Breaking News

Berita Aceh Singkil

Dua Ton Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Pulau Banyak Kembali Dilepas ke Laut, Ini Penyebabnya

"Sekitar dua ton ikan hasil tangkapan nelayan bagan apung dilepas kembali ke laut, karena tidak ada es. Masih hidup," kata Panjang.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
Nelayan Pulau Banyak, Aceh Singkil, memilih ikan sebelum dikemas, Rabu (15/5/2019). 

"Sekitar dua ton ikan hasil tangkapan nelayan bagan apung dilepas kembali ke laut, karena tidak ada es. Masih hidup," kata Panjang, Wakil Panglima Laut Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Selasa (7/1/2020).

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Tonan ikan hasil tangkapan nelayan Pulau Banyak, Aceh Singkil, kembali dilepas ke laut.

Padahal, mereka sudah susah payah bekerja menangkap ikan sepanjang malam.

Bahkan, berhari-hari di atas gelombang.

Namun, ketika ikan berlimpah sebagian hasil tangkapan harus kembali dilepas.

Beruntung ikan masih hidup.

Sehingga bisa kembali selamat ke habitatnya.

Saluran Pembuang di Pasar Blangpidie Abdya Tersumbat Sampah, Tebar Aroma Busuk

Nelayan kembali melepas ikan, lantaran persedian es di Pulau Banyak, tidak mencukupi.

Termasuk ketika mendatangkan dari daratan Singkil.

"Sekitar dua ton ikan hasil tangkapan nelayan bagan apung dilepas kembali ke laut, karena tidak ada es. Masih hidup," kata Panjang, Wakil Panglima Laut Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Selasa (7/1/2020).

Menurut Panjang, ikan yang dibawa nelayan ke pinggir sekitar 15 ton.

Juga tidak bisa langsung diturunkan dari bagan apung.

Sebab harus menunggu kiriman es dari daratan Singkil.

"Ikan yang dapat dibawa ke Pangkalan Pulau Banyak sekitar 15 ton, itu pun menunggu es dari Singkil baru bisa di bongkar," ujarnya.

VIDEO - Romelu Lukaku Bobol Gawang Napoli dengan Aksi dari Tengah Lapangan

Permasalah kekurangan es, sudah terjadi sejak setahun terakhir.

Terutama ketika hasil tangkapan melimpah.

Nelayan menyiasatinya dengan membuat es sendiri di kulkas.

Serta mendatangkan dari Singkil, dan wilayah Sumatera Utara.

Namun belum mencukupi.

Menjawab persoalan tersebut, Dinas Perikanan Aceh Singkil, membangun pabrik es di Pelabuhan Perikanan Danau Anak Laut, Singkil Utara.

Pabrik es tersebut, merupakan yang kedua.

Sebab sebelumnya di lokasi sudah ada satu unit.

Reynhard Sinaga Dihukum Seumur Hidup di Inggris, Polisi Temukan 800 Video Pemerkosaan di Ponselnya

"Pabrik es yang baru sudah bisa operasi akhir bulan ini. Sekarang masih tahap uji coba," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Aceh Singkil, Syuryani.

Sayangnya, berfungsinya pabrik es di Anak Laut, tetap masih menyisakan kendala.

Dalam mobilisasi ke boat pengangkut tujuan Pulau Banyak.

Sebab, Pelabuhan Perikanan Danau Anak Laut, tidak bisa disandari boat.

Menyusul pendangkalan alur pelayaran Danau Anak Laut.

Nahasnya, biaya pengerukan alur pelayaran tidak masuk dalam APBK 2020.

Kondisi itu sempat memicu protes dari nelayan.

Namun, sajauh ini belum ada solusi.

Selain kesulitan mobilisasi es, tak terealisasinya pengerukan alur pelayaran Danau Anak Laut, menyebabkan aset di Pelabuhan Perikanan setempat senilai Rp 40 miliar menjadi sia-sia.

Begitu juga rencana kerjasama dengan investor perikanan, gagal terwujud.

Sebab tidak bisa dilayari kapal berbobot di atas 10 grosston. (*)

Ira Sartika, Ranner Up Miss Asia Global Aceh asal Nagan Raya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved