Update  Corona di Abdya

Tenaga Kebersihan di Abdya tak Pakai Sarung Tangan & Masker di Tengah Corona, Ini Janji Plt Kadis

Hal ini menyusul masih ada tenaga kebersihan di Abdya tak pakai sarung tangan dan masker saat bekerja.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Tenaga kebersihan yang bekerja pada truk angkutan sampah sedang melakukan aktivitas di salah satu tempat di Blangpidie, Sabtu (28/3/2020). Mereka bekerja tanpa menggunakan sarung tangan dari bahan plastik, juga tak ada masker yang standar sehingga rentan penularan penyakit. 

Soal honor sekitar 54 orang tenaga kebersihan yang belum dibayar, Armayadi menjelaskan, SK tenaga kebersihan baru saja keluar.

“Setelah keluar SK segera kita proses pencairan honor untuk mereka,” tambahnya lagi.    

Seperti diberitakan, pengabdian tenaga kebersihan, terutama tenaga angkut sampah di Kabupaten Abdya, menimbulkan rasa prihatin mendalam dari beberapa pihak.

Betapi tidak, di tengah semakin mewabah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), para petugas angkut sampah rela bekerja tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memenuhi standar kesehatan.

Itu pun kalau tidak mau disebut tidak layak sama sekali.  

Informasi diperoleh Serambinews.com, Minggu (29/3/2020) bahwa jumlah ternaga kerbersihan di Abdya berjumlah sekitar 54 orang.

Mereka bekerja di kawasan kota hingga ke kecamatan-kecamatan di Abdya.

Mereka terdiri atas awak truk angkut sampah dan operator pada lima unit truk dan 12 unit becak mesin untuk mengangkut sampah menuju lokasi pembuangan akhir.  

Kemudian puluhan tenaga sapu jalan di kota dan jalan-jalan protokol di Kota Blangpidie.

Mereka tetap melakukan rutinitas sehari-hari, memungut dan membuang sampah.

Pekerjaan yang sangat rentan penularan virus itu dilakukan tanpa menggunakan APD (alat pelindung diri) yang layak, seperti baju khusus, sarung tangan dari bahan karet atau plastik dan masker yang standar.

Kalau pun ada hanya sarung tangan dari bahan kain yang sangat mudah basah air kotor,  sehingga mereka pun jarang memakainya.      

Beberapa petugas sampah dihubungi Serambinews.com mengaku tidak dibekali baju pelindung, sarung tangan daru bahan karet dan sepatu bot. 

 “Jangankan baju khusus, sarung tangan dan masker, sepatu boat saja kami beli sendiri,” kata salah seorang petugas angkut sampah yang tak mau disebut namanya.

Petugas angkut sampah tersebut mengaku sangat khawatir terhadap penularan virus karena tidak dilengkapi APD yang layak saat bekerja.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved