Corona di Aceh

Anggota DPRA Minta Pemerintah Aceh Antisipasi Kenaikan Harga Sembako di Tengah Wabah Virus Corona

Tujuannya agar jangan sampai terjadinya lonjakan harga di pasaran akibat adanya masyarakat yang mulai memborong sembako.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Anggota DPRA, M Rizal Falevi Kirani 

Tujuannya agar jangan sampai terjadinya lonjakan harga di pasaran akibat adanya masyarakat yang mulai memborong sembako.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA, M Rizal Falevi Kirani, meminta Pemerintah Aceh mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok. 

Ya, saat ini di tengah merebaknya virus corona atau Covid-19.

Rizal Falevi mengatakan langkah ini harus segera diambil.

Tujuannya agar jangan sampai terjadinya lonjakan harga di pasaran akibat adanya masyarakat yang mulai memborong sembako.

"Kondisi saat ini terkadang membuat banyak warga latah memborong sembako karena adanya kekhawatiran bila sewaktu-waktu lockdown diberlakukan," kata politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) ini.  

Pengakuan Pemerkosa Siswi SMA Bersama 5 Temannya, Pelaku Sudah Rencanakan Jauh-jauh Hari

Harga Gula Pasir di Meulaboh Tembus Rp 22 Ribu Per Kilogram

UPDATE: 790 Kasus Positif Covid-19 di Indonesia, 58 Pasien Virus Corona Meninggal Dunia

Akibat adanya kepanikan warga yang memborong barang mengakibatkan terjadinya kelangkaan dan pelonjakan harga sembako di pasaran.

Misalnya harga gula yang sebelumnya di pasar Rp 13.000/Kg. 

Kini sejak kemarin, 24 Maret 2020 mulai merangkak naik hingga mencapai Rp 22.000/Kg.

"Selain itu, kenaikan harga dan kelangkaan sembako juga bisa disebabkan oleh penyelewengan pendistribusian seperti penimbunan yang mungkin saja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu memanfaatkan krisis yang sedang kita hadapi," ungkap dia.

Untuk mencegah lonjakan harga, Ketua Komisi V DPRA ini meminta pemerintah perlu menyiapkan langkah antisipatif. 

Ya, langkah kongkret agar tidak terjadi persoalan sosial yang baru di tengah krisis yang diakibatkan oleh wabah covid-19.

"Jika kondisi ini terus berlangsung, maka akan semakin menyengsarakan rakyat di tengah ancaman wabah covid-19," ujar mantan aktivis ini.

Untuk itu, Falevi mendesak Pemerintah Aceh sesegera mungkin mencari solusi dan langkah antisipatif guna merespon melonjaknya harga sembako.

Misalnya dengan melakukan operasi pasar untuk memastikan harga tetap stabil dan stoknya tersedia dengan cukup.

Falevi juga meminta Disperindag Aceh mencabut izin usaha pengusaha yang menimbun sembako dan mempermainkan harga. 

"Saya juga minta pemerintah membatasi agar setiap warga hanya dibolehkan membeli sembako dengan jumlah yang wajar untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Dengan demikian tidak ada yang membeli secara berlebihan yang berujung pada kelangkaan dan melonjaknya harga," ujarnya.

Selanjutnya, anggota DPRA ini juga meminta pemerintah harus segera membuka call center.

Tujuannya untuk menerima pengaduan dari masyarakat jika nantinya terjadi pelonjakan harga sembako di atas kewajaran.

"Kita juga meminta masyarakat untuk berani melaporkan jika ada warga yang mengetahui adanya penimbunan barang oleh pihak-pihak tertentu," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved