Berita Viral

Viral, Pria Tiongkok Ini Jadi Korban Kekerasan Rasis karena tak Bicara Bahasa Inggris di Australia

Ia membutuhkan operasi perbaikan wajah dan memakan biaya yang cukup mahal, jika tidak segera dioperasi kemungkinan besar ia akan kehilangan matanya

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/facebook
Seorang pelajar laki-laki asal Tiongkok menjadi korban kekerasan rasis lantaran tidak menggunakan Bahasa Inggris saat berkunjung ke Australia. 

Laporan Firdha Ustin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Seorang pelajar laki-laki asal Tiongkok menjadi korban kekerasan rasis lantaran tidak menggunakan Bahasa Inggris saat berkunjung ke Australia.

Foto lelaki yang mengalami kekerasantersebut diunggah melalui akun Facebook Mark Holgate, Selasa (25/2/2020) kini menjadi viral di media sosial Facebook

Mark menjelaskan dalam status Facebooknya, bahwa pada saat mereka berjalan, temannya tidak menggunakan Bahasa Inggris.

Tidak lama dari itu ia langsung dihantam oleh penjahat rasis.

Dilansir dari worldofbuzz.com, pria itu bernama Constantine.

Ia berasal dari Tiongkok dan berkunjung ke Australia dalam rangka mempelajari cagar sejarah.

Dalam status Facebooknya, Mark mengungkapkan ia malu menjadi orang Australia.

"Hari ini saya marah dan malu menjadi orang Australia. Tiga hari yang lalu seorang mahasiswa China diserang pengecut karena berjalan di jalan berbicara bahasa lain. Constantine melakukan perjalanan dari Cina ke Australia untuk mempelajari pagar sejarah dan inilah yang telah diberikan Australia kepadanya. Aku hanya patah hati untuknya. Dia khawatir sakit tentang keluarganya di China menghadapi virus corona, dan sekarang sesuatu yang buruk telah terjadi padanya,” kata Mark dalam postingannya.

Pada saat Constantine berjalan dan berbicara, lantas ia langsung dipukuli oleh seseorang yang tidak dikenal dan langsung menyuruhnya berbicara menggunakan Bahasa Inggris.

Setelah kejadian itu, ia mengalami luka yang cukup parah di bagian tulang pipinya.

Ia membutuhkan operasi perbaikan wajah dan memakan biaya yang cukup mahal, jika tidak segera dioperasi kemungkinan besar ia akan kehilangan matanya.

"Pengecut yang menyerangnya, memuntahkan sampah rasis dan menyuruhnya berbicara Bahasa Inggris menghancurkan sebagian besar tulang pipinya,” ujar Mark.

Setelah kejadian itu, Mark melakukan penggalangan dana untuk kesembuhan Constantine.

Sebelumnya, Constantine juga telah mendapatkan bantuan dari beberapa pihak terkait untuk biaya pengobatan dan pemulihannya.

Pada tanggal 27 Februari, wajah Constantine sudah berhasil di operasi, hingga saat ini ia masih dalam dalam tahap pemulihan.

Dua WNI Positif Corona, Begini Cara Mencegah Penularan Corona, Bukan Pakai Masker

Ibu dan Anak Positif Virus Corona Tinggal di Depok Jawa Barat, Kini Dirawat di Rumah Sakit

Jokowi Umumkan 2 Orang di Indonesia Terjangkit Virus Corona, Pemerintah Didesak Bentuk Crisis Center

Mark pun mengungkapkan perkembangan Constantine melalui status Facebooknya.

“Hai semua, update di Constantine, dia menjalani operasi kemarin yang berhasil. Dia masih cukup tidak nyaman, tetapi dia dijaga dengan baik dan berikan dia dorongan dan kasih sayang. Kasih sayang Anda membantu, dan pergi jauh untuk menunjukkan kepadanya bahwa begitu banyak orang Australia yang peduli kepadanya dan menemukan perlakuannya menjijikkan,” ungkap Mark.

Setelah kejadian pemukulan itu, kini pelaku sudah ditahan oleh pihak kepolisian setempat.

Hingga kini, postingan yang di unggah dari akun Facebook Mark Holgate sudah dibagikan sampai 6,8 ribu kali dan mendapatkan 3,6 ribu komentar dari para warganet.

Kebanyakan di antara mereka mengecam keras aksi rasis ini.

“Kata-kata yang panjang pendek, Terima kasih Mark, setidaknya seseorang memiliki keberanian untuk berbicara kebenaran.”

“Saya sangat menyesal atas kejadian itu menimpamu Constantine, saya harap Anda cepat pulih tanpa masalah yang lama, baik secara fisik maupun emosional.

Tidak semua orang Australia sakit seperti hal itu, yang menyerangmu.
Tetap kuat dan aman.” (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved