Video
VIDEO - 21 Tahun Tragedi Berdarah Krueng Arakundo Aceh Timur, Negara Diminta Bertanggung Jawab
Memperingati tragedi berdarah, yaitu pembantaian warga sipil di Idi Cut dan mayatnya dibuang di sungai Arakundo, Aceh Timur, 4 Februari 1999 silam.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: RezaMunawir
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Daulat Rakyat Aceh untuk Arakundo, Senin (3/2/2020) sore melakukan aksi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh.
Aksi itu dalam rangka memperingati tragedi berdarah, yaitu pembantaian warga sipil di Idi Cut dan mayatnya dibuang di sungai Arakundo, Aceh Timur, 4 Februari 1999 silam.
Mengenang 21 tahun peristiwa itu, mahasiswa pun meminta negara bertanggung jawab dan mengadili pelakunya. Pemerintah juga didesak bertanggung jawab terhadap korban maupun keluarganya.
Peserta aksi memberi solusi bagi pemerintah dalam penyelesaian kasus ini, seperti dengan revisi UU Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, sehingga kemudian bisa dilakukan pembentukan pengadilan HAM ad hoc.
Upaya pemerintah juga bisa dilakkukan dengan lebih serius memberikan kewenangan kepada Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh, sehingga dapat bekerja maksimal sesuai dengan tupoksinya.
NARATOR : REZA MUNAWIR
EDITOR : REZA MUNAWIR