5 Kopi Termahal di Dunia, Ada yang Berasal dari Kotoran Gajah, Harganya Capai Puluhan Juta
Pencinta kopi di dunia umumnya mempunyai kopi favorit masing-masing.Mulai dari produk lokal sampai internasional.
Satu-satunya tempat untuk mendapatkan kopi ini adalah di sebuah roaster di Melbourne, Australia yang dikenal sebagai Proud Mary.
Proud Mary menyimpan ketat semua informasi soal aroma, rasa, dan body dari kopi tersebut.
Seorang pencicip kopi yang berkesempatan mencicipinya, mengaku merasakan sedikit rasa manga, peach, dan krim yang berada dalam body kopi yang besar dan creamy dengan aroma bunga yang lembut.
2. Ospina Dynasty Gran Café Premier Grand Cru: Rp 2,7 juta per 500 gram
Ditemukan pada tahun 1835 oleh sepasang saudara yang kabur dari penjara, pertanian Ospina tumbuh menjadi salah satu pertanian kopi komersial berskala besar pertama.
Rumornya, salah satu penjual merk ikonik Juan Valdez, orang yang memakai topi dan seekor keledai kecil di sebelahnya yang terdapat pada gambar di kaleng kopi Colombia House, adalah otak dari keluarga Ospina.

Pada akhirnya, beberapa keluarga yang menjalankan pertanian tersebut menyertakan tiga presiden Kolombia dan produk tersebut menjadi salah satu kopi paling berharga di dunia.
Pohon kopi ini ditanam secara khusus di ketinggian 7500 kaki (2286 kilometer) atau lebih tinggi dari itu, di dataran tinggi abu vulkanis di provinsi Antioquia, Kolombia.
Gran Café Premier Grand Cru menawarkan aroma kacang-kacangan dengan sedikit aroma apricot, body kopi yang sedikit kasar tapi tetap seimbang, dan rasa cokelat-almond yang bisa memberikan sensasi garing di lidah.
3. Hacienda La Esmeralda: Rp 1,5 juta – Rp 5,5 juta per 500 gram

Ada lebih dari satu cara untuk mendapatkan kopi dengan rasa yang sangat enak dengan harga yang mahal.
Hacienda La Esmeralda, tumbuh di daerah Boquete di Panama, dianggap jadi salah satu kopi paling berharga di dunia.
Berasal hanya dari pohon kopi warisan varietas Geisha, sebuah pohon yang khusus tumbuh di ketinggan 1500 meter di atas permukaan laut.
Harganya yang selangit dikarenakan jumlahnya yang sedikit.
Hal itu berdampak pada pembagian rasio merata di tahun-tahun tertentu.