Video
VIDEO - Prajurit TNI Wujudkan Mimpi Masyarakat Pedalaman Aceh Timur Melalui TMMD ke 107-Reguler 2020
Dikomandoi Letkol Czi Hasanul Arifin Siregar, rencana disusun, dengan harapan warga tidak lagi harus melalui jalur ala olahraga offroad tersebut.
Penulis: Seni Hendri | Editor: RezaMunawir
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI RAYEUK - Rekaman ini berasal dari warga Dusun Leupon, Desa Buket Kuta, Kecamatan Peudawa, Aceh Timur.
Sejumlah mobil dengan muatan hasil pertanian, dipaksa melintas pada jalanan yang penuh dengan lumpur.
Tantangan lainnya adalah jembatan darurat, yang disusun seadanya dari beberapa batang pohon kelapa.
Tak ada pilihan lain bagi warga, karena memang jalur ini adalah jalan utama untuk bisa keluar maupun pulang ke desa, termasuk anak-anak yang pergi bersekolah.
Ironisnya lagi, kondisi ini sudah berlangsung menahun.
Kodim 0104/Aceh Timur sendiri sudah lama melihat ini sebagai masalah bagi pertumbuhan maupun kesejahteraan masyarakat setempat.
Dikomandoi Letkol Czi Hasanul Arifin Siregar, rencana disusun, dengan harapan warga tidak lagi harus melalui jalur ala olahraga offroad tersebut.
Kesempatan itu pun kemudian muncul lewat program rutin TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 107-Reguler tahun 2020.
Berbekal dukungan data mulai dari tingkat Babinsa, Koramil dan arahan dari Korem 011 Lilawangsa dan Kodam Iskandar Muda, serta koordinasi dengan Pemkab Aceh Timur hingga ke tingkat desa, Letkol Hasanul Arifin pun mempersiapkan prajurit dan peralatan yang dibutuhkan.
Bahkan, rencana yang awalnya memperbaiki badan jalan pun melebar hingga ke pembangunan fasilitas olahraga, seperti lapangan bola voli, lapangan sepak takraw hingga Meunasah, tak hanya di Desa Buket Kuta tapi juga ke desa sekitar yakni Desa Paya Bili Sa hingga Desa Paya Bili Dua.
Sementara total jalan yang diperbaiki dan dibangun mencapai 4.200 meter, berikut pembangunan 5 unit gorong-gorong.
Jalanan yang awalnya berlumpur pun kini sudah bisa dilalui dengan mudah oleh masyarakat setempat.
Afwadi anggota Tuha Peut Dusun Leupon, menyebut kondisi ini bak mimpi yang menjadi kenyataan.
Dirinya pun optimis, kesejahteraan masyarakatnya perlahan ikut terbangun seiring membaiknya infrastruktur.
Di lain pihak, prajurti yang terlibat mengaku ikut berbangga dan memiliki kepuasan tersendiri karena bisa membantu meringankan beban hidup masyarakat di sekitar tempatnya bertugas.