Berita Bener Meriah
44,160 Ton Kopi Gayo Terancam Tidak Dibeli Buyer, Ini Permintaan DPRK Bener Meriah Kepada Pemerintah
Sebanyak 44,160 ton kopi Gayo terancam tidak dibeli buyer akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia
Penulis: Budi Fatria | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Sebanyak 44,160 ton kopi Gayo terancam tidak dibeli buyer akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.
Anggota Komisi C DPRK, Bener Meriah, Darussalam ST kepada Serambinews.com, Selasa (7/4/2020) menyampaikan berdasarkan data jumlah produksi kopi dari dua wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah adalah 66,249,275 ton/tahun.
Sehingga, katanya, produksi perbulannya sebanyak 5.520,77 ton.
Saat ini yang sudah terealisasi berdasarkan estimasi di perdagangan Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah selama kurun waktu Januari sampai dengan April 2020 adalah 22,083 ton.
Sedangkan belum terealisasi terhitung dari bulan Mei sampai dengan Desember 2020 sebanyak 44,160 ton.
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Polres Aceh Timur Bagikan Masker Kepada Pengguna Jalan
Terkait hal itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 01 Tahun 2020, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah mendesak Pemerintah Daerah dan Pemerintah Aceh,
berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk merealisasikan dana tambahan APBN 2020 di sektor industri senilai Rp 3,31 triliun.
Ia merincikan, berdasarkan data dari Dinas Pertaniaan Tanaman Pangan Kabupaten Bener Meriah tahun 2019, luas produksi dan produktivitas kopi arabika Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 6.591 hektar.
Tanaman menghasilkan 34, 428 hektar, dan tanaman tua rusak (TTR) 5252 hektar, tanaman belum menghasilkan pada tahun 2018 menjadi tanaman menghasilkan pada tahun 2020 berjumlah 41.019 hektar.
Total estimasi pertahun 34.866,15 ton.
Lanjut Darussalam, untuk Kabupaten Aceh Tengah data pada tahun 2016 tanaman induk menghasilkan 1.373 hektar, tanaman menghasilkan 42,125 hektar.
Tanaman tua rusak 5.203 hektar, dengan 745 Kg/hektar, maka jumlah produksi kopi di Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 31,383.125 ton/tahun.
• Angin Kencang Terjang Aceh Besar, Jembatan Siron Putus, Pohon Tumbang Timpa Atap
“Jika kemungkinan terpuruk tidak ada kesepakatan pembelian dari buyer luar negeri maka pemerintah harus menyiapkan dana talangan dengan estimasi harga Rp 7.500/Kg, maka perlu kebutuhan mencapai Rp 3,31 triliun,” ungkap Darussalam.
Menurutnya hal itu perlu dilakukan untuk kebutuhan industri, distribusi, transportasi dan logistik di perkirakan kurang lebih 1 triliun.
Senada dengan Darussalam, Ketua Banleg DPRK Bener Meriah, Zulham juga menambahkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 01 tahun 2020, pihaknya meminta Bupati Bener Meriah untuk berkoordinasi dengan Plt Gubernur Aceh dan diteruskan kepada Kementerian yang terkait untuk merealisasikan dana tambahan APBN 2020 disektor industri.
Lebih lanjut, Sekretaris Komisi B DPRK Bener Meriah, Yuzmuha menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Aceh, realisasi ekspor form ico international coffee organition, periode 1 Januari sampai dengan 6 April 2020, negara penerima ekspor kopi Gayo ke 10 negara.
Adapun negara yang dimaksud antara lain, Australia, Canada, China, Germany, France, Uniten Kingdom, Republik Of Korea, Singapura, Taiwan, Uniten States Of America dengan total Free on boord (FOB) berjumlah 5,074,146,78.
Sedangkan jumlah buyer sebanyak 23 perusahaan dengan jumlah SKA 67, dan jumlah eksportir sebanyak 19.
• Mobil Wakil Jaksa Agung Kecelakaan, Ini Harga Sedan Nissan GT-R35 yang Dijuluki Monster dari Jepang
Sementara itu, katanya, ekspor free on board dinas perdagangan Kabupaten Aceh Tengah priode Januari sampai dengan April 2020 dengan total jumlah 7,725,082,80.
Jumlah negara penerima, Belgium, Uniten Kingdom, Italy, United States of America, Hongkong, Taiwan, Republik Of Korea, Australia.
Total jumlah SKA 75, dan jumlah buyer sebanyak 31 perusahaan dengan volume mencapai 680,084.00 ton.
Selain itu sebutnya, jumlah eksportir kopi pada Dinas Perdagangan Aceh dan Perdagangan Aceh Tengah berjumlah 14 eksportir.
Sementara jumlah perusahaan eksportir di Kabupaten Aceh Tengah berjumlah 6 perusahaan.
• TNI di Nagan Raya Adakan Donor Darah, Stok Darah Menipis karena Social Distancing
“Jika dirata-ratakan kontrak harga kopi semenjak bulan Januari sampai dengan April 2020 dengan harga senilai USD 5/Kg kopi ready ekspor maka,
nilai rata-rata dolar America dari Januari sampai dengan April 2020 adalah sebesar Rp 15.000 dan
dapat disimpulkan harga beli kopi Gayo dari bulan Januari sampai April untuk ready ekspor/Kg adalah 75,000,” pungkasnya.
Selain itu, salah seorang pengumpul kopi Gayo, Zulfan juga menyampaikan, saat ini kesulitan untuk menjual stok kopi yang sebelumnya dia kumpulkan dari petani sehingga dalam waktu dekat dia akan berhenti membeli kopi dari petani karena keterbatasan modal.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari Koperasi bulan Januari sampai April hingga saat ini belum ada satu buyerpun yang berminat untuk membeli kopi Gayo akibat pandemi global Covid-19.
Sebelumnya ia mengaku hanya bisa menjual sebanyak 1.5 ton kopi, sementara sisa dari yang dikumpulkan sebanyak 3 ton masih tersimpan digudang.(*)
• Beredar Video Abusyik Minta Maaf di Media Sosial, Sebelumnya Viral Virus Corona Senjata Biologis