Virus Corona Serang China
VIDEO Viral 3 Bocah yang Meninggal Akibat Virus Corona Dimasukkan dalam 1 Kantong Mayat
Video memperlihatkan petugas rumah sakit mengangkat satu per satu bocah dari tempat tidur rumah sakit, lalu meletakkannya ke dalam satu kantong mayat.
VIDEO Viral 3 Bocah yang Meninggal Akibat Virus Corona Dimasukkan dalam 1 Kantong Mayat
Laporan Firdha Ustin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Satu lagi video korban-korban meninggal akibat virus corona di Wuhan, China, viral di media sosial.
Kali ini, video yang beredar di media sosial memperlihatkan tiga bocah yang meninggal akibat corona dimasukkan dalam satu kantung mayat.
Video yang diunggah akun facebook Masterqili pada 12 Februari 2020, kini viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan sejumlah petugas di rumah sakit, mengangkat satu per satu bocah dari tempat tidur rumah sakit, lalu meletakkannya ke dalam satu kantong mayat berwarna biru.
Video berdurasi 3 menit 16 detik itu sudah dibagikan sebanyak 6,6 ribu kali, dan lebih dari 645 ribu tayangan.
Dikutip dari World of Buzz Malaysia, diduga video tersebut bocor dan kemudian tersebar melalui sosial media.
• Laporan Terbaru, Muncul Virus Super Corona, 1 Pasien Bisa Tulari 14 Orang Lainnya
• Foto Satelit Sempat Merekam Kota asal Virus Corona, Wuhan Merah Menyala, Ini Kata Para Ilmuwan
• Penyebarannya Terus Meningkat, Kenali Ciri-ciri Virus Corona hingga Pencegahannya
Dalam rekaman video tersebut terlihat seorang anak kecil terbaring di bagian kantong mayat yang sedang dibentangkan.
Di sekelilingnya para petugas pelayanan kesehatan mengenakan seragam pelindung dan lingkaran masker yang hampir menutupi seluruh wajahnya.
Tampak petugas yang berpakaian hitam kemudian memindahkan dan merapikan posisi anak tersebut, agar ruang pada kantong mayat muat untuk 2 anak lainnya.
Dalam video itu, anak-anak dimasukkan perlahan kedalam kantong mayat secara hati-hati dan di susun rapih.
Anak ketiga yang terakhir kali dimasukkan terlihat didorong dari tempat tidur roda, sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam kantong mayat.
Video tersebut mengundang simpati dari para netizen, banyak dari mereka memberikan komentar yang menyentuh hati.
Seperti diketahui, angka kematian akibat virus corona atau Coronavirus Disases (COVID-19) di Wuhan, terus meningkat.
Pantauan Serambinews.com dari The Wuhan Cirus, hingga Jumat (14/2/2020) malam pukul 22.33 WIB, korban yang meninggal akibat corona berjumlah 1.383 jiwa.
Sebanyak 64.455 orang terinfeksi dan penyebarannya di 28 negara.
Super Corona
Baru-baru ini laporan mengenai 138 pasien virus corona di Wuhan, China yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA mengungkapkan adanya penyebar super virus ini.
Satu orang penyebar super tersebut menginfeksi setidaknya 10 petugas medis dan empat pasien lain di rumah sakit Zhongnan, Wuhan.
Dilansir dari New York Times, Jumat (7/2/2020); pasien tersebut awalnya masuk rumah sakit karena mengeluhkan gejala gastrointestinal saja.
Hal ini membuat para dokter tidak menduga bahwa pasien itu terinfeksi virus corona Wuhan.
Pasalnya, virus yang sedang mewabah menyebabkan pneumonia dengan gejala utama seperti batuk, demam dan kesulitan bernapas.
Pasien tersebut pun diletakkan di bagian bedah yang juga dihuni oleh empat pasien lain yang kemudian ikut terinfeksi virus corona Wuhan.
Kasus ini mengingatkan para ahli akan fenomena "penyebar super" yang selalu ada dalam berbagai wabah virus corona, termasuk MERS dan SARS.
Para penyebar super menginfeksi banyak orang dan menyebabkan penyebaran virus corona secara masif di rumah sakit.
Dalam laporannya, para ahli menulis bahwa data menunjukkan bahwa penyebaran manusia ke manusia secara cepat dapat terjadi karena gejala pasien yang tidak khas membuat dokter salah menduga dan gagal melakukan pencegahan.
Dari 138 orang yang diteliti, 10 persen tidak menunjukkan gejala batuk dan demam dulu, melainkan diare dan mual.
Pertanyaan-pertanyaan besar sering muncul, apakah negara yang dikuasai Komunis itu menyimpan banyak statistik tentang kematian terkait dengan penyakit dari virus tersebut.
Dengan adanya kontrol ketat dari pemerintah atas banyak media yang telah memberitakan, rata-rata pemberitaan tersebut hanya menunjukkan seberapa parah jumlah korban jiwa akibat virus Corona.
Orang-orang justru mempertanyakan seberapa parah krisis yang sebenarnya terjadi di China? Serta tragedi yang bahkan tidak terhitung yang mungkin terjadi tanpa disadari.
Gejala tidak umum lainnya yang dialami oleh pasien virus corona Wuhan adalah sakit kepala, pusing dan sakit perut.
41 persen dari pasien yang diteliti juga kemungkinan baru terinfeksi virus corona Wuhan ketika berada di dalam rumah sakit.
Pasalnya, 17 orang sebetulnya dirawat di rumah sakit karena penyakit lain dan 40 orang lainnya adalah petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit tersebut.
Temuan lain yang layak jadi perhatian dari laporan ini adalah adanya beberapa pasien yang pada awalnya mengalami gejala ringan kemudian mengalami gejala berat beberapa hari setelahnya.
Median dari kemunculan gejala pertama hingga jadi kesulitan bernapas adalah lima hari, hingga masuk rumah sakit tujuh hari, dan hingga kesulitan bernapas berat delapan hari.
Melihat pola ini, para dokter disarankan untuk selalu waspada dan memonitor pasien, bahkan ketika gejala yang tampak tergolong ringan.(*)