Video
VIDEO - Sekdis Pertanahan Bireuen Meninggal Dunia saat Duduk di Warkop
Warga yang ada di warkop sempat panik, serta segera menghubungi anggota Satlantas Polres Bireuen, yang kemudian menghubungi TGTP Covid-19.
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Hari Mahardhika
Laporan Ferizal Hasan | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Syarwan Ibrahim (48), Sekretaris Dinas Pertanahan Bireuen, meninggal dunia, Selasa (14/4/2020) sekira pukul 18.30 WIB.
Almarhum yang menetap di Desa Geudong Alue, Kota Juang, Bireuen, diduga serangan jantung dan drop diabetes dengan tiba-tiba, saat duduk di warung kopi kawasan Cot Gapu Bireuen.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com dari berbagai sumber menyebutkan, sebelum meninggal, almarhum sedang duduk di warkop, tiba tiba sesak, dan kejang kejang, serta tidak sadarkan diri.
Saat kejadian almarhum masih lengkap dengan pakaian dinasnya. Ia dikabarkan baru pulang dari kantornya.
Masyarakat yang ada di warkop dan sekitarnya sempat panik, serta segera menghubungi anggota Satlantas Polres Bireuen, yang kemudian menghubungi Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19.
Kasat Lantas Polres Bireuen, Iptu Sandy Titah Nugraha mengatakan, awalnya tiga personel Satlantas dengan sigap menggunakan jas hujan, masker, pelindung wajah, sepatu boot, dan sarung tangan medis, turun kelapangan untuk mengamankan TKP, agar jangan ada masyarakat yang mendekat dan menyentuh korban.
Tidak lama kemudian pihak keluarga datang dan menangis histeris serta berusaha menjangkau korban yang tergeletak, namun dapat di cegah oleh personel Satlantas.
Selang beberapa menit kemudian atau usai shalat magrib, tim medis menggunakan alat pelindung diri lengkap tiba di lokasi, dan mengevakuasi korban ke RSU dr Fauziah.
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, almarhum memiliki riwayat sakit diabetes.
"Pak Syarwan, usai duduk di warung dan hendak pulang, mengalami sesak napas sehingga terkena serangan jantung, almarhum juga ada riwayat sakit gula (diabetes)," terang dr Amir Addani.