10 Menteri Jokowi yang Kinerjanya Memuaskan di 100 Hari Pertama, 5 Lainnya Layak 'Ditendang'

Siapakah menteri-menteri Presiden Jokowi yang kinerja dan gebrakannya dianggap memuaskan masyarakat?

Editor: Amirullah
WAHYU PUTRO A
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Maruf Amin memperkenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (WAHYU PUTRO A) 

SERAMBINEWS.COM - Siapakah menteri-menteri Presiden Jokowi yang kinerja dan gebrakannya dianggap memuaskan masyarakat?

Siapa pula menteri-menteri Jokowi yang dianggap mengecewakan?

Inilah hasil dua survei berbeda tentang dua pertanyaan berbeda.

Pertanyaan pertama tentang siapa menteri-menteri Jokowi yang memuaskan publik dijawab oleh penelitian atau riset yang digelar oleh Alvara Research Center.

Sementara pertanyaan soal menteri-menteri yang layak 'ditendang' dari kabinet dijawab lewat riset yang digelar oleh lembaga survei Indonesia Political Opinion.

Ini 10 Menteri yang kinerjanya Memuaskan Publik

Lembaga survei Alvara Research Center merilis daftar menteri dengan kinerja memuaskan yang masuk ke dalam peringkat 10 besar dalam kurun waktu 100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali menyatakan, dengan menggunakan skala 1 (sangat tidak puas sekali) sampai 6 (sangat puas sekali) diperoleh Top 10 Menteri yang menonjol dengan persepsi kinerja yang memuaskan publik.

Mereka dinilai tidak hanya cakap dalam kinerja, tapi juga dalam bertutur kata.

()

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin bersiap berfoto bersama dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. Tribunnews/Irwan Rismawan (TribunNewsmaker.com/ Irwan Rismawan)

Gebrakan-gebrakan dalam 100 hari pertama dianggap banyak memberikan kejutan dan harapan.

“Menteri-menteri dari kalangan profesional lebih mendapat apresiasi dari publik, terbukti dengan hampir semua 10 menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi berasal dari kalangan profesional," papar Hasanuddin Ali melalui keterangan tertulis, Rabu (12/2/2020).

Ia menambahkan kebijakan bersih-bersih BUMN yang banyak didukung publik mendapat apresiasi tinggi dengan menempatkan Erick Thohir sebagai Menteri yang mendapat kepuasan tertinggi.

"Kemudian diikuti oleh Nadiem Makarim melalui penghapusan Ujian Nasional.

Sementara Sri Mulyani mendapat apresiasi publik dengan kemampuannya menjaga keuangan RI, hingga masuk ke dalam 3 besar menteri dengan kepuasan publik tertinggi," ujar Hasanuddin.

Ramai Pemberitaan Lucinta Luna, MUI Ingatkan Soal Fatwa Pergantian dan Penyempurnaan Jenis Kelamin

Lucinta Luna Pasrah Identitasnya Terbongkar, Polisi Tegaskan Abash adalah Perempuan

Beredar Foto Satelit yang Sempat Merekam Kota Wuhan Merah Menyala, Ilmuwan Beri Penjelasan

Terungkap, Remaja Indonesia Jual Keperawanan di Cinderella Escorts Laku Rp 19 M, Begini Kisahnya

()

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

10 Menteri Terbaik Jokowi itu adalah :

  1. Menteri BUMN Erick Thohir (4,02)
  2. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (3,95)
  3. Menteri Keuangan Sri Mulyani (3,94)
  4. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (3,91)
  5. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (3,88)
  6. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (3,88).
  7. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (3,86)
  8. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro (3,85)
  9. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (3,85)
  10. Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (3,84).

Survei ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan Alvara pada akhir Januari hingga awal Februari dengan 1.000 responden dan margin error 3,16 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun data diperoleh melalui wawancara tatap muka yang dilakukan dengan multistage random sampling di 13 provinsi Indonesia. (TribunNewsmaker.com/ Kompas.com/ Rahmat Nur Hakim)

()

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin bersiap berfoto bersama dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. Tribunnews/Irwan Rismawan (TribunNewsmaker.com/ Irwan Rismawan)

4 Calon Petugas Haji Nagan Raya Lulus, Ikut Tes Lanjutan Tingkat Kemenag Aceh

Gunung Merapi Meletus Pagi Ini, Kolom Erupsi Capai 2 KM

Ini 5 Menteri Jokowi Masuk Usulan Dicopot, Dari Isu Korupsi, Tukang Bikin Gaduh dan Konflik Kepentingan

Sementara di riset berbeda menghasilkan nama-nama menteri yang dianggap mengecewakan masyarakat, menurut riset.

Antara lain karena didera isu korupsi, konflik kepentingan dan 'tukang bikin gaduh.' Siapakah sajakah 5 menteri layak di-reshuffle versi Indonesian Political Opinion tersebut?

Kinerja menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju terus menjadi sorotan khalayak.

Terbaru, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei daftar menteri Jokowi yang patut diganti walau mereka baru menjabat dalam hitungan bulan.

Setidaknya ada lima nama menteri yang menurut masyarakat pantas diganti karena dinilai memiliki kinerja buruk.

Selain itu, isu korupsi, membuat kegaduhan di publik, dan ada konflik kepentingan juga memengaruhi penilaian publik.

()

Sejumlah Menteri bersiap menjalani pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dari kelima nama menteri yang layak diganti, dua di antaranya adalah Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menjelaskan, munculnya nama menteri itu merujuk kepada respons 42 persen responden yang menyatakan perlu ada perombakan kabinet Jokowi-Ma'ruf.

"Ini cukup mengejutkan, sebab meski baru 100 hari, sebanyak 42 persen publik menyatakan pergantian menteri itu perlu."

"Kemudian, 36 persen sebut tidak diperlukan dan 22 persen tidak menjawab," ucap Dedi dalam pemaparan diskusi bertajuk "100 Hari Kabinet jokowi-Ma'ruf Amin" di Gondangdia, Sabtu (8/2/2020).

()

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah usai mengisi diskusi di Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020). (KOMPAS.com/Dian Erika)

Dikutip dari Kompas.com, survei digelar pada 10 Januari - 31 Januari 2020 dengan memakai teknik wellbeing purposive sampling (WPS) terhadap 1.600 responden.

Validitas dagan dengan metode ini dalam rentang minimim 94 persen dan maksimum dan maksimum 97 persen.

IPO adalah lembaga survei yang bergerak di bidang media, demokrasi, dan isu gender sejak 2017.

Berikut daftar lima menteri Jokowi yang layak diganti versi survei IPO sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com:

1. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly

()

Yasonna H Laoly (dok. Humas HPN 2020)

 

Yasonna berada di urutan pertama menteri yang patut diganti.

"Kalau publik menyebut ada menteri yang perlu diganti, maka siapa yang dianggap layak (diganti)?"

"Perlu saya sampaikan, yang pertama nama yang muncul adalah Menkumham Yasonna Laoly yang mendapat atensi 36 persen responden," ujar Dedi.

Yasonna H Laoly adalah Menteri Hukum dan HAM yang dipertahankan Jokowi di periode keduanya menjabat.

Satu kasus yang membuat Yasonna H Laoly menjadi sorotan adalah kasus suap komisioner KPU, Wahyu Setiawan yang melibatkan caleg dari PDI Perjuangan, Harun Masiku.

Hingga saat ini, Harun Masiku masih berstatus buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Di kasus ini, Yasonna yang juga kader PDI Perjuangan sempat dituduh merintangi penyidikan terkait simpang-siur keberadaan Harun Masiku yang kemudian dibantahnya.

2. Menteri Agama, Fachrul Razi

()

Menteri Agama Fachrul Razi menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (31/1/2020). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

 

Di urutan kedua, Menteri Agama, Fachrul Razi masuk dalam daftar nama menteri yang layak diganti.

Sebanyak 32 persen responden menilai Fachrul Razi perlu diganti.

Ini adalah kali pertama purnawirawan TNI tersebut menjadi menteri.

Di awal menjabat sebagai Menteri Agama, Fachrul berencana melarang pengguna niqab atau cadar untuk masuk ke instansi milik pemerintah.

Selain itu, ia juga mempermasalahkan ASN yang memakai celana cingkrang.

Belum usai dengan kegaduhan tersebut, kebijakan Fachrul Razi yang kembali menuai pro-kontra adalah pemberian surat rekomendasi untuk perpanjangan izin ormas Front Pembela Islam (FPI).

Terbaru, Fachrul Razi melontarkan wacana pemulangan WNI eks ISIS yang kemudian dibantahnya.

3. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate

()

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate (HANDOUT)

Masih merujuk hasil survei IPO, sebanyak 29 persen responden menganggap Menkominfo, Johnny G Plate juga perlu diganti.

Johnny G Plate adalah politikus Partai NasDem yang diangkat menjadi menteri oleh Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.

Berasal dari kalangan partai membuat beberapa kalangan meragukan Johnny G Plate yang tidak memiliki latar belakang industri telekomunikasi atau yang berkaitan dengan Kominfo.

Johnny G Plate menuai sorotan saat ia mengkritik Netflix yang dinilai lebih banyak menyediakan konten asing dibanding film dalam negeri.

Bahkan, Johnny G Plate meminta agar Netflix tidak memuat film atau serial original produksi luar Indonesia.

"Kita minta Netflix original jangan dulu, lah di Indonesia, gunakan dulu hasil kreativitas anak Indonesia sendiri dulu, kalau bisa," kata dia.

Pernyataan ini mendapat kritikan dari warganet.

Banyak di antara mereka mengatakan, film Indonesia sudah banyak tersedia di Netflix, meski tidak sebanyak film-film asing.

4. Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo

()

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/1/2020). (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono)

Edhy Prabowo menjadi dua nama menteri terakhir yang layak diganti setidaknya menurut 24 persen responden.

Edhy Prabowo adalah politikus Partai Gerindra yang dilantik Jokowi sebagai Menteri KKP menggantikan Susi Pudjiastuti.

Sejak awal menjabat, kinerja dua menteri ini selalu dibandingkan.

Bahkan Susi dan Edhy pernah beda pendapat terkait ekspor benih lobster.

Di masa Susi, ekspor benih lobster sangat dilarang keras, sedangkan Edhy membuka kemungkinan keran ekspor bibit lobster.

Selain itu, sejumlah kebijakan Susi saat di KKP juga direvisi oleh Edhy.

5. Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim

()

Mendikbud Nadiem Makarim luncurkan empat kebijakan merdeka belajar dalam rapat koordinasi kebijakan pendidikan tinggi di Gedung D kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (24/1/2020). (Kemendikbud)

Nama menteri lain yang layak diganti versi survei adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim (22 persen).

Nadiem Makarim adalah pendiri GoJek sekaligus menteri paling muda yang diangkat Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.

Satu kebijakan Nadiem Makarim yang sempat membuat gaduh adalah menghapus ujian nasional (UN) pada 2021.

Walau akan menghapusnya, Nadiem Makarim telah menyiapkan pengganti UN yaitu dengan sistem penilaian baru.

"UN diganti jadi asesmen kompetensi," kata Nadiem dalam rapat bersama Komisi X DPR di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Selain dengan asesmen kompetensi, UN juga akan diganti dengan survei karakter.

Menurut Nadiem, kedua penilaian itu merupakan penyederhanaan dari UN.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Daftar Lengkap 10 Menteri Jokowi Kerjanya Cemerlang 100 Hari Pertama, 5 Lainnya yang Layak 'Gusur'

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved