Getah Pinus dan Telur Masih Jadi Andalan  

Getah pinus dan telur masih menjadi andalan sumber Penerimaan Asli Aceh (PAA) pada tahun ini. Getah Pinus merupakan sumber penerimaan

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Getah Pinus dan Telur Masih Jadi Andalan   
TELUR AYAM

BANDA ACEH - Getah pinus dan telur masih menjadi andalan sumber Penerimaan Asli Aceh (PAA) pada tahun ini. Getah Pinus merupakan sumber penerimaan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, sementara industri telur Blang Bintang menjadi andalan bagi Dinas Peternakan Aceh.

Untuk tahun 2020, Pemerintah Aceh menargetkan retribusi dari getah pinus sebesar Rp 7,5 miliar. Sedangkan dari industri telur Blang Bintang ditargetkan Rp 9 miliar. Demikian disampaikan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), Bustami Hamzah SE MSi, didampingi Kabid Pendapatan, Saumi Elfiza kepada Serambi, Rabu (18/3/2020) di Banda Aceh.

"Dari 35 SKPA, baru dua dinas yang paling besar sumbangan penerimaan PAA-nya untuk Aceh yaitu DLHK dan Dinas Peternakan," ujarnya. Disebutkan, DLHK mengandalkan penerimaan pembayaran setoran retribusi getah pinus dari sejumlah perusahaan di kawasan hutan pinus, di antaranya di Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan lainnya.

Pada tahun lalu, dari retribusi getah pinus, DLHK memberikan setoran PAA ke kas daerah sebesar Rp 11,1 miliar dari target Rp 6 miliar. "Tahun ini targetnya dinaikkan sedikit menjadi Rp 7,5 miliar. Kita harapkan retribusi dari getah pinus itu bisa meningkat, karena Cina selaku produsen getah pinus terbesar di dunia untuk sementara ini menyetop kegiatan ekspor," jelasnya.

Sementara setoran retribusi dari Dinas Peternakan Aceh, target tahun lalu sebesar Rp 8,9 miliar dapat terealisasi Rp 3,1 miliar plus Rp 2,2 miliar dari BLUD. "Retribusi itu bersumber dari industri ayam petelur yang ada di Blang Bintang. Tahun ini targetnya Rp 9 miliar," ujar Bustami Hamzah.

Selain dua dinas tersebut, lanjut Bustami, masih ada beberapa dinas yang sumbangan retribusi untuk PAA cukup besar, di antaranya Dinas Perkebunan dan Pertanian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas ESDM, dan lainnya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), Bustami Hamzah SE MSi menambahkan, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUZA, RSJ, dan RS Ibu dan Anak memiliki target penerimaan PAA yang cukup besar. RSUZA dengan target PAA Rp 532 miliar, sampai Maret ini sudah realisasi Rp 36 miliar. RSJ dengan target Rp 30,9 miliar baru terealisasi Rp 1,9 miliar. Sementara RS Ibu dan Anak dari target Rp 28 miliar, baru terealisasi Rp 2,7 miliar.

"Penerimaan PAA untuk ketiga BLUD rumah sakit itu tidak disetor ke kas daerah, melainkan mereka melaporkan realisasi penerimaan saja ke kas daerah. Dana tersebut bisa dipakai kembali oleh BLUD untuk pemenuhan kebutuhan rutinnya seperti pengadaan bahan pelayanan medis habis pakai," jelas Bustami. (her)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved