Berita Malaysia
Azmin Ali dan 10 Anggota Parlemen Mundur dari Partai Keadilan Malaysia, Ikut Mahathir Mohamad?
Sejauh ini belum diketahui alasan Azmin Ali mengundurkan diri, apakah ikut bergabung bersama Mahathir Mohamad atau ada alasan lain.
Azmin Ali dan 10 Anggota Parlemen Mundur dari Partai Keadilan Malaysia, Ikut Mahathir Mohamad?
Laporan Firdha Ustin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia, Azmin Ali mengundurkan diri dari partai, Senin (24/2/2020).
Ini terjadi tepat setelah PKR mengumumkan bahwa mereka akan memecat Azmin dan Zuraida Kamaruddin.
Pemecatan Azmin dan Zuraida diduga karena peran mereka dalam membentuk koalisi bersama Mahathir Mohamad yang telah mengundurkan diri dari Perdana Menteri Malaysia, hari ini.
Azmin Ali membuat pengumuman pengunduran diri di halaman Facebook-nya.
"Para anggota mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari aliansi Keadilan dan PH (Pakatan Harapan untuk membentuk blok independen di parlemen."
Sejauh ini belum diketahui alasan Azmin Ali mengundurkan diri, apakah ikut bergabung bersama Mahathir Mohamad atau ada alasan lain.
Dilansir dari worldofbuzz.com, 10 anggota parlemen PKR lainnya juga ikut keluar dari partai.
Mereka adalah:
1. Zuraida Kamaruddin (Ampang)
2. Saifuddin Abdullah (Indera Mahkota)
3. Baru Bian (Selangau)
4. Kamaruddin Jaffar (Bandar Tun Razak)
5. Mansor Othman (Nibong Tebal)
6. Rashid Hasnon (Batu Pahat)
7. Edmund Santhara Kumar (Segamat)
8. Ali Biju (Saratok)
9. Willie Mongin (Puncak Borneo)
10. Jonathan Yasin (Ranau)
Mahathir Mudur dari Perdana Menteri Malaysia
Seperti diberitakan, kabar mengejutkan datang dari perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
Mahathir Mohamad resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri Malaysia.
Kabar itu tertuang dalam akun Twitter resminya @chedetofficial, Senin (24/2/2020).
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad, dalam cuitan di akun Twitternya, mengatakan dia telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia.
• Begini Kronologi Mahathir Mohamad Mundur dari Perdana Menteri Malaysia yang Membuat Publik Gempar
Surat pengunduran diri yang menggemparkan negeri “Jiran” itu dikirimkan pada Senin pukul 13.00 waktu setempat (24/2/2020).
Kantor Mahathir resmi mengkonfirmasi pengunduran diri Perdana Menteri berjuluk Dr M ini, demikian Malaysia Kini menyebutkan.
Melansir BBC, keputusan Mahathir dibuat menyusul dinamika politik seputar rencana partainya untuk membentuk pemerintahan baru tanpa politikus senior Anwar Ibrahim, yang dijanjikan akan menjadi penggantinya.
Dalam cuitan di Twitternya sekitar pukul 13.15 WIB, Mahathir Mohammad mengatakan bahwa dirinya sudah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Dalam surat yang dilampirkannya, disebutkan bahwa surat itu diberikan kepada Raja Malaysia sekitar pukul 12.00 WIB.
"Kenyataan Akhbar: Peletakan Jawatan sebagai Perdana Menteri Malaysia," tulisnya.
Melansir CNBC, pengumuman Mahathir hadir tak lama setelah Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim mengaku telah dikhianati oleh rekan-rekan di koalisi Pakatan Harapan (PH).
Pernyataan itu dilontarkan Anwar di kediamannya di Bukit Segambut, Minggu (23/2/2020) waktu setempat seperti dikutip Malaysia Kini, Senin (24/2/2020).
Pernyataan tersebut muncul bersamaan dengan desas-desus yang berkembang akan ada koalisi penguasa baru yang terdiri dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Gabungan Parti Sarawak (GPS), serta Parti Warisan Sabah (Warisan).
Apalagi, menurut Anwar, koalisi itu juga melibatkan wakilnya, Mohamed Azmin Ali.
"Kami terkejut dengan hal tersebut, itu adalah pengkhianatan karena ada janji (untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar dari PM Mahathir Mohamad).
• Anwar Ibrahim Kaget Dikhianati, Ambisi Gantikan Mahathir Jadi Perdana Menteri Malaysia Kandas
Keputusan Mahathir dibuat menyusul dinamika politik seputar rencana partainya untuk membentuk pemerintahan baru tanpa politikus senior Anwar Ibrahim, yang dijanjikan akan menjadi penggantinya.
Pengunduran diri Mahathir tentunya tidak diduga sama sekali karena tidak ada indikasi politisi berusia 94 tahun ini berencana lengser.
Pekan lalu, dia mengatakan akan melanjutkan kekuasaannya hingga Malaysia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada November 2020.
Mahathir, 94 tahun, menjabat perdana menteri untuk kedua kalinya pada Mei 2018 setelah kemenangan besar koalisi Pakatan Harapan yang mengakhiri dominasi koalisi Barisan Nasional.
Koalisi Barisan Nasional ini dipimpin partai UMNO yang telah berkuasa sekitar 60 tahun.
Drama politik Malaysia
Berita pengunduran diri ini menjadi klimaks dari kemelut politik yang mengguncang Malaysia sejak Minggu kemarin.
Ketidakpastian politik melanda Malaysia setelah muncul kabar Mahathir akan mengumumkan pembentukan koalisi baru.
Koalisi yang disebut-sebut bernama Pakatan Nasional ini akan didukung oleh kubu oposisi Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS).
Pembentukan koalisi baru berarti bubarnya koalisi berkuasa Pakatan Harapan serta batalnya kesepakatan transisi kekuasaan antara Mahathir dengan politisi senior Anwar Ibrahim.
Seperti diketahui, Pakatan Harapan telah sepakat Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020.
Namun rencana penyerahan kekuasaan ini terus dilanda ketidakpastian yang berpuncak pada drama politik yang saat ini sedang berlangsung.
Anwar sendiri sudah bersuara mengecam pengkhianatan politik ini di mana dia secara tidak langsung merujuk ke mantan orang kepercayaannya Menteri Ekonomi Azmin Ali.
Azmin yang mengincar kursi PM adalah sosok yang dipercaya memotori upaya untuk membentuk koalisi baru serta menggagalkan Anwar menjadi orang nomor satu Malaysia.
Perkembangan terakhir menyebut Anwar telah memecat Azmin dari Partai Keadilan Rakyat (PKR).
Anwar bertemu dengan Mahathir di kediamannya siang ini.
Dia berujar pertemuan berjalan dengan lancar dan Mahathir tidak akan mengkhianati mandat yang telah diberikan rakyat.
Politisi berusia 72 tahun itu tidak menyinggung sedikitpun mengenai pengunduran diri Mahathir.
Belum diketahui jelas apakah Anwar akan menggantikan Mahathir atau sosok lain akan muncul untuk menjadi perdana menteri ke-8 Malaysia.(*)