Suara Parlemen
Mengaku Sudah 10 Bulan tak Digaji, Mantan Dokter dan Bidan PTT Aceh Timur Mengadu ke Nasir Djamil
Pengaduan tersebut terkait belum dibayarkannya gaji selama 10 bulan. Setelah peralihan status menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nurul Hayati
Pengaduan tersebut terkait belum dibayarkannya gaji selama 10 bulan. Setelah peralihan status menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, M Nasir Djamil yang juga Ketua Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR dan DPD RI asal Aceh, menerima aduan mantan dokter dan bidan PTT asal Aceh Timur.
Pengaduan tersebut terkait belum dibayarkannya gaji selama 10 bulan.
Setelah peralihan status menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Aduan disampaikan Indonesia Crisis Center (ICC), selaku wakil dari para dokter dan bidan PTT di Ruang Kerja Nasir Djamil di Gedung Nusantra 1 DPR RI, Jakarta, Kamis (20/02/20).
Juru bicara ICC, Rahmad menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur tidak memenuhi hak para mantan dokter dan bidan PTT dengan dalih pembayaran tidak ada payung hukum.
Disebutkan, permasalahan muncul saat pemutusan status PTT dan peralihan ke status CPNS, mata anggaran yang awalnya berasal dari Pusat, beralih ke daerah.
• Cek Prediksi Cuaca Tiga Hari ke Depan Sebagian Aceh di Sini
"Pascaditetapkan sebagai CPNS, sejak Maret hingga desember 2017 para dokter dan bidan PTT tidak menerima hak mereka" aku jubir ICC, Rahmad.
Ia menambahkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan audit anggaran Dana Alokasi Khusus (DAU) 2017.
Disebutkan, terdapat alokasi dana untuk pemberian gaji mantan dokter dan bidan PTT tersebut dengan total Rp 23 miliar.
"Sebetulnya telah dialokasikan Rp 23 miliar dana yang telah dialokasikan untuk menggaji mantan dokter dan bidan PTT, dan Kemenkes sudah mengirim surat ke Pemda Aceh Timurm tapi belum juga ada pembayaran," tambah Rahmad.
• Bantuan Dana Desa Bireuen Mulai Cair, Ini Tiga Desanya
Menanggapi hal tersebut, Nasir Djamil menyampaikan komitmen untuk memediasi persoalan ini.
Guna mencari jalan keluar yang tepat dan cepat.
"Saya akan coba memfasilitasi dan akan menemui langsung para mantan dokter dan bidan PTT tersebut, sekaligus mengumpulkan informasi tambahan," ujar Nasir.