Luar Negeri
Rekaman Berdarah di 'Teluk Pembunuh', Lumba-lumba Diburu dan Dijual Seharga Rp 3,4 Miliar
Video mengerikan telah menunjukkan lumba-lumba yang tak berdaya sedang diburu di "teluk pembunuh" untuk hiburan wisatawan.
SERAMBINEWS.COM - Video mengerikan telah menunjukkan lumba-lumba yang tak berdaya sedang diburu di "teluk pembunuh" untuk hiburan wisatawan.
Dilansir dari The Sun, Minggu (26/1/2020), video tersebut mengungkapkan perdagangan perburuan brutal di Taiji, Jepang.
Yakni ketika para nelayan yang tak berperasaan menjual lumba-lumba seharga Rp 3,4 miliar ke sebuah resor liburan.
Video itu, yang difilmkan oleh para pegiat Dolphin Project , menunjukkan lautan berlumuran darah ketika mamalia ini berjuang untuk menjauh dari jaring para nelayan.
Rekaman lain menunjukkan seekor lumba-lumba kesulitan dan menabrak-nabrakkan ekornya ke air di desa kecil Taiji, yang dikenal sebagai "teluk pembunuh."
Resor liburan TUI diyakini menjadi satu-satunya perusahaan perjalanan Inggris yang menawarkan paket liburan "pengalaman lumba-lumba".

(The Sun)
Para aktivis di Dolphin Freedom UK menyerukan agar agen perjalanan untuk segera memutuskan hubungan dengan SeaWorld dan tempat-tempat serupa lainnya.
Para juru kampanye ingin TUI mengikuti orang-orang seperti Air BnB, Virgin Holidays, dan STA Travel dalam memutuskan hubungan dengan resor yang menjual lumba-lumba untuk hiburan.
Tapi TUI bersikeras bahwa tindakannya adalah menempatkan lumba-lumba berada di tempat yang sudah sesuai dengan standar kesejahteraan global.
Manajer kampanye The Dolphin Project, Tim Burns, mengatakan bahwa lumba-lumba itu diperlakukan dengan kejam tanpa ampun.
"Hewan-hewan yang sangat cerdas ini tidak hanya memahami rasa sakit tetapi juga gagasan tentang kematian."
"Dan mereka berduka atas kematian orang lain."

(The Sun)
Dia mengatakan kepada Mirror:
"Para wisatawan berpikir bahwa lumba-lumba diambil dengan lembut dari pantai dan bersyukur serta senang bahwa sekarang berada di penangkaran."
Baca Juga: Pantas Perawat Virus Corona Sampai Menangis, Reaksi Pasien Saat Diberi Masker Tunjukkan Kengerian Histeria Massal yang Timbul Oleh Corona 'Jika Aku Mati, Kamu Juga Seharusnya Mati!'