Pasien Suspect Corona Diisolasi

Tangani Virus Corona, Pemko Subulussalam Siapkan Dana Darurat, Wali Kota: Ini Bencana Nasional  

Dananya bisa diambil dari tanggap darurat,” kata Wali Kota Affan Alfian Bintang kepada Serambinews.com, Senin (16/3/2020).

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
WALI Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang, SE 

Sebelumnya, Asisten Setdako Subulussalam Lidin Padang mengaku sudah mengumpulkan sejumlah draf dalam rangka penanganan corona di daerah ini.

Draf tersebut anara lain Alat pelindung diri (APD) belum lengkap, ruang isolasi hanya enam.

Kecuali itu menyangkut operasional pasien di mana BPJS kesehatan dikabarkan tidak menanggung operasional pasien corona sehingga Pemerintah Kota Subulussalam harus mengalokasikan dana terkait.

”Semua ini akan kami sampaikan kepada pak wali kota nantinya sebagai pemangku kebijakan,” ungkap lidin

Sebagamana diberitakan dua tim medis atau dokter yang menangani pasien dalam pengawasan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam kini dikarantina di rumahnya.

”Iya benar dikarantina di rumahnya, mereka jangan beraktivitas di luar dulu,” kata Direktur RSUD Dr Dewi Sartika Pinem dalam konferensi yang digelar, Senin (16/3/2020) di ruang rapat Sekdako Subulussalam.

Kedua dokter yang dikarantina tersebut berjenis kelamin wanita dengan usia sekitar 25-27 tahun.

Upaya karantina atau merumahkan dua dokter di RSUD Subulussalam ini sekaitan dengan penanganan terhadap pasien dalam pengawasan.

Pascamenangani pasien terkait, kedua dokter mengalami sakit. Karenanya ada dugaan sang dokter mengalami sakit berkaitan dengan pasien yang dia tangani.

Dr Dewi memastikan jika pasien dalam pengawasan RSUD baru satu orang. Sejauh ini dikarenakan pasien tersebut belum diketahui hasil tes darahnya, maka pihaknya mengimbau masyarakat tidak panik.

Pola hidup sehat adalah kunci terhindarnya dari virus korona.

”Kami berharap jangan panik, jaga kondisi tubuh, daya tahan tubuh, makan yang teratur, istirahat yang cukup, hindari kumpul-kumpul yang tidak urgen, dan biasakan di rumah saja," imbau dr Dewi

Kemudian, kata dia, lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat atau puskesmas jika mengalami gejala-gejala virus korona.

"Meski flu biasa juga mirip, tapi bagusnya periksa ke pelayanan kesehatan," pungkas sang direktur RSUD Subulussalam diamini para pejabat di sana.

Sebelumnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam dilaporkan mengisolasi satu pasien yang diduga terinfeksi virus korona (Covid-19).

“Tapi saat kami sarankan dirujuk pihak keluarga menolak,” kata Direktur RSUD Dr Dewi Sartika Pinem dalam konferensi yang digelar, Senin (16/3/2020) di ruang rapat Sekdako Subulussalam.

Menurut dr Dewi pihak RSUD Subulussalam menyarankan pasien terkait untuk dirujuk ke RSUZA guna diperiksa secara akurat lantaran di Subulussalam belum ada alat terkait.

Sayangnya, pihak keluarga pasien keukeuh untuk tidak dirujuk.

Bahkan, lanjut dr Dewi keluarga pasien sempat megancam akan keluar dari RSUD jika terus dipaksa untuk dirujuk.

Dalam hal ini, pihak RSUD tidak dapat memaksa pasien untuk dirujuk.

Namun sang pasien yang masuk dalam kategori pengawasan juga tidak bisa dikembalikan ke rumah namun diisolasi.

”Kalau dirujuk sudah kami sarankan, berulangkali kami bujuk tapi keluarga pasien bersikeras.

Terpaksa sementara waktu diisolasi, karena kami tidak boleh memaksa keluarga pasien ini,” ujar dr Dewi

Alasan RSUD mengawasi sang pasien lantaran adanya gejala mirip virus corona yang dialaminya.

Selain itu, diperkuat dengan riwayat perjalanan sang pasien sebelum sakit.

Dikatakan, sebelum masuk ke RSUD atau tiga pekan lalu sang pasien melakukan ibadah umrah.

Setelahnya mengelh sakit hingga dirawat di RSUD Subulussalam.

Nah inilah yang membuat adanya dugaan jika sang pasien terpapar virus corona.

Sebagaimana diberitakan, pasien tersebut berjenis wanita dengan umur kisaran 56 tahun.

Hal itu disampaikan Direktur RSUD Dr Dewi Sartika Pinem dalam konferensi yang digelar, Senin (16/3/2020) di ruang rapat Sekdako Subulussalam.

Konferensi pers tersebut digelar dengan dihadiri Asisten Setdako Subulussalam Lidin Padang, kepala Dinas Kesehatan serta beberapa staf Dinkes dan RSUD Subulussalam.

Dalam penjelasannya, sejauh ini RSUD Subulussalam belum memiliki alat untuk mendeteksi virus corona.

Hanya saja, satu pasien yang sekarang diisolasi lantaran ditemukannya gejala mirip virus corona.

Dijelaskan, saat masuk ke RSUD pasien mengalami sakit demam, flu, batuk dan setelah dalam pengobatan ada penambahan denyut jantung.

Saat ini memang ada perkembangan kondisi psienyang dalam pengawasan RSUD.

”Berdasarkan informasi dari dokter jaga tadi malam ada kemajuan, kita doakan mudah-mudahan negative virus corona,” ujar dr Dewi

Dr Dewi menambahkan, pihak RSUD menganjurkan agar pasien terkait dapat segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA).

Ini lantaran di RSUD Subulussalam belum memiliki alat cukup untuk menangani pasien virus corona. (*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved