Otomotif

Tips Berkendara Saat Banjir Menggenangi Jalan

Untuk itu, pilihlah rute atau jalur yang genangannya paling rendah dengan kondisi jalan yang aman dari kerusakan.

Editor: Ansari Hasyim
Tribunnews/Jeprima
Sebuah mobil nekat melewati banjir yang merendam Jalan Kartini, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Arus lalu lintas di jalan tersebut lumpuh total, pemukiman warga, toko, hingga rumah sakit terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa serta kendaraan yang tidak sempat dievakuasi juga nampak terendam banjir hingga menutup seluruh badan mobil. 

Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Banjir memang kerap sekali terjadi belakangan ini.

Banjir akan datang tanpa mengenal waktu dan tempat.

Aktivitas pun menjadi terganggu jika wilayah akses tergenang oleh banjir.

Khususnya bagi pengendara, mereka sering dihadapkan oleh opsi yang sulit.

Sebagian dari mereka ada yang nekat menerjang banjir dengan m

PDAM Tirta Mountala Teken MoU dengan Kejari Aceh Besar  

enggunakan kendaraannya.

Meskipun ada kemungkinan selamat, namun kerusakan serius pada kendaraan juga berpeluang terjadi.

Andre Abubakar, Punggawa Tidore yang Betah di Tanah Rencong

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan agar kendaraan tetap aman saat melewati banjir.

1. Perhatikan Ketinggian Air

Hal ini sangat penting diperhatikan oleh setiap pengendara.

Semakin tinggi genangan air, maka semakin besar pula resiko kerusakan pada kendaraan.

Level air tidak boleh mendekati atau lebih tinggi dari lubang masuk udara kendaraan.

Kecepatan yang konstan memegang peranan yang penting guna meminimalisir terjadi kerusakan.

Untuk itu, pilihlah rute atau jalur yang genangannya paling rendah dengan kondisi jalan yang aman dari kerusakan.

2. Putaran Mesin Rendah

Ada mitos yang mengatakan, putaran mesin (rpm) yang tinggi dapat membuat mesin tidak mudah mati dan melawan arus air agar tidak masuk ke knalpot saat menerobos banjir.

Hal itu justru berisiko tinggi, karena akan menyebabkan water hammer dan kerusakan pada mesin.

Yang seharusnya dilakukan adalah menjalankan kendaraan dengan rpm rendah.

Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan air yang masuk ke ruang mesin.

3. Ikuti Gelombang

Mengikuti gelombang yang diciptakan oleh kendaraan, terutama mobil saat melintasi banjir sangat baik.

Gelombang tersebut akan bergerak maju, dan meninggalkan celah yang lebih dangkal.

Dengan terus mengikutinya dari belakang, resiko air yang masuk ke ruang mesin akan berkurang.

4. Jangan Setengah Kopling

Terlalu sering menggunakan setengah kopling hanya akan memperbesar kemungkinan kopling terbakar dan menaikkan putaran mesin.

Kedua hal itu akan sangat merugikan di tengah banjir.

Oleh karena itu, sebisa mungkin lepaskan injakan kopling ketika melewati banjir.

Biarkan plat kopling saling menempel erat dan melajukan kendaraan secara konstan.

5. Matikan Mesin Segera Saat Darurat

Segera matikan mesin apabila ketinggian air sudah melampaui saluran masuk udara ke mesin atau bahkan kap mesin.

Begitu pula ketika terasa ada tanda-tanda mesin kemasukan air atau hendak mati.

Dengan mematikan mesin lebih awal, risiko terjadinya water hammer dapat dihilangkan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved