Update Corona di Abdya

180 Warga Abdya Pulang Kampung, Mereka Harus Isolasi Diri di Rumah 14 Hari untuk Cegah Corona

Kepulangan mereka tentu karena tak ada kegiatan di tempat tinggal selama ini di tengah antisipasi dari virus Corona.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
DOKUMEN BPBK ABDYA
Petugas kesehatan posko pemeriksaan Lembah Sabil atau lokasi pintu masuk Kabupaten Abdya dari arah Medan, Sumut, memeriksa suhu tubuh awak penumpang angkutan umum dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, Minggu (29/3/2020). 

Warga mudik dari luar negeri yang paling banyak adalah dari Malaysia.

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Sebanyak 180 warga Kabupaten Abdya yang bekerja di luar negeri dan menuntut ilmu di sejumlah daerah pulang kampung.      

Kepulangan mereka tentu karena tak ada kegiatan di tempat tinggal selama ini di tengah antisipasi dari virus Corona.

Selain itu, tentu kepulangan mereka sekaligus untuk menghindari dari virus Covid-19 di daerah tempat tinggalnya itu. 

Petugas Dinas Kesehatan Abdya mendata warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang pulang kampung ini hingga Senin (30/3/2020).

Warga mudik dari luar negeri yang paling banyak adalah dari Malaysia.

Sedangkan dari dalam negeri, terutama dari Jakarta, Bandung, Semarang dan sejumlah daerah/kota di Indonesia.    

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes, yang dihubungi Serambinews.com, Senin (30/3/2020), mengatakan warga Abdya yang mudik 180 orang. 

Hal ini sesuai pendataan oleh para petugas puskesmas di Abdya. 

Pendataan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat, keuchik gampong/kepala desa, camat dan anggota muspika.

Termasuk partisipasi sejumlah anggota dewan serta temuan di posko pemantauan di Lembah Sabil di lokasi pintu masuk dari arah Medan.

Setiap laporan yang diterima, petugas puskesmas turun langsung ke rumah warga yang baru mudik, baik yang baru pulang dari luar negeri maupun dari sejumlah daerah di Indonesia.

Mereka  diperiksa kesehatan, termasuk mencatat riwayat perjalanan atau kunjungan dalam dan luar negeri.

“Setiap warga yang baru mudik kita haruskan untuk isolasi diri (isolasi mandiri) di rumah selama 14 hari terhitung sejak tiba di rumah.

Jadi, sekarang ada sekitar 180 warga pulang kampung melakukan isolasi diri, tidak boleh ke luar rumah,” kata Kepala Dinkes Abdya.       

Tentang kemungkinan masih ada yang pulang kampung, tapi belum terdata, Safliati sangat mengharapkan bantuan keuchik. 

Begitu juga kepada warga lainnya untuk menyampaikan informasi itu kepada Dinkes Abdya.   

Informasi dapat  disampaikan melalui nomor hot line, yaitu 081265508686/085261354619.

Petugas kesehatan 13 puskesmas di Abdya siap mendatangi rumah kediaman warga yang baru mudik untuk memeriksa kesehatan.

Hasil pemeriksaan kesehatan terhadap yang bersangkutan, kemudian dikirim kepada Dinas Kesehatan Aceh.

“Penetapan seseorang masuk daftar  OPD (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Orang Dalam Pengawasan) Covid-19 ditentukan Dinas Kesehatan Aceh, berdasarkan hasil periksaan yang kita kirim,” kata Kepala Dinkes Abdya, Safliati.

ODP Masih Tetap Dua Orang

Lebih lanjut dijelaskan bahwa warga Abdya masuk daftar ODP Covid 19 masih tetap dua orang dari jumlah sekitar 180 orang warga mudik yang telah diperiksa kesehatannya. 

Kedua warga masuk daftar ODP tersebut masing-masing satu orang warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie, pulang dari Jakarta pada 20 Maret lalu.

Satu lagi, warga salah satu desa di Kecamatan Kuala Batee, pulang dari Malaysia pada 6 Maret lalu.

Kedua warga yang baru palang kampung tersebut masuk daftar ODP karena mengalami salah satu gejala awal seperti demam, batuk filek dan suhu tubuh di atas normal.

“Keduanya mengisolasi diri di rumah, dan hasil pantauan kondisi kesehatannya semakin membaik.

Bahkan, satu di antaranya segera kita keluarkan dari daftar ODP,” kata Safliati. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved