Liga 1 2020
Pulang Kampung Karena Liga 1 Terhenti, Pemain Bhayangkara TM Ichsan Tetap Latihan
Kalau pagi hari, saya joging di sekitar rumah dan lapangan sepakbola di kampung. Sementara sore hari, latihan bersama teman-teman di desa.
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Imran Thayib
Laporan Ferizal Hasan | Bireuen
BIREUEN - Pandemi virus corona menyebabkan sejumlah even olahraga harus berhenti termasuk dengan kompetisi Liga 1, dan Liga 2 tahun 2020.
Bahkan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan penundaan kompetisi hingga batas waktu tak ditentukan. Penundaan itu akibat force majeur.
Seiring keputusan otoritas tertinggi sepakbola di tanah air dan operator liga, maka klub-klub harus meliburkan pemain. Padahal, kebanyakan tim baru saja menuntaskan pertandingan di pekan ketiga.
Menyusul keputusan itu tak terkecuali tim bertaburan bintang, Bhayangkara FC juga meliburkan pemainnya. Manajemen klub mempersilahkan punggawannya untuk kembali ke daerah asal, atau negara masing-masing.
Gelandang serang Bhayangkara FC asal Bireuen, Teuku Muhammad Ichsan memutuskan kembali ke kampung halaman pasca ditundanya kompetisi Liga 1 sampai batas waktu tak ditentukan akibat pandemi Covid-19.
Pemain yang pernah membawa The Guardian–julukan Bhayangkara FC–juara Liga 1 Indonesia edisi 2017, sudah dua pekan lebih berada di rumah. Selama menikmati liburan bersama keluarganya, dia tetap memanfaatkan waktu untuk berlatih di kampungnya yakni Desa Cot Buket, Peusangan, Bireuen.
"Alhamdulillah, saya sudah dua minggu lebih di Bireuen. Sejak Liga 1 diputuskan ditunda hingga batas waktu tak ditentukan, saya langsung pulang ke kampung," ungkap TM Ichsan kepada Serambinews,com, Minggu (12/4/2020).
• Puting Beliung Obrak-abrik Atap LP Meulaboh, 16 Orang Tahanan Diungsikan
• Satu Keluarga Ini Masuk Hutan Demi Hindari Penyebaran Covid-19
• PNS di Aceh Utara Jatuh ke Sungai, Temannya Lompat ke Air Membantu Agar Tak Tenggelam
Jujur saja, skuadra Bhayangkara FC boleh saja berganti pelatih dari Simon McMenemy, Angel Alfredo Vera hingga arsitek asal Irlandia, Paul Munster.
Namun, sosok TM Ichsan di lini tengah Bhayangkara selalu mendapatkan posisi. Padahal, di klub tersebut terdapat sejumlah nama tenar. Di tiga partai Liga 1 2020, Ichsan boleh berbangga karena dia selalu menjadi pilihan dari Paul Munster.
Di pekan pertama kala tandang ke Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Ichsan harus adu kekuatan dengan punggawa Persiraja. Duel itu berakhir 0-0.
Di pekan kedua, Ichsan kembali menjadi startet ketika melawat ke Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur. Dalam duel ketat itu, Bhayangkara harus puas bermain draw melawan Persik Kediri 1-1.
Setelah dua kali melakoni pertandingan tandang, Bhayangkara tampil di depan publik sendiri di pekan ketiga. Sayangnya, mereka gagal menang usai diimbangi Persija Jakarta 2-2.
Saat tanding di markas sendiri, Stadion PTIK Jakarta, TM Ichsan kembali masuk dalam starting eleven. Tiga partai yang sudah dilakoni, Ichsan belum bisa membawa timnnya menang.
Kepercayaan Paul Muster itu membuktikan kalau Ichsan mampu bersaing dengan pemain lain yang juga berlevel timnas.
Padahal, seperti diketahui, musim ini Bhayangkara melakukan pembelian jor-joran terhadap sejumlah pemain bintang.
Deretan pemain bintang didatangkan mulai dari Andik Vermansyah, Saddil Ramdhani, Achmad Jufriyanto, hingga Ruben Sanadi. Sementara legiun asing terdiri dari Renan da Silva, dan pemain asal Republik Chad, Ezechiel N'Douassel atau King Eze.
• PM Inggris Selamat dari Corona, Korban Lebih dari 10.000 Orang
• Tinggalkan Anak Berusia 3 Tahun Demi Jadi Relawan Covid-19, Rabiatun: Ini Pengabdian untuk Bangsa
• Warga Telanjang Bulat dan Tak Pakai Masker di Tengah Wabah Virus Corona
Selama berada di Bireuen, Ichsan mengaku, aktivitasnya tetap latihan ringan untuk menjaga kebugaran, dan stamina. "Kalau pagi hari, saya joging di sekitar rumah dan lapangan sepakbola di kampung. Sementara sore hari, latihan bersama teman-teman di desa," ungkap pemain timnas Indonesia itu.