak seorang relawan bernama Raja.
• UPDATE Jumlah Korban Banjir di Jabodetabek: 60 Meninggal dan 2 Orang Dinyatakan Hilang
• Viral Wanita Cantik Naik Ban Bebek di Tengah Banjir Jakarta, Model dan Ibu Tunggal 2 Anak
• Takut Salah Beli Mobil Seken? Begini Cara Cek Mobil Bekas yang Pernah Terendam Banjir
"Kronologisnya itu, saat evakuasi korban pada Kamis siang di Wisma Tajur, saya bertemu Raja yang mengatakan dirinya relawan dari Jakarta. Raja minta peralatan evakuasi mulai dari pengeras suara, lampu senter dan lainnya," kata Syarifudin, Sabtu (4/1/2020).
"Disitu saya bertanya, anda relawan bawa apa saja? Dia enggak bawa apa-apa, cuma bawa selembar kertas dan pulpen," sambung dia.
Kata Syarifudin, saat itu ia juga menerima informasi dari anggota Polsek Ciledug yang sebelumnya sudah menegur Raja atas aksinya di lokasi banjir tersebut.
Menurutnya, dalam situasi yang tak berbeda jauh, Syarifudin melihat Raja melakukan pendataan di depan warga.
"Di situ saya memang langsung menegurnya, karena ingin mengetahui aksi Raja tersebut atas perintah siapa. Sebagai pejabat wilayah, saya dan tim Basarnas saat itu bertanggungjawab penuh. Proses evakuasi dalam situasi banjir separah itu harus digerakan dalam satu komando," terang Syarifudin.
Camat Ciledug Tak Pernah Lihat Relawan Banjir
Dokumentasi Twitter seorang camat yang tampak memarahi seorang relawan di kawasan Wisma Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Kamis (2/1/2020). (ISTIMEWA/Tangkap layar Instagram)
Dijelaskan Syarifudin, sebelum kejadian tersebut Ia bersama tim sudah di Wisma Tajur sejak Rabu pagi (1/1/2020).
Namun, Kamis Pagi (2/1/2020) Syarifudin meninggalkan Wisma Tajur untuk mengambil logistik bantuan di wilayah Kunciran Indah.
"Sejak hari pertama kejadian banjir saya tidak melihat sosok Raja, seharian saya di Wisma Tajur mengevakuasi warga, istirahat sebelum subuh pun saya masih salat di Wisma Tajur, disitu saya masih tak melihat Raja," aku Syarifudin.
Lanjutnya, ketika Syarifudin kembali ke Wisma Tajur siang hari, ia melihat Raja sibuk mengatur warga.
Informasi lainnya, saat Syarifudin tak di tempat, Raja memang ikut membantu masyarakat mengevakuasi korban dan barang-barang korban atas komando dirinya sendiri tanpa personel lapangan yang bertugas.
"Sudah hari kedua, semua mungkin sudah dalam kondisi lelah begitu juga dengan saya, hingga sempat tersulut emosi. Tidak ada niat saya menghalangi siapa pun untuk menjadi relawan," ucap Camat.
"Namun, dalam situasi tersebut semua harus dalam satu komando, sehingga semua tertangani dengan jelas dan by data," tegas Syarifudin.
Menurutnya, Raja hadir di lokasi kejadian hanya membawa diri, tanpa membawa peralatan evakuasi atau logistik.
"Dari penglihatan semua itulah yang saya takuti, ada satu pihak yang membuat situasi tak nyaman bagi seluruh personel yang ada di lapangan sejak hari pertama," ujar Syarifudin.
Ungkapan Terimakasih Camat
Dari surat yang beredar, Camat Ciledug Syarifudin meminta maaf atas miskomunikasi yang terjadi di lapangan, saat proses penanganan banjir.
"Saya meminta maaf atas miskomunikasi tersebut. Saat itu, dengan segala keterbatasan, tim sedang fokus mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir, yang tidak hanya terjadi di Tajur. Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada warga, relawan, masyarakat dalam membantu penanganan banjir di wilayah kami," tulis Syarifudin dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2020).
Ia pun menuturkan rasa terimakasihnya, kepada seluruh personil lapangan, relawan, jajaran TNI, Polri dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Terlebih, bagi mereka yang telah mengulurkan bantuannya kepada seluruh warga Kota Tangerang.
"Kita berdoa dan kembali menyatukan barisan, untuk membantu seluruh korban banjir. Serta, mempercepat proses pemulihan kondisi Kota Tangerang, sama-sama kita memberikan yang terbaik untuk warga Kota Tangerang," katanya. (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)