Aceh Hebat
Peran Penting Bandara SIM di Tengah Covid-19, Salah Satunya Mengirim Spesimen PDP Corona ke Jakarta
kargo didominasi perlengkapan medis dan alat pelindung diri (APD), termasuk pengiriman masker, sarung tangan dan hand sanitizer.
Penulis: Safriadi Syahbuddin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rapat terkait peran penting Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) di tengah situasi darurat virus Corona (Covid-19), digelar melalui video conference.
Rapat itu melibatkan Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Kepala Biro Humas dan Protokol Aceh, Kepala Kesbangpol Aceh, Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SIM dan dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Banda Aceh, Kamis (2/4/2020).
Rapat tersebut bertujuan mengevaluasi peran Bandara SIM dalam penanganan terhadap penyebaran Covid-19 dan kepentingan dukungan distribusi logistik dalam situasi darurat di Aceh.
Berdasarkan rilis yang diterima Serambinews.com dari Humas dan Protokol Setda Aceh, pada pertemuan itu Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi ST MT menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan seluruh stakeholder sesuai dengan peran masing-masing dalam situasi tanggap darurat ini.
Sementara Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SIM, Indra Gunawan menyampaikan pihaknya siap mendukung kebijakan pemerintah dalam menghadapi situasi ini.
Saat ini, katanya, Bandara SIM beroperasi dalam keadaan minimal menyesuaikan dengan penurunan jumlah penerbangan dan penumpang yang turun drastis sebesar 64 persen dari kondisi normal.
• Gejala Terbaru Terinfeksi Virus Corona dan Sejumlah Upaya Penyembuhan Covid-19
• 1.169 Orang Meninggal di Amerika Dalam 1x24 Jam Akibat Virus Corona
• Update Corona di Aceh, 1.003 Orang Dalam Pemantauan, 49 Dalam Pengawasan, 5 Orang Positif COVID-19
Di sisi lain, PT Angkasa Pura II mencatat jumlah kargo yang datang meningkat tajam, jumlah barang rata-rata mencapai 12 ton per hari.
Kargo tersebut didominasi perlengkapan medis dan alat pelindung diri (APD) untuk kebutuhan darurat saat ini, termasuk pengiriman masker, sarung tangan dan hand sanitizer yang dipasok dari luar Aceh.
Sebagai catatan bahwa jumlah penumpang pada keadaan normal mencapai 2.800 sampai dengan 3.000 orang perhari.
Sedangkan kargo rata-rata 11 sampai dengan 15 ton per hari dengan pergerakan 28 movement per hari.
Namun, kondisi pelayanan saat ini, jumlah pergerakan hanya sekitar 10 movement per hari dengan jumlah kargo mencapai 11 sampai dengan 13 ton per hari.
Indra yang didampingi Manager of Airport & Service, Surkani juga menyampaikan, menindaklanjuti pemberlakukan jam malam di Aceh maka pihaknya juga sudah mengajukan penyesuaian jam operasional bandara ke Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara melalui Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) dari biasanya pukul 06.00 WIB sampai 22.00 WIB, menjadi pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.
Sementara itu Nuryanto, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Banda Aceh menyampaikan bahwa pihaknya memastikan pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) untuk pengawasan penumpang yang masuk ke Aceh melalui Bandara SIM berjalan ketat sebagaimana mestinya.
Sejauh ini, pengawasan yang dilakukan menggunakan alat thermo scanner tidak menunjukkan adanya penumpang dengan suhu di atas 38 derajat celcius.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Aceh dan RSUDZA dalam mendeteksi penumpang yang masuk kategori ODP dan PDP.