Uptade Corona di Pidie
Ribuan Warga Pidie Pulang Kampung, Ini Dilakukan Keuchik, Camat Hingga Warga Bekas Perantau Itu
Menurutnya, warga yang pulang tersebut tidak semua dari luar negeri, melainkan juga dari Medan dan Banda Aceh.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
Menurutnya, warga yang pulang tersebut tidak semua dari luar negeri, melainkan dari Medan dan Banda Aceh.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ribuan warga Pidie pulang dari perantauan yang disebut sebagai zona merah.
Pasalnya mereka pulang dari daerah perantauan yang pernah terpapar Covid-19, baik dari Banda Aceh maupun daerah lain di dalam dan luar negeri.
Keuchik terus mendata warga yang pulang dari luar, untuk dilaporkan ke camat.
"Camat melaporkan ke Kesbangpol Pidie.
Pendataan warga pulang dilakukan keuchik berdasarkan surat edaran bupati kepada camat," kata Asisten I Setdakab Pidie, Bahrul Walidin, kepada Serambinews.com, Selasa (7/4/2020).
• Fakta Menarik di Balik Lagu Aisyah Istri Rasulullah yang Kuasai Trending YouTube
• Usai Pencabutan Jam Malam Banyak Warga Nongkrong di Warkop, Begini Tanggapan Pemerintah Aceh
• Begini Niat Puasa Nisfu Syaban, Lengkap dengan Berbagai Amalannya
Ia menyebutkan, berdasarkan data dari Kesbangpol Pidie, jumlah warga Pidie yang pulang dari perantauan mencapai ribuan.
Menurutnya, warga yang pulang tersebut tidak semua dari luar negeri, melainkan juga dari Medan dan Banda Aceh.
Namun, daerah yang mereka tinggalkan merupakan kawasan terpapar Covid-19.
"Sehingga warga pulang dari luar harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Masa inkubasi 14 hari untuk melihat perkembangan kondisi warga sesuai petunjuk SOP," jelasnya.
Dikatakan, dalam surat edaran bupati juga ditegaskan kepada warung kopi supaya menyediakan tempat duduk yang berjarak atau social distansing.
Warga juga harus menjauhkan tempat keramaian dalam upaya memangkas virus Corona. (*)