Nelayan Temukan Yacht Mewah Bertuliskan Bahasa Thailand
Dua nelayan asal Desa Pante Gurah, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara menemukan sebuah yacht (kapal layar)
LHOKSUKON – Dua nelayan asal Desa Pante Gurah, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara menemukan sebuah yacht (kapal layar) terombang-ambing di laut sekitar 20 mil dari perairan Muara Batu pada Sabtu (11/1/2020) petang.
Lalu, pada Ahad (12/1/2020) kemarin, yacht tanpa Anak Buah Kapal (ABK) tersebut ditarik oleh dua nelayan yang menemukan, Safrizal (37) dan Azwar menariknya ke Kuala Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.
“Saat sedang melaut, dua nelayan kami melihat ada kapal berwana putih terombang-ambing di laut. Lalu, keduanya mendekat ke perahu tersebut dengan rencana meminta air minum, karena sudah haus,” ungkap Panglima Laot Muara Batu, Rusdi kepada Serambi, Minggu (12/1/2020).
Tapi, dua nelayan tersebut tidak menemukan satu orang pun dalam kapal tersebut. Pun begitu, Safrizal dan Azwar tetap memanggil ABK berulangkali. Ternyata, tak ada jawaban dari dalam yacht tersebut. “Kemudian, nelayan kami memberanikan diri untuk masuk ke dalam kapal untuk melihatnya. Ternyata, memang tidak orang,” ujar Rusdi.
Setelah diperiksa ke dalam kamar perahu tersebut juga dalam keadaan kosong. Nelayan melihat dinding perahu tersebut seperti tulisan bahasa Thailand. Setelah itu, keduanya pulang untuk memberitahukan tentang penemuan yacht milik warga negara asing (WNA). “Kemudian yacht ini ditarik. Saya juga sudah berkoordinasi dengan marinir terkait temuan tersebut,” ungkapnya.
Dalam kapal layar itu ditemukan dompet berisi kartu ATM Barclay, kartu izin mengemudi (Driving Licence) atas nama Stephen Chrirstopher, berlambang bendera Inggris. Kartu Pass Priority Pass (Kartu Keanggotaan masuk restoran), dan Kartu ATM Lloyds Bank. Kapal tersebut juga dilengkapi dengan dua kamar tidur, dan satu kamar mandi.
Kecuali itu, fasilitas terdapat sofa, kulkas, dapur dengan peralatan memasak, dan peralatan lainnya. “Tadi, dari pihak Syahbandar dan anggota polisi sudah melihat langsung kondisi yacht mewah tersebut,” katanya
Kapal untuk Wisata
Pengawas Keselamatan Kapal Kantor Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lhokseumawe, Subhan kepada Serambi mengaku, dirinya sudah melihat langsung kapal tersebut. Panjang kapal itu 11,99 meter dan lebar 4,08 meter dengan mesin 14 GT. “Itu termasuk kapal yacht mewah yang biasa digunakan untuk wisatawan,” jelas Subhan.
Kapal tersebut diduga berasal dari Thailand, tapi kondisinya dalam keadaan kosong tanpa Anak Buah Kapal (ABK). Kini kapal tersebut dalam pengawasan pihak Syahbandar Lhokseumawe. “Tapi, fasilitas untuk keselamatan untuk penumpang tidak ditemukan lagi seperti baju pelampung,” pungkasnya.(jaf)