PON 2020 Papua
Imbas Pandemi Virus Corona, Atlet PON Aceh Batal Ujicoba ke Luar Negeri
Khusus bagi cabang yang atletnya lebih dari lima orang, maka latihannya harus digelar di dua lokasi terpisah sehingga tidak ada kerumunan.
Penulis: Imran Thayib | Editor: Imran Thayib
SERAMBINEWS,COM - BANDA ACEH - Kepastian pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua belum ada kejelasannya, menyusul pandemi virus corona.
Memang, Komisi X DPR RI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga sepakat menunda pelaksanaan PON di Papua.
Kesepakatan penundaan itu diputuskan di dalam rapat kerja antara Komisi X dengan Menpora Zainudin Amali, Selasa (14/4/2020).
Kecuali itu, sejumlah KONI Provinsi juga sudah mendesak agar pesta empat tahunan tersebut ditunda hingga berakhirnya Covid-19 di tanah air.
Di tengah belum pastinya penyelenggaraan PON, KONI Aceh tetap menjadwalkan program latihan dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda).
Bahkan, Rabu (15/4/2020), Ketua Umum KONI Aceh, H Muzakir Manaf secara resmi membuka Pelatda bagi 131 atlet dari 25 cabang olahraga.
Pembukaan itu dilangsungkan di Kantor KONI Aceh yang dihadiri oleh Ketua Harian, H Kamaruddin Abu Bakar, Ketua Pelatda Drs H Bachtiar Hasan MPd, wakil ketua HT Rayuan Sukma, Ir Faisal Saifuddin, Syafriel Anthony, Sekum KONI, M Nasir Syamaun MPA, dan bendahara umum, Kennedy Husein.
Mualem–sapaan akrab Muzakir Manaf–menegaskan, latihan atlet PON Aceh tetap harus mengikuti imbauan dari pemerintah.
Malahan, agar pelaksanaan Pelatda tak menyalahi aturan dari pemerintah, latihan atlet harus dipantau oleh tim dokter.
“Khusus bagi cabang yang atletnya lebih dari lima orang, maka latihannya harus digelar di dua lokasi terpisah, sehingga tak ada kerumunan” tegasnya.
Mualem mengakui, sebelum terjadinya pandemi virus corona, KONI Aceh sudah menyusun sejumlah agenda untuk pembinaan, dan peningkatan prestasi atlet.
Hal itu semata-mata dilakukan guna mempertahankan prestasi yang ditorehkan Tanah Rencong dalam PON Jawa Barat 2016 lalu.
Kala itu, Kontingen Aceh sukses merebut posisi 17 dengan 8 medali emas, 7 perak, dan 9 perunggu. Ini merupakan penantian panjang setelah 27 tahun di arena PON.
• Tagar #BebaskanSitiFadilah Jadi Trending Topik, Ini Profil Menteri Kesehatan Era Presiden SBY Itu
• Detik-detik Polisi di Poso Ditembak Teroris, Pelaku Berpakaian Serba Hitam & Menyerang dari Belakang
• Pelajar SMK Terjaring Razia, Orangtua Kaget Saat Satpol PP Ungkap Putranya Jadi Waria
Guna menjaga persaingan di PON 2020, lanjut Mualem, pihaknya akan mengirim sejumlah atlet untuk berlatih, dan melakukan ujicoba di luar negeri.
Dari 25 cabang yang lolos ke PON, sebut Ketua Umum KONI, Aceh akan mengirim atlet anggar dan wushu ke Cina.
Kemudian, untuk cabang angkat besi akan mengambil lokasi di negara pecahan Uni Soviet, Kazakhstan.
“Selain itu, kita juga sudah merencanakan mengirim atlet ke Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia. Program ini sudah kita susun jauh-jauh hari bersama Binpres KONI,” tegasnya.
Namun, tambah Mualem, menyusul merebaknya pandemi virus corona di seluruh dunia termasuk Indonesia, KONI Aceh mengambil langkah untuk membatalkan latihan dan ujicoba ke luar negeri.
“Demi menjaga kesehatan atlet supaya terhindar dari penyebaran virus itu, program ujicoba ke luar negeri kita batalkan. Atlet PON harus fokus latihan di Aceh saja,” ungkapnya.
Sebelumnya, Mualem secara resmi membuka Pelatda bagi 131 atlet dari 25 cabang olahraga untuk menghadapi PON 2020 di Papua.
Mereka berasal dari atlet yang berhasil lolos dari Prakulifikasi PON, dan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Sumatera di Bengkulu, Oktober 2019.
Untuk atlet yang lolos dengan meraih medali masuk dalam kategori pertama. Cabang ini akan menjalani masa Pelatda delapan bulan.
Di mana selama dua bulan berlatih secara desentralisasi dimulai 17 Februari hingga 18 April 2020. Sementara enam bulan sentralisasi dimulai 19 April sampai 18 Oktober 2020 mendatang.
Cabang yang masuk kategori pertama mengikuti Pelatda terdiri dari 15 cabor yaitu anggar (8) atlet, angkat besi (3), atletik (8), biliard (1), kempo (2), menembak (5), muaythai (8), panahan (8), panjat tebing (3), pencak silat (3), renang (2), sepakbola (20), taekwondo (2), tarung derajat (12), dan wushu (1)
Sedangkan kategori kedua yakni cabang olahraga yang lolos tanpa medali. Mereka akan berlatih selama enam bulan yakni satu bulan desentralisasi dimulai 20 Mai hingga 19 Juni, dan sentralisasi empat bulan yang dimulai 20 Juni hingga 18 Oktober 2020.
Sementara cabang yang masuk kategori kedua terdiri dari bermotor (4), dayung (8), layar (1), rugby (24), selam (1), senam (1), sepak takraw (2), sepatu roda (2), terjun payung (1), dan judo (1).
• Besok Malam, Martunis Tutup Lelang Jersey Cristiano Ronaldo, Ini Tawaran Tertinggi Saat Ini
• Top Scorer Liga 1 2020 Penggawa Persib Bandung Wander Luiz Sembuh Dari Covid-19
• Kopassus Hari Ini Berusia 68 Tahun, Ini Sejarah dan Cikal Bakal Pasukan Elite Korps Baret Merah
Sebagaimana diketahui, perhelatan multi even di Tanah Papua dijadwalkan mulai 20 Oktober hingga 2 November 2020.
Di mana sebanyak 37 cabang olahraga akan dipertandingan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.
Sebenarnya, selain 25 cabor itu, Kontingen Aceh juga berhasil meloloskan empat cabang lain ke PON. Akan tetapi, cabang olahraga tersebut belum dipastikan apakah dipertandingkan atau tidak.
Empat cabang tersebut yakni petanque, soft tenis, golf dan balap sepeda. Padahal, tiga dari cabang olahraga tersebut merupakan penyumbang medali bagi Kontingen Aceh di PON 2020 Papua mendatang.
Hal itu sudah mereka buktikan seperti cabang petanque, soft tenis, dan softball. Malahan, atlet ketiga cabang asal Aceh ini turut membela Kontingen Indonesia di Sea Games 2019 lalu di Filipina.
Empat cabang olahraga tersebut merupakan 10 cabang olahraga yang dicoret dari PON Papua. Namun apakah dipertandingkan atau tidak masih dalam pembahasan KONI Pusat, dan Kemenpora.
Sebenarnya, Jawa Timur sudah bersedia menjadi tuan rumah untuk 10 cabor yang dicoret itu. Hanya saja, keinginan dari Jawa Timur dan sejumlah KONI provinsi ditolak Papua yang menyatakan tuan rumah kalau PON hanya digelar di ujung timur Indonesia.(*)
• VIDEO - Detik-detik Menegangkan Pesawat Rusia Terbakar saat Mendarat Darurat, 41 Orang Tewas
• VIDEO - Plt Gubernur Aceh Resmikan Laboratorium Uji Swab
• VIDEO - Corona Serang TNI, 15 Prajurit Meninggal Dunia