Update Corona di Subulussalam

Hasil Rapid Test Laboratorium belum Tentu Akurat, Ini Kata Humas Covid-19 RSUD Kota Subulussalam

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam menyatakan hasil pemeriksaan melalui rapid test terhadap pasien covid belum tentu akurat

Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Humas Satgas Covid-19 RSUD Kota Subulussalam, dr Diana Dewi. 

Hal senada disampaikan Humas  Satgas Covid-19 RSUD Kota Subulussalam, dr Diana Dewi. Dia membenarkan adanya PDP yang dirawat di RSUD menjalani pemeriksaan dengan Rapid Test. PDP tersebut berjenis kelamin pria usia sekitar 65 tahun dan memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta, 14 hari sebelum mengalami gejala sakit.

Pasangan Ini Tak Mau Tunda Pernikahan karena Wabah Corona, Nekat Menikah di Kantor Polisi

Dikatakan versi Rapid Test sang pasien PDP memang positif namun ini belum dapat diartikan covid.  Dokter Diana Dewi menambahkan sesuai literatur bahwa rapid test bukan alat khusus mendeteksi covid-19 melainkan grup keluarga corona.

Nah, grup keluarga corona ini bisa  Cov (HCoV), SARS-CoV, atau MERS-CoV. Diakui, rapid test merupakan alat deteksi awal  untuk seseorang apakah terinfeksi virus atau tidak lebih cepat. Namun untuk mengetahui secara final, harus melalui Swab laboratorium Litbangkes dari Kemenkes RI. Rapid test apid test, ujar Diana Dewi memiliki kelemahan yaitu kurang akurat dibandingkan pola Polymerase Chain Reaction (PCR).

Penjelasan Jubir GTPP dan Satgas Covid-19 RSUD Kota Subulussalam ini menyikapi kabar adanya pasien di sana yang positif corona. Kabar tersebut telah menyebar sejak Jumat (3/4/2020) pagi dan menjadi bahasan masyarakat di media sosial (medsos) facebook dan  grup WhatsApp.

Berdasarkan pemantauan di media sosial baik facebook maupun whatsapp kabar soal pasien PDP yang positif covid dari hasil rapid test ini menyebar cepat. Bahkan alat rapid test termasuk nama PDP juga menyebar luas di medsos.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tangkap Pedagang Satwa Liar

Pasien PDP yang postif covid versi Rapid Test ini berjenis kelamin pria dengan usia sekitar 65 tahun. Dia dirawat di RSUD Subulussalam sejak Sabtu (28/3/2020) malam. Sebelum dirawat, sang pasien ini sudah beberapa hari demam tinggi disertai sejumlah gejala mirip covid. Namun awalnya pasien enggan dirawat di RSUD. Setelah melalui berbagai cara akhirnya sang pasien bersedia mengikuti saran medis untuk dirawat.

Informasi yang dihimpun Serambinews.com, dari rekan warga yang masuk dalam PDP menyampaikan adanya riwayat perjalanan ke Jakarta dalam misi dakwah. PDP yang berusia 65-an tahun ini kabarnya berada di Jakarta selama sepuluh hari. Saat berangkat PDP tersebut menggunakan armada kapal laut dan pulang jalur darat dengan bus. Nah, selama di Jakarta PDP sudah mengalami gejala sakit yang diyakini akibat asam lambung kambuh.

”Dia sudah sakit dari Jakarta. Sebanarnya ada gejala asam lambung dan selama di Jakarta makan pun susah,” terang rekan PDP

Selain pria tersebut, rekannya yang satu rombongan juga dikabarkan mengalami demam sepulang dari Jakarta. Ketika ditanyai apakah lokasi kegiatan antara PDP di Subulussalam dengan ustaz yang positif di Banda Aceh, sumber Serambinews.com membantah.

Menurut sumber ini, PDP Subulussalam tidak satu acara dengan ustaz di Aceh Besar yang dinyatakan positif corona. Adapun ustaz yang di Aceh Besar tersebut, kata sumber melakukan perjalanan ke Sulawesi sementara rekannya di Subulussalam di Jakarta.

Kenapa Cristiano Ronaldo Tak Follow Akun Instagram Martunis? Sang Anak Angkat Ungkap Alasannya

 Sementara salah seorang anak PDP yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test telah memberikan keterangan via media sosial facebook yang diunggah, Jumat (3/4/2020) sekitar pukul 14.50 WIB tadi. Dalam postingan penjelasan sang anak PDP berinisia DY itu turut melampirkan screenshot hasil rapid test di RSUD Subulussalam yang beredar luas di medsos baik facebook maupun grup whatsapp.

 Dalam gambar Rapid Test PDP nomor 3 ini juga tertulis jelas nama pasien dan percakapan grup whatsapp. DY selaku anak pasien PDP nomor 3 ini membenarkan informasi yang beredar soal ayahnya positif melalui rapid test. Selain membenarkan informasi hasil tes rapid, DY juga mengaku mereka anggota keluarga yang pernah kontak dengan sang ayah atau pasien sudah mengkarantina diri. Mereka masih menunggu tindakan dari Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.

Dikatakan pula atas arahan tim medis sayahnya selaku PDP akan dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh guna menjalani pemeriksaan melalui swab laboratorium untuk mendapatkan hasil pasti. Dia pun meminta doa agar hasil swab lab sang ayah negatif dan bisa sehat seperti semula.

Berikut klarifikasi sang anak pasien PDP nomor 3 Subulussalam berinisial DY :

Ass semua..berita ini benar dari rumah sakit kota subulussalam dan orang yang positif adalah orang tua saya hasil tes manual dan hari ini pihak kesehatan menyampaikan kepada kami pihak keluarga akan di rujuk ke banda aceh,untuk itu saya mohon doa dari teman2,saudara2 semuanya semoga orang tua saya secepatnya sehat dan hasil lab dan swab nantinya negatif dan semoga Allah SWT melindungi kita semua ..Aamiin YRA. Kami dari keluarga yang pernah kontak mengkarantina diri dan masih menunggu tindakan dinas kesehatan,”

35 ODP di Aceh Tamiang Dinyatakan Sehat, Masih Ada 27 yang Dipantau

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved