Pelantikan Muhyiddin Cuma 12 Menit

Presiden Partai Pribumi Malaysia Bersatu (Partai Bersatu), YAB Tan Sri Dato' Haji Muhyiddin Haji Mohd Yassin atau Muhyiddin Yassin

Editor: hasyim

* Resmi Jadi PM Ke-8 Malaysia

KUALA LUMPUR - Presiden Partai Pribumi Malaysia Bersatu (Partai Bersatu), YAB Tan Sri Dato' Haji Muhyiddin Haji Mohd Yassin atau Muhyiddin Yassin, resmi dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia, di Istana Negara, Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020) pagi waktu setempat. Politisi yang menurut beberapa literatur masih memiliki garis keturunan Jawa dan Bugis, itu menjadi PM kedelapan di negeri jiran tersebut. Pelantikan itu berlangsung singkat yaitu sekitar 12 menit.        

Pengambilan sumpah Muhyiddin dilakukan Raja Malaysia, Yang Di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah. Pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan serta sumpah simpan rahasia Muhyiddin sebagai Perdana Menteri tersebut berlangsung di Balai Singgahsana Kecil, Istana Negara Malaysia.      

Seperti dikutip antaranews, prosesi pengambilan sumpah Muhyiddin Yasin sebagai Perdana Menteri Malaysia berlangsung singkat yaitu sekitar 12 menit, mulai pukul 10.31 dan berakhir pukul 10.43 waktu setempat. Pelantikan tersebut turut disiarkan langsung oleh media resmi pemerintah.       

Muhyiddin yang mengenakan busana Melayu hitam-hitam dengan kain emas yang melingkar di pinggangnya serta peci warna hitam, tiba di Istana Negara bersama istrinya, Noorainee Abdul Rahman, sekitar pukul 10.00 waktu Kuala Lumpur. Sementara proses pelantikan baru dimulai 30 menit kemudian. Pada kesempatan itu, Muhyiddin mengucapkan sumpah di depan raja yang mengenakan busana cokelat muda dan duduk di singgasana bersama permaisuri.

Di depan mimbar, Sultan Abdullah memberi dokumen ikrar sumpah PM kepada Muhyiddin.

Muhyiddin lalu membacakan sumpah jabatannya itu secara lantang di depan Sultan Abdullah dan sejumlah petinggi negara yang hadir. "Bismillahirahamnirrahim. Saya Muhyiddin Yassin dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia kedelapan, bersumpah dengan segala daya dan upaya untuk mengemban jabatan dengan sebaik-baiknya," ucap Muhyiddin seperti dikutip Kantor Berita Malaysia, Bernama.

Setelah membacakan sumpah, Muhyiddin Yassin, yang dulunya merupakan anggota parlemen dari wilayah Pagoh, itu kemudian menandatangani sejumlah berkas dan mengambil surat pengangkatan jabatan dengan disaksikan oleh Hakim Agung, Sri Tengku Maimun Tuan Mat, dan Sekretaris Pemerintah, Datuk Seri Mohd Zuki Ali.

Kemudian, Mufti Wilayah Persekutuan, Haji Zulkifli Mohamad Al-Bakri, memimpin pembacaan doa pada pukul 10.38-10.41 waktu Malaysia. Dua menit setelah itu atau tepatnya pukul 10.43, Raja dan permaisuri meninggalkan tempat acara dan selanjutnya diikuti oleh perdana menteri dan tamu undangan lainnya. 

Pelantikan tersebut dihadiri para tokoh politik dari kubu Muhyiddin. Di antaranya Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu atau United Malays National Organisation (UMNO), Ahmad Zahid Hamidi, beserta sejumlah ketua partai Koalisi Barisan Nasional dari

Malaysian Indian Congress (MIC) dan Malaysian Chinese Association (MCA), Ketua Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Abdul Hadi Awang, dan eks Wakil Ketua Parti Keadilan Rakyat (PKR), Azmin Ali.

Mahathir tak hadir

Pelantikan Muhyiddin, kemarin, tidak dihadiri Perdana Menteri Interim Malaysia, Mahathir Mohamad. Dikutip dari situs hmetro.com.my, Mahathir menyebut dirinya tidak diperkenankan berjumpa dengan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah. Mahathir mengatakan, Raja Malaysia sudah menyatakan tidak ingin berjumpa dengan dirinya, sehingga ia tidak bisa mengatakan partai pendukungnya adalah pemilik suara mayoritas dalam pemilu terakhir.

Seperti diberitakan sebelumnya, PM ketujuh Malaysia, Mahathir Mohamad, mengundurkan diri pada Senin (24/2/2020). Pengunduran diri Mahathir diduga terkait dengan pembentukan koalisi baru. Raja Malaysia memutuskan untuk memiliki Muhyiddin menggantikan Mahathir setelah memanggil seluruh anggota Dewan Rakyat (parlimen) untuk mencari calon yang meraih dukungan mayoritas.

Dilansir dari channelnewasia.com, Istana dalam pernyataan Sabtu (29/2/2020), mengatakan, Raja setelah bertemu dengan semua anggota parlemen, memilih Muhyiddin karena mayoritas anggota parlemen memilihnya untuk ditunjuk sebagai Perdana Menteri. “Raja Malaysia Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengatakan penunjukan perdana menteri tidak dapat ditunda demi kesejahteraan rakyat dan bangsa. Raja percaya ini adalah keputusan yang terbaik untuk semua orang dan berharap ini dapat mengakhiri krisis politik saat ini," sebut penyataan Istana. (antaranews.com/kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved