Video
VIDEO - Melihat Keindahan Masjid Oman Al Makmur Lampriek Banda Aceh
Masjid yang berdiri di atas lahan 7.572 meter per segi ini mengurai pasang surut dan melewati perjalanan panjang, sebelum berdiri megah seperti sekara
Penulis: Hendri Abik | Editor: RezaMunawir
Laporan Hendri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Masjid Oman Al Makmur yang berada di Gampong Bandar Baru atau biasa Lampriek Kota Banda Aceh, adalah salah satu masjid yang indah dan makmur di Kota Banda Aceh.
Masjid yang berdiri di atas lahan 7.572 meter per segi ini mengurai pasang surut dan melewati perjalanan panjang, sebelum berdiri megah seperti sekarang.
Masjid ini termasuk dalam daftar salah satu masjid yang mengalami rusak berat dalam musibah gempa dan tsunami 26 Desember 2004.
Semua tiang-tiangnya patah sehingga tak layak digunakan lagi sebagai tempat ibadah.
Pembangunan kembali masjid ini dilakukan atas bantuan dari Sultan Oman, Qaboos Bin Said.
Sejak itu, masjid ini sering disebut dengan nama Masjid Oman.
Memiliki luas bangunan mencapai 1.800 meter persegi, Masjid Al-Makmur ini diklaim bisa menampung jamaah hingga 2000 orang.
Namun ketika shalat Jumat banyak juga jamaah yang tidak tertampung, dan membeludak hingga harus beribadah di luar masjid.
Masjid ini mengadopsi gaya masjid ala Timur Tengah yang bisa dilihat kemegahan serta keindahan arsitekturnya.
Bisa dijumpai dengan adanya dua menara yang menjulang tinggi serta sebuah kubah besar di atap masjid.
Memiliki dua lantai, bangunan Masjid Oman Al Makmur ini juga dilengkapi berbagai fasilitas sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi umat yang beribadah.
Lantai dalam masjid dilapisi permadani dan dindingnya dihiasi dengan kaligrafi ayat Alquran dan lainnya.
Menariknya lagi masjid ini dibangun memenuhi persyaratan respon gender dan disabilitas.
Disiapkan kamar berwudhu dan bersuci khusus untuk kaum perempuan dan juga penyediaan tangga naik bagi penyandang cacat.
Beberapa hari ini, Masjid Oman Al Makmur kembali menjadi pusat perhatian publik, setelah sebuah peristiwa yang berujung kepada saling klaim “kepemilikan” antara warga Lampriek dengan Pemko Banda Aceh.
NARATOR : ACHYAR ABDULLAH
EDITOR : CM HABIBI