Aceh Ekspor Cakalang ke Jepang
Di saat kegiatan ekspor dan ekonomi nasional sedang lesu akibat merebaknya virus Corona, PT Yakin Pasific Tuna
* Sebanyak 25 Ton
BANDA ACEH - Di saat kegiatan ekspor dan ekonomi nasional sedang lesu akibat merebaknya virus Corona, PT Yakin Pasific Tuna, perusahaan pengolahan ikan yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaradja Lampulo Banda Aceh, Minggu (5/4)/2020 melakukan ekspor perdana ikan Cakalang (Skip Jack Tuna) sebanyak 25 ton ke Hakata Perpecture, Jepang.
“ Ikan Cakalang itu diekspor melalui Pelabuhan Belawan Medan. Besoknya baru dikirim ke Jepang melalui jalur laut,” Dirut PT Yakin Pasific Tuna, Almer Nafis kepada Serambi, kemarin.
Almer mengatakan, kendati ekspor Cakalang ke Jepang belum bisa dilakukan melalui pelabuhan di Aceh, tapi ia senang karena hasil laut Aceh bisa diekspor ke Jepang setelah terlebih dahulu diolah di PPS Kutaradja Lampulo. “Suatu saat ikan-ikan yang sudah diolah di PPS Kutaradja bisa langsung diekspor dari pelabuhan di Aceh,” harapnya.
Dijelaskan Almer, jika ekspor ikan melalui pelabuhan di Aceh akan memberi banyak keuntungan. Selain bisa membuka peluang lapangan kerja, jika ekspor melalui pelabuhan di Aceh, maka pajak ekspor yang diterima pusat, sebagian akan dikembalikan ke Aceh.
“Jika ekspor dilakukan melalui Pelabuhan Belawan, maka dipastikan pajak ekspornya jatuh ke Sumatera Utara. Padahal produk ikannya dari Aceh,” ungkapnya.
Dikatakan, ekspor ikan Cakalang dari Aceh ke Jepang juga akan dilakukan pada minggu depan dengan jumlah yang sama. Pengirim minggu depan dilakukan Selasa (14/4/2020). “Jumlah dan tujuan ekspor juga sama dengan yang kita lakukan saat ini,” tutur Almer.
Diungkapkan, nilai ikan Cakalang yang diekspor kemarin masih rendah sekitar Rp 375 juta. Tapi kalau dalam satu bulan, ada dua sampai tiga kali kegitan ekspornya maka dipastikan total nilainya mencapai Rp 1 miliar. Itu, katanya, baru dari satu eksportir. Sementara di Aceh masih banyak eksportir lain yang akan mengirim ikan dari PPS Lampulo dan daerah lainnya di Aceh.
“Sebagai putra Aceh, saya bangga bisa mengekspor ikan hasil tangkapan nelayan di Aceh dari PPS Kutaradja Lampulo,” ujar Almer.
Kepala Dinas Perikanan Aceh, Dr Ilyas MP mengapresiasi kegiatan ekspor ikan Cakalang ke Jepang itu. Pasalnya, dalam kondisi mewabahnya virus Corona saat ini banyak perusahan ekspor yaang menghentikan operasionalnya.
Dia berharap, sejumlah perusahaan ekspor yang selama ini ‘tiarap’ dampak Covid-19, untuk segera bangkit dan bisa melakukan kegiatan ekspor. “Kewaspadaan terhadap serangan virus Corona tetap dilakukan dengan kesiagaan tinggi, tapi kegiatan usaha tidak boleh berhenti, mari bersama melawan covid 19,” ujar Ilyas.
Target Ekspor 1.000 Ton
Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Aceh, Dicky Agung Setiawan mengatakan, sejak Januari-Februari, jumlah ikan dari Aceh yang di bawa keluar sudah mencapai 4.000 ton. Tapi data yang dilaporkan ekspor baru dari PT Yakin Pasific Tuna sebanyak 25 ton, lainnya belum ada laporan.
Pada tahun lalu, jumlah ikan yang di bawa ke luar Aceh dari seluruh perikanan di Aceh sebanyak 17.000 ton, tapi data ekspor yang masih kepada kita hanya 295 ton. Tahun ini, kata Dicky, target ekspor ikan dari Aceh minimal 1.000 ton. “Kita optimis target itu akan terlampui, karena PT Yakin Pasiofic Tuna, telah merencanakan akan menghekepsor ikannya ke Jepang tahun ini sekitar 3.000 ton.(her)