CORONA SERANG DUNIA

PM Inggris Jalankan Pemerintahan dari Rumah Sakit

Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson masuk rumah sakit akibat positif virus corona pada Senin (6/4/2020), tetapi tetap bertanggung jawab atas

Penulis: M Nur Pakar | Editor: M Nur Pakar
AFP/Pippa FOWLES/10 Downing Street
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson bertepuk tangan, simbol ucapan terima kasih kepada Badan Kesehatan Nasional dan gugus depan tim medis dalam memerangi virus corona di 10 Downing Street, London pada 2 April 2020 

SERAMBINEW.COM, LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson masuk rumah sakit akibat positif virus corona pada Senin (6/4/2020), tetapi tetap bertanggung jawab atas roda pemerintahan.

Dia menjalani tes setelah menderita gejala persisten dari virus corona selama 10 hari setelah didiagnosis.

Johnson mengumumkan pada 27 Maret 2020, bahwa dirinya telah dites positif COVID-19, menjadi pemimpin dunia paling terkenal yang terinfeksi penyakit yang telah menyebar dengan cepat di seluruh
dunia.

Pria berusia 55 tahun itu telah melakukan isolasi sendiri di flat Downing Street miliknya, tetapi pada Minggu (5/4) malam, masih menderita suhu tinggi dan batuk-batuk, sehingga dibawa ke rumah sakit yang dikelola pemerintah atas saran dokternya.

Para pejabat mengatakan itu sebagai langkah pencegahan, tetapi telah menimbulkan pertanyaan tentang seberapa buruk pemimpin Konservatif itu dan apakah dia masih bisa menjalankan negara.

"Perdana menteri memiliki malam yang nyaman di Rumah Sakit St Thomas di London dan dalam semangat yang baik. Dia tetap di bawah pengawasan," kata juru bicara Johnson.

Pemimpin Konservatif itu masih menerima pembaruan tentang bisnis pemerintah di rumah sakit dan dokumen resmi, dan tetap bertanggung jawab atas pemerintah, katanya. Juru bicara itu menambahkan ketika Johnson mungkin dipulangkan akan sepenuhnya menjadi masalah bagi dokter daripada orang lain.

Wakil de facto-nya, Menteri Luar Negeri Dominic Raab, mengetuai pertemuan harian virus corona pada Senin (6/4) pagi tanpa kehadirannya.

Pemerintah Inggris telah dikritik karena awalnya menolak mengikuti negara-negara Eropa lainnya untuk mengharuskan orang tinggal di rumah ketika virus menyebar.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved