Heboh Kekaisaran 'Sunda Empire’ Hingga ke Abdya, Ada Warga Mengaku Ketawa Sampai Sakit Perut

Laporan Zainun Yusuf |Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE -  Kelompok Sunda Empire- Earth Empire (SEE- EE) yang mengklaim sebagai Kekaisaran Matahari yang memiliki kekuasaan seluas bumi, dilaporkan telah melebarkan sayapnya di Provinsi Aceh.

Sunda Empire yang sebelumnya berada di daerah Bandung, Jawa Barat, menurut informasi sempat menggelar pertemuan sosialisasi dengan anggotanya di Aceh Utara pada Agustus 2019 lalu. 

Perkembangan terakhir, Minggu (26/1/2020) kontroversi keberadaan sunda empire menjadi pembicaraan heboh hingga di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Keberadaan kelompok yang mengklim memiliki cadangan dana di Bank Swis untuk kegiatan sosial menjadi pembicaraan hangat di warung-warung kopi dan tempat kumpul warga di Abdya.

Topik pembicaraan yang sempat terpantau menyangkut benar tidaknya serangkaian pertanyaan yang dilontarkan petinggi Sunda Empire tersebut.

• Sunda Empire Warning Negara-negara di Dunia Untuk Daftar Ulang, Ini Ancamannya Bila Telat

Warga mengaku tertarik mengikuti perkembangan keberadaan kelompok Sunda Empire yang semakin viral di media sosial hanya sebagai hiburan semata.

Sebagian warga Abdya menyakini kalau keberadaan ‘Sunda Empire’ tidak ada kelanjutannya.

Sebab, pernyataan petingginya sarat kontroversi dan di luar logika, termasuk logika sejarah.

“Saya ketawa sampai sakit perut mendengar serangkaian penyataan dari petinggi Sunda Empire,” kata salah seorang warga di sebuah warung kopi Jalan Pramuka, Kota Blangpidie, Minggu pagi.

• MPU Bener Meriah Pernah Ingatkan Ismail Jendral Bintang Dua Sunda Empire Aceh

Simak saja pernyataan bahwa petinggi Sunda Empire yang dinilai di luar logika sejarah.

Seperti Sunda Empire merupakan tatanan negara di bawah sistem internasinal.

Sunda empire untuk dinasti Pajajaran Siliwangi, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), termasuk Pentagon dan Bank Dunia lahir di Bandung, dimana Bandung dikatakan sebagai titik nol dunia.

Petinggi Sunda Empire juga mengklaim bahwa setelah Perang Dunia ke II, pemerintahan di bumi di nolkan.

Sesuai perjanjian, kata petinggi sunda empire, pemerintahan dilaksanakan Vatikan yang kini sudah berusia 75 tahun.

Masih menurut petinggi sunda empire, sesuai perjanjian internasional, Pemerintah Vatikan atau Pemerintah Dunia, tidak terkecuali Indonesia akan berakhir tanggal 15 Agustus 2020 mendatang.

• Jabat Perdana Menteri Utama Bintang 5 di Sunda Empire, Pensiunan PNS Ini Belum Bayar Kontrakan

Setelah itu dikembalikan kepada Imperium Sunda Empire Sistem yang terpusat di Bandung, dan samua pemerintahan harus mendaftar ulang. 

Bahkan Sunda Empire sudah keluarkan ancamana serius bagi negara-negara yang tidak bersedia mendaftar ulang kepada Imperium Sunda Emire Sistem di Bandung pada Agustrus mendatang.

Ancamannya, semua akses negera bersangkutan segera ditutup, meskipun tidak dijelaskan bagaimana cara menutupnya.

• Ujian CPNS Abdya Mulai Besok, Ini Kewajiban, Larangan dan Sanksi Bagi Peserta

Belum Terdeteksi

Kalau benar Sunda Empire sudah melebar sayap sampai ke Aceh, dan apakah kelompok yang mengkaim punya harta seluas bumi itu sudah beraktivitas di Kabupaten Abdya.

“Sudah kami pantau, masih belum ditemukan (sunda empire),” kata Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK ketika dihubungi Serambinews.com, Jumat (24/1/2020) sore, lalu.

Kapolres Abdya berjanji akan terus melakukan pemantauan menyangkut aktivitas kelompok tersebut di daerah Abdya, terdiri atas sembilan kecamatan, sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.

• 4 Orang Dipastikan Terinfeksi Virus Corona di Malaysia

‘Sunda Empire’ sekarang ini tengah menjadi  kontroversi di tengah masyarakat.

Petinggi kelompok ini mengklaim kalau ‘sunda empire’ merupakan suatu bentuk kekaisaran atas matahari dan bumi.

Anggotanya, merupakan seluruh negara di dunia.

Sunda Empire di Aceh Utara

Seperti diberitakan, dalam dua hari ini masyarakat Aceh dihebohkan dengan tersebarnya video tentang aktifitas ormas yang menamakan diri Sunda Empire- Earth Empire (SEE- EE).

Bahkan kegiatan mereka tersebut sempat disiarkan olah sebuah televisi swasta nasional.

Atas tersebarnya video tersebut pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan.

Namun sesuai informasi yang dihimpun Serambinews.com, video yang tersebar itu merupakan kegiatan yang telah berlangsung pada Agustus 2019 lalu di sebuah kafe di wilayah Aceh Utara.

• Dedi Iskandar Beri Keterangan di Mapolres Aceh Barat, Terkait Kasus Pengeroyokannya

Kegiatan tersebut menyosialisasikan tentang SEE-EE.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, melalui wakilnya Kompol Ahzan, saat dikonfirmasi Serambinews.com, membenarkan pernah ada aktifitas SE-EE di wilayah hukumnya.

Namun aktifitas tersebut berlangsung pada Agustus 2019 lalu.

Menurut Kompol Ahzan, kegiatan itu berlangsung di sebuah kafe di kawasan Samudera Geudong, Aceh Utara.

"Kegiatan itu berupa sosialisasi tentang program mereka (SEE-EE) saja," katanya.

Setelah acara sosialisasi tersebut, lanjut Kompol Ahzan, maka tidak ada kegiatan lain yang digelar SEE-EE di wilayah hukum Polres Lhokseumawe.(*) 

• Cegah Virus Corona, Otoritas Wuhan Periksa Suhu Tubuh Mahasiswa Secara Berkala