Balas Dendam, Iran Hujani Roket ke Pangkalan Militer AS, Perang Dunia III Dimulai?
Televisi pemerintah Iran mengatakan 'puluhan' rudal diluncurkan oleh divisi aerospace Garda Revolusi yang mengendalikan program rudal negara itu.
SERAMBINEWS.COM - Iran telah menembakkan puluhan roket (rudal balistik) di dua pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.
Serangan tersebut merupakan balas dendam Iran atas pembunuhan Qasem Soleimani, perwira militer senior Iran yang juga menjabat Kepala Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force.
Tribunnewswiki.com kutip dari Daily Mail, dilaporkan pangkalan udara Al Asad di Irak barat terkena 35 rudal yang ditembakkan dari dalam Iran.
Rupanya Trump pernah berkunjung di pangkalan tersebut pada Desember 2018 lalu.
Tak hanya itu, markas AS di Erbil, Kurdistan Irak yang menyediakan fasilitas dan layanan untuk setidaknya ratusan personel koalisi dan koperasi CIA, juga terkena dampaknya.

Roket yang diluncurkan Iran ke pangkalan militer AS
Pemerintah AS telah mengkonfirmasi serangan tersebut tetapi tidak ada kabar langsung tentang cedera.
Seorang sumber dari pihak keamanan AS mengatakan kepada CNN bahwa ada korban orang Irak di pangkalan udara Al Asad.
Menteri Pertahanan Mark Esper dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo terlihat tiba di Gedung Putih pada Selasa malam, sesaat setelah berita tentang serangan tersebut.
Televisi pemerintah Iran mengatakan 'puluhan' rudal diluncurkan oleh divisi aerospace Garda Revolusi yang mengendalikan program rudal negara itu.
Mereka melaporkan nama operasi itu 'Martyr Soleimani', dinamai sesuai nama jenderal yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Pernyataan Militer AS
Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan Iran meluncurkan puluhan rudal balistik pada pasukan militer dan koalisi AS di Irak sekitar pukul 5.30 sore (EST) waktu setempat.
"Dalam beberapa hari terakhir dan sebagai respons terhadap ancaman dan tindakan Iran, Departemen Pertahanan telah mengambil semua langkah yang tepat untuk melindungi personel dan mitra kami. "
"Pangkalan-pangkalan ini telah bersiaga tinggi karena indikasi bahwa rezim Iran berencana untuk menyerang pasukan kami."