Perbaikan Saluran Irigasi Krueng Aceh yang Jebol di Seulimuem Hampir Rampung, Begini Progresnya

Perbaikan Saluran Irigasi Krueng Aceh yang Jebol di Seulimuem Hampir Rampung, Begini Progresnya

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perbaikan dinding saluran irigasi Krueng Aceh di Gampong Lamkhuk, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, yang jebol dua pekan lalu, terus dipacu hingga Kamis (9/1/2020).

Satu unit alat berat (beko) turut digunakan untuk mempercepat pengerukan tanah dan penempatan batu bulat sungai dalam kawat beronjong, lalu ditempatkan di pinggiran dinding saluran irigasi yang jebol.

Demikian antara lain laporan Kasatker Perbaikan Saluran Irigasi dari Balai Wilayah Sungai I Sumatera-Aceh, Ir Supriyatno kepada Asisten II Setda Aceh, H T Ahmad Dadek SH.

Menurutnya, pekerjaan pembuatan batu beronjong di pinggir tebing saluran aliran air irigasi primer (utama) yang jebol itu selesai hari ini.

Besok, Jumat (10/1/2020) dilanjutkan pengeceron dengan semen redimik.

Semen redimik dipilih untuk pengecoran dinding saluran aliran air irigasi yang jebol sepanjang 15 meter dan  tinggi 2,5 meter itu.

• Bupati Aceh Besar Tinjau Jaringan Irigasi, Begini Kondisinya

• BMKG akan Survei Dugaan Medan Magnet di Aceh, Termasuk di Bukit Radar Aceh Besar yang Viral Itu

• Heboh Medan Magnet di Aceh Besar, Dari Respons Warga Hingga Pendapat Para Ahli

Karena di samping kualitasnya sangat baik, semennya cepat keras dan mengering.

Sehingga dinding saluran air irigasi yang telah diperbaiki itu, bisa cepat dimanfaatkan lagi untuk mengalirkan air ke sawah petani.

Di bawah saluran irigasi yang jebol, sebut Ahmad Dadek, ada sekitar 7.464 hektar sawah yang harus dialiri air irigasi Krueng Aceh.

Ini areal yang sangat luas, dan jika dalam lima hari ke depan, sawah yang sudah ditanami padi tidak mendapat pasokan air irigasi Krueng Aceh, ribuan hektar tanaman padi petani akan mati kekeringan.

Karena itu, kami sangat berharap, pekerjaan perbaikan dinding saluran irigasi Krueng Aceh di Gampong Lamkhuk yang jebol, bisa secepatnya diperbaiki.

“Sebab, jika ada ribuan hektar tanaman padi banyak yang mati, poduksi gabah akan menurun drastis, harga beras akan melonjak dan inflasi jadi tinggi. Akibat dari itu, masyarakata juga yang akan menerimanya, ”pungkas Ahmad Dadek.(*)

BACA JUGA BERITA POPULER

• Mimpi Anak Sule, Rizky Febian Didatangi Almarhumah Ibunya Menangis Minta Tolong

• Eksekutor Hakim Jamaluddin Diduga Selingkuhan Sang Istri, Pelaku Dijemput Zuraida

• Update Terbaru Konflik Iran Vs Amerika, Donald Trump Mendadak Ajak Iran Berdamai