Harimau Resahkan Warga

Harimau Muncul Lagi di Dekat Permukiman di Subulussalam, Warga: Melintas di Jalan Nasional

"Itu warga yang melihat harimau melompat pas depan mobilnya keringat dingin karena ketakutan," ujar Nasution

Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Penampakan sisa tubuh sapi ternak warga di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam yang dimangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) Sabtu (14/2/2020) pagi. 

Seperti berita sebelumnya kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di dekat permukiman penduduk serta areal perkebunan kembali memangsa ternak milik warga di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.”Dua malam lalu ada satu ekor lagi sapi yang dimangsa,” kata Safrijal, salah seorang warga Desa Singgersing kepada Serambinews.com, Jumat (21/2/2020) di Subulussalam.

Safrijal mengatakan sapi yang dimangsa harimau sumatera merupakan bagian dari ternak milik Rama, warga Singgersing. Sebelumnya, dua ekor sapi milik Rama juga disantap sang raja hutan itu. Satu ekor darinya yakni induks sapi masih tersisa dan dikuburkan oleh pemilik. Nah, menurut kepercayaan masyarakat sejatinya ternak yang terlanjur dimangsa harimau tidak boleh disembunyikan atau dikubur.Sebab, sang harimau bakal kembali datang untuk mengambil sisa mangsanya.

Karenanya, diyakini jika harimau masih berkeliaran untuk mencari sisa ternak untuk dimakan. Belakangan, sang hewan bertaring ini memangsa satu ekor lagi ternak milik warga hingga total yang dimangsa sebanyak tiga ekor. Saat kejadia juga dikabarkan seekor sapi ternak milik warga lari terbirit-birit hingga per depan rumah penduduk diduga menghindari terkaman harimau.

Aksi kawanan harimau itu kini menyasar ternak warga yang dipelihara di areal perkebunan kelapa sawit dengan permukiman penduduk. Kini, sapi-sapi itu kabarnya mulai dievakuasi ke luar perkebunan karena dikuatirkan jadi santapan harimau.”Kemarin sampai lari sapinya ke depan rumah warga. Padahal biasa kandangnya di kebun sawit,” ujar Malim

Sebelumnya, Jakarsi salah seorang tokoh pemuda dan Ketua Badan Permusyawaratan Kampong (BPK) Desa Singgersing kepada Serambinews.com, Selasa (18/2/2020) mengatakan harimau masih terlihat di kampung mereka. Bahkan, kata Jakarsi, pascaditurunkannya paranormal atau pawang harimau oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam, hewan bertaring itu kembali muncul ke Desa Singgersing.”Jejak terakhir kami temukan dekat dengan sekolah dasar, dia muncul malam setelah ada pawang membuat rajah di lokasi jejaknya,” kata Jakarsi.

Lebih jauh dikatakan, lokasi jejak harimau terakhir berada sekitar 120-an meter dari areal SDN Singgersing. Karena itu para murid di sekolah tersebut mulai ketakutan. Meskipun harimau ini muncul malam hari, kata Jakarsi namun namanya anak-anak tetap saja mengaku takut siangnya.”Memang malam harimau itu datang tapi kadang anak-anak ini tetap juga takut ke sekolah, mungkin sekadar alasan juga biar tidak ke sekolah,” terang Jakarsi

Diakui sejauh ini memang harimau tidak lagi memangsa ternak kecuali kejadian Sabtu lalu. Namun kata Jakarsi dengan makin mendekatnya harimau ke permukiman masyarakat semakin waswas. Jarak 120-an meter menurut Jakarsi sudah begitu mendekat sehingga patut jika warga ketakutan. Jakarsi pun berharap agar pihak BKSDA Subulussalam segera mengupayakan pengusiran atau menangkap sebelum menimbulkan hal-hal tak diinginkan. Sebab, lanjut Jakarsi nanti saat warga melakukan tindakan sendiri juga akan disalahkan.

Adapun kawanan harimau yang muncul dan terpantau masyarakat di Desa Singgersing dikabarkan mencapai tiga ekor. Ketiganya induk dan dua anak. Adapun harimau jantan atau pasangan sang induknya tidak terpantau masyarakat.”Dari yang terpantau selama ini tiga harimau, dua ekor merupakan anaknya. Maunya cepat ditangkap karena kalau masyarakat nanti bertindak kan disalahkan juga,” harap Jakarsi yang juga pengurus Ikatan Pemuda Kecamatan Sultan Daulat (Ikapas).

Kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di dekat permukiman penduduk serta areal perkbunan Desa Darul Makmur dan Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam ternyata berjumlah empat ekor.”Dari jejaknya yang kami jumpai ada empat ekor, ini diperkuat lagi dengan warga yang melihat langsung kawanan harimau di kebunnya,” kata Jamuddin, Kepala Desa Darul Makmur, kepada Serambinews.com, Senin (17/2/2020).

Jamuddin menjelaskan, dia sendiri baru menyaksikan jejak tapak harimau. Sementara wujud harimau yang sempat memangsa dua ekor sapi milik warga di Desa Singgersing itu belum pernah dijumpai. Namun, kata Jamuddin, berdasarkan keterangan masyarakat di desanya yang pernah melihat saat menjaga tanaman jagungnya jumlah harimau ada empat ekor. Keempatnya masing-masing sepasang harimau besar lalu anaknya yang berusia sedang dan kecil.

Dikatakan, harimau ini sebenarnya sudah kerap turun ke Desa Darul Makmur bukan hanya tahunan tapi nyaris setiap bulan. Paling tidak, kata Jamuddin sang harimau muncul ke Darul Makmur dua bulan sekali. Setiap munculnya harimau sudah pasti karena ada masalah di kampong tersebut yakni perbuatan aib atau penyakit masyarakat. Dulu, beberapa sekitar dua tahun sebelumnya harimau turun ke Darul Makmur karena ada yang berbuat jahat juga.

Saat turun tersebut, lanjut Jamuddin sang harimau juga sedang beranak dan kini sang anak sudah mulai besar. Kini, harimau tersebut sudah menjadi kawanan dan berkeliaran kembali di dekat permukiman penduduk dan telah sempat memangsa ternak masyarakat di Desa Singgersing. Padahal menurut Jamuddin sebelumnya meski Darul Makmur menjadi areal lintasan sang hewan dilindungi ini tidak pernah mengganggu ternak apalagi manusia.

Sebelumnya, Jamuddin Kepala Desa Darul Makmur mengatakan jika harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang sempat memangsa dua ekor sapi milik warga hingga kini dikabarkan masih berkeliaran di Desa Darul Makmur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.”Harimaunya masih turun juga, karena pagi tadi masih ada jejaknya kami jumpai,” kata Jamuddin, kepada Serambinews.com, Senin (17/2/2020).

Dikatakan, jejak terbaru terdapat di dekat rumah Jamuddin terpaut sekitar 500 meter. Jejak ini, kata Jamuddin baru dan diperkirakan tengah malam tadi. Kendati demikian, sang harimau tersebut tidak mencelakai manusia maupun ternak di desanya. Adapun ternak yang dimangsa terjadi di desa tetangga yakni Singgersing sekitar dua kilometer dari desa Darul Makmur.

Jamuddin mengatakan sejauh ini belum ada tindakan dari warga terkait kemunculan harimau di sana. Sebab bagi masyarakat Darul Makmur harimau yang muncul tidak merusak atau mengganggu mereka. Warga pun tidak mau mengganggu sang harimau yang menurut Jamuddin saban waktu masuk ke areal perkebunan mereka termasuk dekat permukiman penduduk. Jamuddin sendiri meyakini jika sang hewan dilindungi yang dalam istilah penduduk setempat disapa ‘nenek’ ini tidak akan turun bila tak ada kesalahan masyarakat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved