Video
VIDEO - Kisah Pasien Sembuh dari Virus Corona: Batuk dan Sesak Seakan Mau Mati
Ye akhirnya diizinkan pulang lima hari kemudian, mengakhiri perjuangannya selama lebih dari tiga minggu.
Penulis: Cut Muhammad Habibi | Editor: Hari Mahardhika
SERAMBINEWS.COM - Seorang pasien penderita virus corona asal Wuhan, China menceritakan perjuangannya melawan virus tersebut.
Sebelum akhirnya sembuh, seperti yang dilansir TIME, ia mengalami banyak hal, mulai dari kunjungan berkali-kali ke rumah sakit, gejala yang berat yang membuatnya berpikir ia akan meninggal, sampai isolasi di bawah pengawasan polisi.
Tiger Ye (bukan nama sebenarnya) merupakan mahasiswa 21 tahun asal Wuhan, kota tempat pertama kali virus corona muncul.
Ye mulai merasa dirinya terkena virus corona pada tanggal 21 Januari 2020.
Saat itu ia merasa sangat lemah saat sedang makan malam.
Ia memeriksa suhunya yang ternyata cukup tinggi. Saat itu, belum banyak yang diketahui tentang virus corona atau Covid-19.
Sebelum pulang, Ye membeli obat dari rumah sakit kecil di dekatnya setelah meninggalkan Tongji.
Dua minggu setelahnya, Ye hidup dengan kegelisahan.
Empat hari pertama, penyakitnya itu menyerangnya dengan brutal.
Dalam semalam, kondisi Ye memburuk ke titik yang dia pikir akan mati.
Ye kembali ke rumah sakit setelah suhunya melonjak hingga 39 derajat Celcius.
Dokter memberinya tetes infus dan memberikan Kaletra, obat kombinasi yang digunakan untuk mengobati HIV yang telah menunjukkan beberapa keberhasilan dalam memerangi virus corona.
Suhunya akhirnya turun menjadi 37 derajat.
Seminggu setelahnya, Ye tampaknya mencapai titik balik.
Di hari kesembilan, atau pada tanggal 7 Februari, serangkaian tes asam nukleat kembali dilakukan.