Virus Corona Serang China
Terkait Penanganan Virus Corona, The Jokowi Center Ajak Pemda di Indonesia Ikuti Aceh
Untuk itu, Indonesia perlu perencanaan yang matang jika China izinkan evakuasi warga asing dari Wuhan.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nur Nihayati
Untuk itu, Indonesia perlu perencanaan yang matang jika China izinkan evakuasi warga asing dari Wuhan.
Laporan Fikar W.Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- The Jokowi Center mengajak pemerintah daerah lain di Indonesia mengikuti langkah Pemerintah Aceh yang telah membuka posko 24 jam memantau kondisi 12 mahasiswa asal Aceh dari 93 mahasiswa/i WNI di Wuhan China.
“Kami mengapresiasi kepada Pemerintah Aceh di bawah komando Plt Gubernur Aceh Nova yang telah membuka _hotline_ posko pemantauan mahasiswa di Wuhan dan mengirim Rp 50 juta untuk kebutuhan mahasiswa Aceh,” puji Direktur Eksekutif The Jokowi Center Teuku Neta Firdaus di jakarta, Senin (27/1/2020).
Teuku Neta menuturkan langkah cepat peduli kepada mahasiswa itu sangat dihargai karena ini bisa mengurangi kepanikan mahasiswa yang hanya diinstruksikan tinggal di asrama.
Dengan demikian, tindakan ini bisa mengurangi penyebaran dan terserangnya virus Corona. Di Indonesia, beberapa warga juga sudah terduga virus yang mematikan ini.
• Ujian Seleksi Pelamar CPNS Pidie Jaya di Umuslim Matang Glumpang Dua, Ini Jadwalnya
• Tes CPNS di Gedung Pidie Convention Center, Peserta Harus Lalui 6 Titik Pemeriksaan
• Bupati Aceh Singkil: PNS jangan Cengeng
“Keinginan mahasiswa/i untuk kembali ke Tanah Air harus dikoordinasikan dengan Menlu Ibu Retno.
Masalahnya Pemerintah China menutup pintu masuk dan keluar kawasan Wuhan untuk mencegah tersebarnya virus ini,” ujarnya.
Direktur Eksekutif The Jokowi Center berharap Pemerintah Indonesia bisa mengevakuasi mahasiswa dan WNI di Wuhan.
Di sisi lain, kebijakan pengisolasian ini menjadi penyebab evakuasi tidak bisa dilakukan secepatnya.
Untuk itu, Indonesia perlu perencanaan yang matang jika China izinkan evakuasi warga asing dari Wuhan.
“Kondisi di Wuhan adalah otoritas China. Kita menunggu izin dari mereka dengan menyiapkan rencana menjemput mahasiswa dan WNI,” jelas Teuku Neta.
Sebagaimana diketahui, hingga kini China belum mencabut 13 kota yang diisolasi, maka dilarang warga ke kota dan keluar dari kota-kota itu.(*)